LUAR BIASA, DUKUNG DAHLAN LEWAT TANDA TANGAN

Suasana aksi serentak dukungan ribuan tanda tangan untuk Dahlan Iskan. (Foto: Dahlan Iskan/CoWasJP)

COWASJP.COM – ockquote>

C a T a T a N: Sudirman

---------------------------------

Dukungan kepada Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan kemarin di Taman Bungkul, Susabaya luar biasa. Masyarakat yang membubuhkan tangan di atas kain warna putih sepanjang 50 meter tersebut merasa tidak rela Dahlan Iskan (Dis) dijadikan tersangka dan ditahan di Medaeng dalam kasus dugaan Koprupsi  PT PWU Jatim.

Para Dahlanis yang dikomandani Lukas Rong-Rong dan H. Herman (Meneer Herman)  bersama teman-temannya mendapat perhatian dari masyarakat yang hadir di acara mingguan Car Free Day di Taman Bungkul. Sampai akhir acara  terkumpul ribuan tanda tangan. Aksi serupa akan dilanjutkan sampai mencapai target 1 juta tanda tangan.

BACA JUGA: Kesehatan DIS di Medaeng, Siapa yang Bertanggungjawab?

Sekekar diketahui, bahwa Dahlan Iskan ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan kelas I Surabaya Medaeng sejak Kamis malam. Selesai diperiksa selama 11 jam, mantan Dirut PT PWU Jatim ini langsung masuk mobil tahanan Kejaksaan untuk dibawa  ke Medaenng.

BACA JUGA: PAK DAHLAN YANG SAYA KENAL

Dahlan Iskan, begitu meninggalkan ruang pemeriksaan langsung di wawancari beberapa wartawan. Senyum khas Dahlan Iskan tak hentinya ketika menjawab pertanyaan. Dia dalam statement di antaranya : Saya Sudah lama diincar. (Baca juga berita CowasJP.com Judul : “Kesehatan DIS di Medaeng, siapa yang Bertanggungjawab''). Petisi “Sejuta Tanda Tangan” dukungan untuk sementara sudah terkumpul puluhan ribuan  tersebut rencananya akan diserahkan ke Kejaksaan Tinggi Jatim.

BACA JUGA: Duel Hukum, Implikasi Statement ”Dahlan Diincar”

“Ini sebagai bentuk keprihatinan kita terhadap Pak Dahlan Iskan yang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Medaeng’, kata Meneer Herman sambil meneteskan air matanya. 

BACA JUGA: Saya Tidak Percaya Dia Korupsi

Sekitar pukul 06.00 WIB para Dahlanis mulai menggelar kain putih tepat di depan tulisan Taman Bungkul. Sebelum gambar #SaveDahlanIskan digelar masyarakat yang lalu lalang disitu dalam benaknya bertanya tanya. 

BACA JUGA: Ampuuun… Dahlan Iskan Diberondong 500 Pertanyaan

“Mas mau demo barang apa”, tanya seorang ibu berkaos  merah.

“Maaf bu, kami akan menggalang petisi dukungan kepada Pak Dahlan Iskan”, kata seorang Dahlanis.

“Bagus…Bagus.. !!” kata sang ibu tadi.

Begitu kain warna putih digelar, masyarakat yang melihat tidak sabar lalu mengambil spidol membubuhkan tanda tangan. Bahkan, tidak cukup tanda tangan, tapi ditambah tulisan yang intinya menjayangkan atas putusan Kejaksaan Tinggi Jatim terhadap Dahlan Iskan. Setelah tanda tangan baik ibu maupun bapak minta difoto sambil membawa selembar kertas bergambar dan tulisan “ AKSI

SPONTAN & DUKUNGAN SAVE DAHLAN ISKAN”

Meneer Herman (pangilan akrab Herman) menjelasakan, petisi dukungan bernetuk tanda tangan ini merupakan ide spontanitas dari para Dahlanis. Dukungan ini sangat perlu kita lakukan. Rencananya petisi semacam ini akan kita lanjutkan besok dan setelah itu kita serahkan ke Kejati Jatim

KRIMINALISASI:

Abdul Kadir, pensiunan PNS,  terdiam sejenak sambil merenung setelah membubuhkan tanda tangan. Ia merasa heran mengapa secepat itu Kejati Jatim menetapkan tersangka dan menahan Dahlan Iskan. Dia menganggap menyelamatakan PT PWU Jatim yang dulunya hampir mati kini berkembang pesat dan untungnya pun berlipat. “ Wah….. ini gak beres. Kriminalisasi”, kata pria, sepuh yang tinggal di Rungkut tersebut.

Abdul-Kadir-dirmanIGcr.jpg

ABDUL KADIR, pensiunan PNS: Bentuk Kriminalisasi. Jeruk makan jeruk. (Dirman/CoWasJP)

Menanggpi dugaan keterlibatan Kejati Jatim Maruli dalam kasus Bansos di Sumatera, lelaki berkacama minus ini langsung angkat bicara. “Gak bener kalau dalam kasus tersebut Maruli  diperilksa di instansinya senediri Kejaksaan Agung. Gak bener … Gak bener…. Ini namanya “JERUK MAKAN JERUK”, tambahnya.

Kasus yang dituduhkan kepada Maruli, seharusnya cepat ditangani KPK, sebagai lembaga antirasua.

“Seharusnya bila ada oknum kejaksaan yang diduga terlibat suatu kasus suap segera diperiksa KPK”, tambahnya.

Sementara itu Ning Lis, minggu pagi kemarin bersama-sama rekannya datang ke Taman Bungkul untuk menikmati minggu pagi di acara Car Free Day. Ibu setengah baya yang mengenanakan kaos warna merah dan bertopi ini sempat berkomentar mengenai kasus Dahlan Iskan.

Ning-Lies9NaFQ.jpg

NING LIS, ( Ibu Rumah Tangga): Wah ini tidak beres, penahanan Gak Manusiawi. (Dirman/CoWasJP)

Ibu Lis mengatakan mengenal Dahlan Iskan bukan dari media saja. Dia mengaku bertemu Dahlan Iskan saat nonton bola. “Pak Dahlan orangnya santun dan tidak sombong,’’ katanya.

Ketika jalan pagi di Monas Jakarta, Bu Lia juga sempat bertemu Dahlan Isakan. Meskipun waktu jadi Menteri BUMN, dia juga tidak sombong dan hormat kepada setiap orang yang menyapanya.

Riniv8Ua7.jpg

RINIWiraswasta: Lo, Pak Dahlan Kok Dituduh Korup. (Dirman/CoWasJP)

“Saya jadi heran kenapa dia kerjanya bagus di PT PWU Jatim kok dijadikan tersangka dan cepat ditahan. Wah ini tidak beres,’’ katnya singkat.

Komentar juga disampaikan Yopi. Dia mengatakan penetapan Dahlan Iskan sebagai tersangka dan ditahan ini tidak manusiawi. Bisa dibayangkan kesehatan Dahlan Iskan perlu dipertimbangkan.

Yopi31aMm.jpg

YOIP, PNS: Keputuan Gak Bener. (Dirman/CoWasJP)

Seyogyanya penahanan terhadap Pak dahlan ditangguhkan. Hal ini kalau tidak segera dilakukan kuatir akan kesehatannya. “Penahanan ini merupakan salah satu bentuk Kriminalisasi”, katanya. (*)

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda