Alfamart Gandeng P3KM Bina Fàtayat

Regional Corcom Manager Alfamart M Faruq Asrori menyerahkan cinderamata kepada Camat Pakis, Firmando H disaksikan Penasehat P3KM Hadi Mustofa dan Ketua MWC NU M Ichwan.

COWASJP.COMPT SUMBER ALFARIA TRIJAYA (SAT) membagi ilmu ritel modern kepada 100 pedagang kelontong dan ibu ibu anggota Fatayat Nahdlatul Ulama di Gedung KPRI Mekar Guna, Kecamatan Pakis, Minggu (15/10).

Acara yang berlangsung meriah tersebut dibuka Camat Pakis, Firmando Hasiholan dan ditutup Ketua NU MCW Pakis, M Ichwan. Turut hadir Penasehat Persatuan Pedagang Pasar Kabupaten Malang (P3KM) Hadi Mustofa.

alpamartax1t.jpg

M Faruq Asrori, Regional Corcom Manager PT SAT menyebutkan jika pihaknya ingin tumbuh dan berkembang bersama masyarakat khususnya pedagang kelontong dan ibu ibu PKK. Karena itulah Alfamart ingin menularkan ilmu ritel modern. "Prinsipnya ilmu ritel modern secara garis besar soal pelayanan konsumen, mendislay barang agar menarik, dan manajemen keuangan yang benar. Ini yang kami bagi bagi," bebernya.

BACA JUGA: Toko Suyati Menjadi Lebih Modern​

Tidak hanya itu, Alfamart juga mengajak pelaku UMKM untuk memasok produk unggulannya ke toko toko modern. "Bagaimana sebuah produk UMKM bisa bersinergi dengan ritel modern harus memenuhi sejumlah spesifikasi. Ini yang kami jelaskan juga," katanya.

alfamart1ndMVu.jpg

Hadi Mustofa yang juga anggota DPRD Kabupaten Malang mengatakan jika pelaku ritel modern sudah membuka pintu kerjasama dengan pedagang kelontong maupun ibu ibu PKK. "Sinergi ini bagus dan akan terus dikembangkan. Saya berharap tidak hanya pelatihan tapi juga adanya pendampingan lebih lanjut," ujarnya.

Camat Pakis, Firmanso Hasiholan berharap perusahaan lain juga meniru program program pelatihan seperti yang dilakukan Alfamart. "Sebenarnya banyak yang bisa dikembangkan oleh komunitas seperti Fatayat. Tidak hanya pelatihan ritel tapi juga pelatihan bordir dan yang lain. Perusahaan seperti Alfamart nggak akan keberatan kalau membantu CSR ke maayarakat," tukasnya.

Firmando berharap masyarakat Pakis ke depan dikenal khusus karena kreatifitasnya. Misalnya ada pelaku usaha tertentu yang tersentral. " Usaha bordir bisa dikembangkan di Pakis," ujarnya (*)

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda