Perjuangan Menjaga Bumi Tak Bisa Ditunda Lagi, Aisyiyah Telah Memulai
Saya membuka paparan dengan mengingatkan bahwa pasar bukan hanya tempat jual beli, melainkan juga ruang ibadah.
SelengkapnyaSaya membuka paparan dengan mengingatkan bahwa pasar bukan hanya tempat jual beli, melainkan juga ruang ibadah.
SelengkapnyaDoubleZ mudik ke Indonesia pada bulan Juli 2025. Pilihan waktu yang sangat tepat. Saat tiba di Batu untuk full menikmati liburan ternyata bersamaan dengan hari pertama anak Indonesia kembali ke sekolah.
SelengkapnyaLuluk adalah seorang ibu dari dua anak. Sehari-hari tidak hanya ibu rumah tangga, tetapi juga sebagai pengajar mengaji, anggota PKK, Fatayat, ibu bambu, KWT (Kelompok Wanita Tani). Serta ikut dalam kelompok merajut di desanya.
SelengkapnyaDi sinilah letak salah kaprah yang sudah lama terjadi di komunitas pegiat sampah, bahkan merembes hingga ke ruang kelas, lomba-lomba sekolah, dan promosi kegiatan lingkungan
SelengkapnyaSebagai tokoh lokal Wonokerto, ia menginisiasi berdirinya Pasar Keramat, sebuah tempat yang memanfaatkan hutan bambu.
SelengkapnyaKami tak perlu jauh-jauh ke Bali karena kami akan berlibur di kota dengan surganya wisata Jawa Timur. Ada yang bisa menebak? YES!!! Kota Wisata Batu Malang – tempat kelahiran Papi DoubleZ.
SelengkapnyaZirco pun memiliki wishlist tempat apa yang ingin dikunjungi lhooo. Bahkan dia sudah mempersiapkan tabungannya sendiri untuk beli sesuatu. Apakah itu???
SelengkapnyaTiga perupa menyelenggarakan pameran seni rupa di Arts.id (Surabaya) selama hampir tiga bulan (24 Agustus 2025 s.d. 25 Oktober 2025). Tajuk pameran seni rupa itu adalah Tiga Masa.
SelengkapnyaPetualangan DoubleZ di tanah air akan segera dimulai, enaknya makan malam apa ya di hari pertama tiba ini?
SelengkapnyaYa, gaya selengekan itu adalah gaya khas Saiful Hadjar sejak dulu. Sejak saya masih main-main ke BMS (Bengkel Muda Surabaya). Dan terus mengenal KSRB (Kelompok Seni Rupa Bermain) yang dimotori Saiful Hajar sendiri.
Selengkapnya