Tafakur Ramadhan (14)

Menggetarkan Hati Yang di Dalam Dada

ILUSTRASI: Electro Cardio Graph (Foto:Dreamstime)

COWASJP.COMALHAMDULILLAH, Sang Maha Pemurah masih terus membimbing kita menapaki bulan Ramadan sampai hari ke-14. Semoga ibadah yang telah kita jalani ini dilimpahi keberkahan di dalam ridha-Nya. Dan kita bermohon kepada-Nya untuk memberikan kesempatan mulia sampai berakhirnya bulan yang penuh berkah dan ampunan.

Jiwa manusia memancarkan getaran kuat setidak-tidaknya di dua organ penting: Otak dan jantung. Itulah sebabnya peralatan medis bisa memantau getaran jiwa itu dengan menggunakan peralatan. Di otak dengan menggunakan EEG (Electro Enchepalo Graph). Sedangkan di jantung menggunakan ECG (Electro Cardio Graph). Keduanya dipantau berdasar medan elektromagnetik yang dipancarkannya.

Apakah yang terpantau secara elektromagnetik itu? Ternyata terkait erat dengan dinamika pikiran dan perasaan manusia. Alias aktivitas jiwa. Jadi, aktivitas jiwa sudah bisa dipantau dari luar diri manusia secara lebih terukur. Kualitatif sekaligus kuantitatif. Secara bentuk dan pola gelombang, maupun besar frekuensi dan amplitudonya.

Pola gelombang dan frekuensi otak misalnya, memberikan informasi kepada kita yang bisa menunjukkan level kesadaran: apakah seseorang sedang berada dalam keadaan sadar (conscious), tidak sadar (unconscious) atau setengah sadar (subconscious). Keadaan setengah sadar itu sering disebut sebagai kondisi ‘bawah sadar’. Dan dikenal sebagai gelombang kesadaran di level alfa-teta yang sangat bermanfaat buat manusia. Khususnya untuk melakukan psikoterapi.

Di wilayah sadar (conscious) pikiran manusia bekerja secara logis dan rasional. Sehingga membentuk barrier terhadap pengaruh dari luar dirinya. Dan, sulit dimanipulasi untuk kepentingan terapi. Kecuali informasi yang dimasukkan itu bersifat logis dan rasional pula. Sehingga tidak mengalami konflik dengan persepsi yang telah ada pada dirinya.

Tetapi, di wilayah setengah sadar alias bawah sadar, mekanisme logika dan rasional telah turun sedemikian drastis. Dan cenderung mengaktifkan mekanisme perasaan yang emosional. Bagian otak yang sangat aktif berada di sistem limbik, di otak tengah. Dimana 'memori perasaan' lebih dominan dibandingkan dengan 'memori rasional'. Memori perasaan berada di bagian yang bernama amygdala, sedangkan memori rasional berada di hippocampus. Keduanya membangun keseimbangan dalam sistem limbik.

Bersama dengan bagian otak lainnya, sistem limbik memancar-mancarkan gelombang elektromagnetik yang terukur dalam EEG dengan pola yang khas. Sebuah pancaran ‘gelombang perasaan’ yang kompleks: menyajikan informasi dinamika pikiran manusia. Apakah dia sedang sadar, berpikir, fokus, dan stress; ataukah dia sedang setengah sadar, merasakan, penuh penghayatan, dan rileks. Semuanya bisa dibaca dari pola dan frekuensi gelombangnya.

EEGistimewaiXphm.jpgILUSTRASI: Electro Enchepalo Graph (EEG) (Foto: Istimewa)

Dan menariknya, gelombang pikiran yang memancar di otak itu juga tertangkap di jantung dalam kekuatan medan yang lebih besar. Sekitar 500 kali lipatnya. Ketika seseorang sedang emosi, jantungnya akan berdegup lebih kencang dengan pola gelombang yang seiring gelombang otak. Sebaliknya, jika sedang sabar dan ikhlas, pola gelombang jantung akan mereda dengan pola yang menentram.

Inilah yang di dalam ilmu medis disebut sebagai Brain-Heart Axis. Sebuah keterkaitan yang erat antara kinerja otak dan jantung. Tetapi, tidak hanya berhubungan secara neurotransmitter, melainkan juga secara radiasi gelombang. Ternyata, jantung bisa merefleksikan keadaan otak. Terutama yang terkait dengan ‘perasaan’ yang bersumber dari sistem limbik. Itulah sebabnya, Al Qur’an menyebut ‘qalbu’ (hati) berada di dalam dada. Yakni segumpal daging yang bisa bergetar-getar seiring dengan dinamika perasaan manusia.

Maka, PERTANYAAN yang mesti Anda jawab kali ini adalah:

1. Di surat dan ayat berapakah Allah berfirman, bahwa segumpal daging yang disebut ‘qalbu’ itu berada di dalam dada?

2. Menurut Anda manakah yang lebih penting: pikiran ataukah perasaan?

Selanjutnya, PEMENANG edisi ke-13, dari jawaban yang masuk di facebook dan Agus Mustofa eLibrary adalah: Fairuz Amar.

1. Dimanakah Allah berfirman bahwa orang-orang yang beriman akan bergetar hatinya ketika disebut nama Allah dan dibacakan ayat-ayat-Nya?

Jawaban: "Sesungguhnya orang-orang yg beriman itu adalah mereka yg apabila di sebut nama Allah bergetarlah hati mereka, dan apabila di bacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka( karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal" (Qs.Al anfal: 2)

2. Kenapa orang beriman kok hatinya bergetar saat disebut Nama-Nya atau Ayat-ayat-Nya? Apa kaitannya getaran hati dengan keimanan?

Jawaban: Orang beriman hatinya bergetar2 karena ia memiliki kefahaman yg utuh terhadap ayat2 Allah dan kemudian ia meyakini dan berkomitmen sepenuh hati. Maka pd saat itu juga ia telah jatuh cinta pd ayat2 Allah.

Indikasi org yg jatuh cinta adalah hatinya bergetar2 saat nama Allah di sebut, sehingga ia bisa merasakan energi makna yg di transfer oleh Dzat yg Maha mencintai dg penuh penghayatan. Berasyik masyuk dalam kemesraan yg begitu dalam. Bertasbih dan memuji untuk mengagungkan nama-Nya sbg ungkapan rasa rindu yg begitu dalam.

Selamat, Anda memeroleh hadiah buku Serial Diskusi Tasawuf Modern berjudul: "DZIKIR TAUHID". Silakan hubungi 0878 5433 5454 untuk alamat pengiriman hadiahnya. Salam.

ADA CUPLIKAN VIDEO & HADIAH BUKU SETIAP HARI

Link di bawah ini:

http://agusmustofa.com/

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda