Tafakur Ramadhan (2)

Antara Tilawah, Iqra' dan Tadarus

ILUSTRASI, Foto istimewa

COWASJP.COMALHAMDULILLAH, kita memasuki hari kedua Ramadan. Semoga seluruh rangkaian ibadah puasa kita di hari pertama memperoleh ridha Allah. Dan memberikan dampak pada peningkatan spiritualitas kita dalam mendekatkan diri kepada Allah. 

Bulan Ramadan adalah bulan membaca Al Qur'an. Tapi, membaca yang seperti apa? Karena di dalam istilah bahasa Arab, membaca itu bisa 'TILAWAH', 'IQRA' ataupun 'TADARUS' yang memiliki makna agak berbeda secara substansinya. Tilawatil Qur'an sering kita saksikan di acara lomba-lomba membaca Al Qur'an. Sebuah kegiatan membaca yang tidak terlalu menekankan pada pemahaman. Melainkan lebih kepada cara baca yang benar, dan enak di dengar.

Sementara itu 'IQRA' juga bermakna membaca, tetapi memiliki makna yang lebih umum. Tidak hanya membaca tulisan secara tekstual, melainkan juga bisa bermakna membaca tanda-tanda alam. Membaca makna-makna yang tersirat dalam sebuah tulisan ataupun fenomena. Wahyu yang pertama diturunkan Allah kepada Rasulullah SAW berbunyi IQRA' - membaca - segala yang diciptakan Allah. Dalam wahyu yang dinamai Surat Al Alaq, itu Allah mengatakan: "bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Yang menciptakan manusia dari al alaq (sesuatu yang melekat di dinding rahim)..."

Sedangkan TADARUS adalah membaca yang bermakna 'memahami dan mempelajari'. Penekanannya adalah pada proses 'belajar memahami'. Itulah sebabnya sekolahan disebut sebagai 'madrasah'. Dan gurunya disebut sebagai 'mudarris'. Sebuah bentukan dari akar kata 'darasa' yang bermakna belajar. Dan kemudian kita kenal sebagai kegiatan tadarus Al Qur'an di bulan Ramadan.

Maka, yang perlu diingat, Bulan Ramadan adalah bulan membaca Al Qur'an. Ada yang melakukannya sebagai 'tilawatil Qur'an', yakni membaca yang sekedar 'benar dan enak didengar'. Ada pula yang membacanya sebagai 'qira'atil Qur'an', yakni sebuah kegiatan membaca yang diiringi dengan upaya memahami. Dan 'tadarus Al Qur'an', sebuah kegiatan membaca yang lebih menekankan kepada memahami lebih jauh, serta mempelajari kandungan hikmah yang ada di dalam kitab suci.

Itulah sebabnya para pendahulu kita menyarankan agar sepanjang bulan Ramadan kita rutin melakukan 'tadarusan'. Tujuannya adalah agar kita belajar memahami firman-firman Allah, untuk memperoleh petunjuk dari dalamnya. Persis dengan firman-Nya yang menegaskan secara berulang-ulang, bahwa Al Qur'an ini sesungguhnya adalah kitab yang berisi PETUNJUK bagi manusia.

Maka PERTANYAAN yang harus Anda jawab di hari kedua ini adalah:

1. Di surat apa dan ayat berapakah Allah menyebut Al Qur'an ini sebagai petunjuk buat manusia?

2. Kenapa kita harus membaca petunjuk itu? Tidak bisakah kita mencari atau menciptakan petunjuk sendiri?

Dari jawaban yang ada di facebook maupun Agus Mustofa eLibrary, 

PEMENANG HARI 1 adalah 'Iponx Ipong' dengan jawaban sbb:

1. Berpuasa agar kita sehat, spt yg diajarkan nabi, selain itu salah satu cara agar kita bisa menjadi orang yg takwa QS 2:183
2. Agar kita siap menerima hikmah yang dianugerahkan kepada orang yg memang menginginkan petunjuk Al Quran, dg mensucikan diri lewat puasa QS 2:183-185, menggapai hikmah Al Quran di malam lailatul qadr QS 97:4

Silakan hubungi 0878 5433 5454 (hp & WA) untuk menyampaikan alamat pengiriman hadiah 1 buku serial Diskusi Tasawuf Modern berjudul: UNTUK APA BERPUASA.

ADA CUPLIKAN VIDEO & HADIAH BUKU SETIAP HARI
link video di eLibary: http://agusmustofa.com/

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda