Laporan dari Swiss (21)

Varian Omicron Merebak, Uni Eropa Ketat Kembali

Zirco (kiri) bermain Gokart nyetir sendiri di Disneyland Paris. (FOTO: Okky Putri Prastuti)

COWASJP.COM – BREAKING NEWS. Akses berkunjung ke tempat wisata di Uni Eropa mulai ketat kembali. Dengan merebaknya virus Covid varian baru Omicron. Varian ke 15. 

Pasalnya, kasus positif Covid di beberapa negara Eropa juga meningkat. Termasuk di Swiss. Sekarang apabila ingin traveling ke Paris sudah wajib menyertakan tes PCR negatif. Walaupun wisatawan sudah melakukan vaksin 2x. Untunglah kami sudah tour ke Prancis 3 minggu lalu. Cukup berbekal sertifikat telah vaksin di Swiss.

Hari ketiga di Paris agak sedikit menjauhi pusat kota. Kami mengunjungi Disneyland Paris. Bila ke Paris rasanya wajib ke Disneyland. Di Dunia hanya ada 6 Disneyland. Dua di USA. Negeri asalnya Disneyland, di California dan Florida. Tiga di Asia: Shanghai, Hong Kong dan Tokyo. Dan yang di Paris ini satu satunya di Eropa. 

Seluruh warga Eropa merasa wajib ke destinasi ini. Serasa sudah menaklukkan USA. Ini mungkin yang menyebabkan Kota Paris menjadi kota kunjungan wisata tertinggi di dunia.  

Sebetulnya konsep wisata Disneyland hampir sama dengan Dufan Ancol. Cuman kekuatannya di icon personifikasi dari kartun kartun Disneynya. 

Lagi-lagi kami berangkat tidak pagi sekali. Jam 10.00 CET (Central European Time) menjadi waktu ideal untuk keluar hotel setelah persiapan kedua bocah beres. Hehe. Waktu buka Disneyland jam 09.30 sampai 23.00. Bagi kalian yang ingin menikmati full, wajib berangkat pagi sekali ya. 

Pagi itu sebenarnya kami mau mencoba naik bus ke stasiun kereta. Tapi ternyata ada kegiatan lari maraton yang menutup jalan raya full sehingga tidak ada kendaraan melintas. Kami memutuskan untuk naik metro nomor 14 di Stasiun Pyramid menuju Paris gare de Lyon, yang nanti akan ganti kereta menuju Disneyland. 

gokart.jpgWelcome to Disneyland Paris. (FOTO: Fariz Hidayat)

Kami tidak memiliki sejenis daypass di Paris. Jadi harus membeli tiket manual terlebih dahulu.  Kami membeli tiket sekalian banyak untuk 1 hari itu. Karena kami ingin bepergian hingga malam, dan tidak bolak-balik ke mesin tiket. Dan ternyata, di dekat halte bus tidak ada mesin tiketnya. Jadi sepertinya semua pembelian tiket terpusat di stasiun. 

Untuk tiba di Disneyland kami perlu naik kereta RER A tujuan Marne-la-Vallee-Chessy dengan waktu tempuh 40 menit. Lagi-lagi keretanya juga tidak stroller friendly. Jarak antara kereta dan pinggir stasiun agak jauh. Sehingga harus hati-hati saat mengangkat stroller. Benar-benar membuat kami latihan fisik selama liburan ini. 

BACA JUGA: Beruang Coklat Tiba-Tiba Muncul, Zirco pun Berteriak!

Tiket masuk Disneyland sudah kami beli secara online supaya tidak perlu antri lagi, mengingat pengunjung wahana ini sangat ramai. Harga tiket untuk orang dewasa adalah 89 Euro = sekitar Rp 1.450.000. Sedangkan anak-anak (3-11 tahun) 82 Euro = sekitar Rp 1.330.000. Tidak jauh berbeda. Untuk Zygmund yang masih 1 tahun, gratis. Kurs 1 Euro = Rp. 16.300. Bagi kami Disneyland Paris terlihat dari depan sudah sangat indah dan cantik. 

Wahana pertama yang kami datangi adalah kereta yang mengelilingi Disneyland. Supaya kami bisa tahu apa saja sebenarnya isi dari Disneyland. Ini juga pertama kali bagi kami. Kalau di Batu-Malang sudah khatam dari Jatim Park 1-2-3, Museum Angkut, BNS, dan masih banyak lagi. 

Setelah itu tak lupa membeli bando Minnie Mouse khas Disneyland, topi buat Zirco dan juga balon Mickey Mouse untuk Zygmund. 

Wahana kedua yaitu naik Merry-Merry Go Round. Wahana kuda berputar klasik yang selalu ada di taman bermain. Namun yang berbeda di sini, pengunjung tidak perlu berebut untuk mencari kuda yang ditunggangi karena saat antri sudah diberikan info oleh penjaga kuda di baris mana yang menjadi milik kita. Setiap keluarga mendapatkan 1 baris kuda. 1 baris berisi 4 kuda yang berbeda ukurannya. Dari mulai paling besar yang bisa dinaiki oleh orang dewasa dan kuda kecil untuk anak-anak. Sudah tersedia sabuk pengaman juga, sehingga anak-anak tidak khawatir terjatuh. 

gokart1.jpgGemerlap parade di Disneyland. (FOTO: Okky Putri Prastuti)

Namun di sini DoubleZ (panggilan Zirco dan Zygmund) sudah nangis-nangis terlebih dahulu saat mau naik kuda. Maklum, Zirco sudah lama sekali tidak main ke playground seperti ini. Jadi masih takut. Sedangkan bagi Zygmund ini adalah pertama kalinya. Sehingga dia heran ini mainan apa? Kudanya bergerak naik turun dan berputar-putar.

BACA JUGA: Pesona Rhinefalls dan FIFA World Football Museum​

Wahana ketiga yaitu cangkir berputar. Ya betul sekali, sama seperti yang ada di imajinasi kawan pembaca. Pengunjung naik sebuah cangkir yang muat untuk 4 orang dan pastinya berputar-putar dalam waktu sekitar 3 menit. Kedua permainan yang kami naiki sangat klasik sekali. Kami memilih 2 mainan ini karena waktu tunggu antrian hanya kurang dari 5 menit. Sedangkan mainan yang lain waktu tunggunya bisa mencapai 1 jam kawan pembaca. Jadi itulah mengapa harus pagi sekali datang ke Disneyland. Karena waktu sudah banyak terambil untuk antri. Kami datang di hari Minggu, jadi sangat ramai. Pernah beberapa bulan lalu teman saya datang pada hari Jumat, waktu antrinya hanya sekitar 15 menit. 

PALING ASYIK NAIK GOCART

Dan permainan terakhir yang kita naiki adalah mobil-mobilan seperti menyetir Gokart. Lho, kok terakhir moms? Yes, karena hari sudah semakin sore dan sebenarnya kita lebih banyak beristirahat untuk makan. Istirahat beli makan siang, istirahat untuk nyemil popcorn, dan istirahat beli makan sore yaitu burger dan ayam kriuk seperti McD. Naik wahananya 3x, istirahat makannya juga 3x. Seimbang ya moms, hihihihi. 

Di permainan terakhir inilah yang paling berkesan bagi Zirco. Untuk bermain, kami rela menunggu antrian selama 30 menit, karena Zirco ingin sekali menyetir mobil sendiri. Tidak perlu khawatir, mobil sudah dipasang jalurnya, sehingga anak kecil pun bisa mengendarai. Mobil tidak akan menabrak mobil lain di jalur lain. Hanya mengontrol gas saja supaya memberi jarak dengan mobil depannya. Tidak boleh ditubruk seperti main bom-bom car. Karena kaki Zirco belum sampai ke pedal gas, maka saya yang gas dan Zirco yang menyetir. Pakai setir kiri. 

gokart3.jpgNaik kereta keliling Disneyland. (FOTO: Okky Putri Prastuti)

Sedangkan Papi Fariz dan Zygmund berada di mobil lain yang terletak di depan kami. Lajur yang kita lewati juga seperti jalan raya. Ada lampu lalu lintas yang wajib ditaati. Zirco senang sekali dan minta bermain lagi. Tapi saya bilang harus antri lama lagi. 

BACA JUGA: Contohlah Swiss, SD - SMP Dimerger, 7 Tahun Sudah Lulus

Waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 CET, kami bersiap menunggu di jalan utama karena akan ada parade yang lewat. Parade khas Disney. Kami sudah menunggu di barisan terdepan untuk melihat kemewahan parade. Lampu-lampu bersinar dengan cerah dan sungguh indah sekali pemandangan di dalam Disneyland Paris. Parade berlangsung selama 15 menit dan setelah itu kami langsung pulang kembali ke kota Paris. 

Kami naik kereta RER A pada pukul 19.00 CET untuk menuju ke daerah Champs Elysees. Zirco ingin melihat Menara Eiffel lagi pada malam hari. Dari stasiun Champs Elysees harus oper bus untuk menuju Menara Eiffel di Trocadero. Tempat yang kami belum singgahi di hari kemarin.

gokart4.jpgSampai jumpa Paris, bersiap naik kereta pulang dari Gare de Lyon. (FOTO: Fariz Hidayat)

Setelah sampai di Trocadero, Zirco langsung meminta berfoto di depan Menara Eiffel. Tidak sempat untuk ambil foto berkali-kali karena hari sudah semakin malam dan Zygmund sudah mulai rewel untuk minta pulang. Jadi beginilah foto ala kadarnya di depan ikon terkenal Kota Paris.

Berniat membeli makan malam sambil perjalanan pulang ke hotel. Ternyata oh ternyata tidak ada satu pun restoran yang buka di hari Minggu. Waktu sudah menunjukkan pukul 21.30 CET dan perut belum terisi. Baiklah, pesan di layanan kamar hotel saja. Dan ternyata tercengang kami, mereka berkata bahwa di hari Minggu layanan restoran hotel juga tutup. Kami coba pesan di uberfood berkali-kali juga ditolak terus. Ingin nangis rasanya, bukan karena kami berdua, tapi lebih ke anak-anak yang kelaparan. Kami pun terpaksa bilang ke Zirco kalau makan malam seadanya saja ya. Roti dan minum susu ya. Kebetulan kami masih memiliki sisa roti sedikit. Alhamdulillah tiba-tiba aplikasi uberfood di HP Papi Fariz mendapat notifikasi pesanan diterima dan akan dikirimkan. Sempat lupa apa saja yang dipesan karena tadi pencet-pencet menu. 

gokart2.jpgMengunjungi Menara Eiffel di malam hari.(FOTO: Okky Putri Prastuti)

Keesokan harinya saat kembali pulang ke Lausanne naik kereta, ada pengecekan sebelum kereta tiba di Swiss. Ada sekumpulan petugas berjumlah 7 orang masuk ke dalam gerbong sambil membawa senjata pistol. Woow. Petugas bertanya terkait paspor, tujuan datang ke Swiss, kegiatan apa yang dilakukan di Paris, dan bukti ijin tinggal di Swiss. Petugas memastikan bahwa penumpang ke Swiss atau ke Lausanne harus memiliki tujuan yang jelas. Takut jadi gelandangan di Swiss. Setelah mereka memeriksa semua bukti dengan seksama, maka petugas meninggalkan gerbong kami. Begitulah akhir perjalanan liburan kami. 

Setelah tiba di apartemen tercinta kami, sudah rindu sekali dengan Lausanne, Zirco berkata akan kangen dengan Paris khususnya Menara Eiffel. Dia meminta kembali lagi suatu saat nanti. Semoga bisa ke Paris dan Prancis lagi nanti, saat anak-anak sudah besar dan pastinya sudah tidak pakai stroller lagi ya. Dan dicoba dicari lagi McD yang dekat dengan Eiffel seperti di film Eiffel I’m in Love, hehe. Habis.(*)

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda