@inspirasi-ca'amu

The GIVING

Desain grafis Nulis Sampek Tuwek Seduluran Sampek Matek iku (Gedhebug/ cowasjp.com)

COWASJP.COMSEORANG motivator kenamaan yang dikenal Si Kaspo hampir sulit ditemui. Waktunya sama sekali tidak pernah kosong meski hari libur. Apalagi Sabtu dan Ahad, nyaris tak pernah ada di rumah.

Itu yang membuat dua pengagumnya, Si Kempit dan Si Kempot hanya bisa bertemu dalam acara resmi yang dia selenggarakan. Padahal kedua mahasiswa ini kepingin banget temu duga untuk diskusi maupun konsultasi.

Maklumlah, SiKempit yang kuliah di jurusan Ekonomi Manajemen Unair dan Si Kempot jurusan komunikasi itu, pingin jadi motivator handal usai wisuda. Terutama Si Kempit. Karena bisanya cuma ngitung duit dan nglawak.

Apalagi Si Kempit, yang masih menyimpan kenangan statement Sang Motivator. Cowok loman (dermawan) ini masih penasaran soal the power of giving, yang sering diucapkan Si Kaspo itu.

Karena itu, dia terpaksa mendiskusikan soal tersebut dengan rekan sekampusnya. "Apa betul orang yang suka memberi itu akan kaya raya Pot?" kata Si Kempit.

Soalnya dia pernah mendengar Si Kaspo menyebut hidup ini harus sering memberi di saat sukses atau tidak. Apalagi saat di puncak keberhasilan.

"Tuhan akan melipatgandakan pemberiannya. Itulah the power of giving," tiru Si Kempit dari ucapan Sang Motivator.

Sebab, menurut Si Kaspo, kalau manusia suka memberi atau bersyukur, pasti Tuhan akan membalasnya lebih dari yang manusia berikan. "Karena itulah, kita tidak boleh pelit atas rejeki yang diberikan Tuhan," pernyataannya.

Tapi, hati kecil Si Kempit masih belum bisa mengamini. Sebab pemberian yang dimaksud SiKaspo itu ada kesan pamrihnya. Apalagi pemberian itu hanya untuk kotak amal masjid dan agar orang lain memujinya.

"Weleeeh,"gumamnya sembari senyum kecut.

Si Kempot yang sedari tadi belum sempat menjawab pertanyaan rekannya itu, hanya bisa gigit bibir.

"Gini lho Pit. Kalau kamu sering memberi atau sedekah jangan diceritakan orang lain. Itu bisa riya. Malah bisa menjurus ke sombong dan ujub,"ucap Si Kempot.

Perbuatan itu, menurut Si Kempot paling dibenci Allah. Soalnya hanya Dia yang punya sifat Rubbuiyah. "Sifat Rabbani itu bukan sifat ciptaannya," jelasnya sembari menambahkan,"Mangkane (Karena itu), omongannya motivator itu bisa mengarah ke situ, kalau dia gak sadar."

Sebenarnya, apa yang disampaikan Si Kaspo itu bukan The Power of giving. "Tapi walik'ane (kebalikannya). The Giving of power. Pemberian itu akan memiliki kekuatan yang dahsyat jika tidak berharap apa apa. Tulus!" Si

Kempot sok pintar yang spontan disambut Si Kempit dengan berkata, "Terus maksudmu?"

gaya-cak-amup1YSz.jpg

Gaya Cak Amu pada acara pembukaan warkop CoWasJP di Torpodo Indah milih Bapak Suhu. 

Hal itu untuk menghindari pamrih atau imbalan dari Tuhan. Sebab pemberian yang punya kekuatan itu ada dalam keikhlasan di hati dermawan.

"Sumbere teko (dari) hati dan tidak perlu dicerita-ceritakan. Malah amale iso ilang (amanya bisa hilang)," ungkap SiKempot yang juga ingin jadi wartawan ini.

"Mangkane taa... nek ngomong iku sing ati ati. Ojok sukur njeplak ae koyok (Jangan asal bicara seperti) Si Kaspo iku," Si Kempot meringis yang kemudian disambut ledakan tawa Si Kempit, "Hahaha.... wkwkwk."  

(By: Pesantren Jurnalis/Abdul Muis)

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda