Kali Pertama Melihat Sri Purwati Menangis
Tulisan terakhir antara Dahlan Iskan dan Bondet, ternyata menuai protes. Banyak yang minta saya menulis sedikit bocoran.
SelengkapnyaTulisan terakhir antara Dahlan Iskan dan Bondet, ternyata menuai protes. Banyak yang minta saya menulis sedikit bocoran.
SelengkapnyaIni bagian akhir saya menulis kisah ini. Masih banyak lagi pengalaman lebih seru, tapi itu akan aku tulis dalam buku True Story 2 BONDET (Sisi Hitam Seorang Wartawan) Silakan tunggu tanggal terbitnya.
SelengkapnyaMadiun,…hem…akhirnya aku kembali ke Madiun. Sebuah kota penuh kenangan yang mengukir jiwaku.
SelengkapnyaKalau saya boleh jujur, apa yang ditularkan Dahlan kepada anak buahnya memang sangat membekas dan akhirnya bisa menjadi bagian dari kehidupan kita.
SelengkapnyaSaya terus diincar jadi tersangka” itulah kata yang diucapkan Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN ketika menemui rekan-rekan dari CowasJP di rumahnya Sakura Regency, Surabaya, pekan lalu.
SelengkapnyaTahun 1987, tepat 10 tahun berprofesi sebagai jurnalis, atau 2 tahun sebagai kepala Biro Madiun. Berarti dalam karierku sebagai jurnalis, saya hanya menikmati 8 tahun saja sebagai news hunter.
SelengkapnyaDjok, saya ada buku bagus tulisan seorang jaksa di Hongkong. Ini buku tentang pemberantasan korupsi.
SelengkapnyaJumat 15 Maret 2013, Menteri BUMN Dahlan Iskan di undang ke Lombok. Salah satu tujuannya adalah peletakan batu bertama pembangkit listerik tenaga air (PLTA) mini di sana.
SelengkapnyaBegitu Jawa Pos dipegang Grafity Press dengan manajemen baru (yang saya pahami honornya naik tikel tekuk), semangat saya dalam memburu berita bagaikan api digrujug bensin, eh….sekarang pertalite ya…hehehe.
SelengkapnyaSaya tak mengenal Dahlan Iskan secara dekat, selama saya bergabung dengan Jawa Pos sejak 1988, dan kemudian ditugaskan di tabloid NYATA, KOMPETISI, WANITA INDONESIA (supervisi), JPNN, dan majalah LIBERTY.
Selengkapnya