Bantu Biaya Kuliah Anak Yatim

Tidak Mudah Bersikap Ikhlas

ILUSTRASI: kuliah (Foto: istimewa)

COWASJP.COMTEMAN saya yang bekerja sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi negeri di Padang langsung merespon tulisan yang berjudul “Penghargaan Diperoleh Bukan karena Pangkat dan Jabatan yang Tinggi, tapi disebabkan Perbuatan Baik.

Berikut komentarnya yang disampaikan dengan gaya bertutur:

“Terima kasih Pak Aqua untuk kiriman tulisan yang isinya menyentuh sekali. Memang betul, memberi tanpa pamrih itu akhlak yang baik dan mulia. Tapi sulit sekali menjalankan. 

Seminggu yang lalu saya mengirim pesan kepada beberapa kawan yang saya tahu pebisnis kakap dengan pendapatan miliaran rupiah. Isi pesan saya: Kalau sedekah Ramadhan mereka masih ada, tolong dibantu tetangga saya utk membayar uang kuliah anaknya di Universitas Negeri Padang (UNP). 

Anak itu yatim. Ibunya cuma membantu-bantu tetangga termasuk di rumah saya, sekadar untuk mempertahankan hidup. Saya sendiri kebetulan harus menyediakan dana pula untuk uang kuliah anak, jadi tidak bisa banyak membantu. Anggaran saya cuma Rp 250 ribu. Saudara saya sudah ikut urunan Rp 250 ribu juga. Jadi masih perlu lagi Rp 1,5 juta. 

Nah, yang Rp 1,5 juta itu yang saya harapkan dari teman-teman miliuner itu. Tapi apa yang saya dapat? Tidak ada. Ada yang bilang sedang kesulitan keuangan (saya boleh dong ketawa baca jawaban ini), dan ada pula yang tidak membalas sama sekali. Saya tahu dia membaca pesan saya dari warna contrengan.

fotretwrMmF.jpgDr Emeraldy Chatra, dosen UNP yang mengimbau dana bantuan untuk biaya kuliah anak yatim.

Jadi kesimpulannya, memang berat membantu dengan ikhlas itu Pak Aqua. Sesuatu yang bermakna surgawi memang tidak ringan dilalui.

Selamat berpuasa Pak Aqua. Semoga tetap dirahmati ALLAH SWT. Amin ya Robbal aalamin.

Catatan: kepada teman yang memiliki kepedulian yang tinggi pada sesama tersebut, saya menanyakan apakah sudah ada solusi atas kebutuhan uang untuk membayar kuliah itu. Jika belum, saya insya ALLAH siap membantu seluruhnya. Semoga bernilai ibadah. Amin ya Robbal aalamin.

Sesaat setelah mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dari Yogyakarta, Selasa 6 Juni 2017 lalu, saya ucapkan selamat membantu sesama yang sedang kesulitan dengan penuh keikhlasan. Salam hormat buat keluarga ya. 

Dengan Keikhlasan Segala Sesuatu Mudah Dilalui

Kepala Otoritas Jasa Keuangan Nusa Tenggara Barat Yusri langsung mengomentari tulisan (lewat japri WA) yang berjudul: “Berat Membantu dengan Ikhlas, Miliuner Keberatan Sumbang Rp 1,5 Juta.” Berikut komentarnya yang disampaikan dengan gaya bertutur:

“Pak Aqua yg baik, terima kasih atas semua kiriman tulisannya. Satu hal yang harus kita miliki dalam menjalani kehidupan ini adalah keihklasan. Jika hal tersebut telah kita miliki, maka segala  sesuatu akan mudah kita lalui.

Harta yang ada sama kita hanyalah titipan sementara dan bukan milik kita. Pada saatnya, kita akan meninggalkannya atau harta tersebut yang akan meninggalkan kita.

andalassKXMr.jpgILUSTRASI: Universitas Andalas (Foto: istimewa)

Kalau kita tidak bisa memanfaatkannya bisa-bisa akan menjadi beban bagi kita sendiri, baik pada saat ini bahkan nantinya di yaumilakhir.

Saya melihat dan merasakannya, Pak Aqua telah memiliki yang namanya keihklasan tersebut. Selamat Pak Aqua.”

Catatan: dua teman baik saya secara spontan tergugah utk membantu kekurangan biaya kuliah sebesar Rp 1,5 juta tersebut. Mereka adalah Dirut Bank Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bambang Setiawan, dan Manajer PLN Rayon Silungkang Sumatera Barat, Bunga Berlian.

"Selamat siang Pak Aqua, jika belum ada yang bantu, saya siap dan ikhlas membantunya. Mohon dikirimkan nomor kontak dan nama mahasiswa yang bisa saya hubungi. Selamat menebar kebaikan di bulan suci Ramadhan ini. Salam hormat, BS," ujar Bambang Setiawan.

Sementara Bunga Berlian mengatakan, "Bunga mau bantu bayar uang kuliahnya Pak Aqua. Tolong dikirimkan nomor hp adik mahasiswanya."

Dengan berat hati keinginan Bambang dan Bunga saya tolak, sebab tadi pagi begitu mendarat di Bali saya langsung transfer ke rekening BNI dosen Universitas Negeri Padang tersebut.

"Alhamdulillah. Semoga menjadi amal saleh bagi Pak Aqua. Mudah-mudahan ALLAH SWT membalasnya dengan jumlah yang berlipat ganda. Aamiin," ujar dosen itu setelah menerima transfer uang dari saya. 

Dari hotel Courtyard Marriot Seminyak Bali menjelang buka puasa, sebelum melanjutkan perjalanan ke Manado saya ucapkan selamat membiasakan diri untuk bersyukur dan bersikap ikhlas. Salam hormat buat keluarga ya.  

Setiap ada kegiatan sosial apa pun itu wujud dan programnya, saya yakin banyak orang yang membantu. Untuk itu, segerakanlah melaksanakannya tanpa harus berpikir panjang untung ruginya.
Kegiatan sosial ini terkait erat dengan TUHAN. Sebaiknya setiap urusan dengan Sang Pencipta, jangan pernah hitung-hitungan. Utamakan saja keyakinan yang kuat.

Meskipun jago matematika, tapi kalau sudah urusannya dengan TUHAN terkadang perhitungan-perhitungan yang dilakukan bisa meleset atau malah salah total. Bagi TUHAN, imbalan yang diberikan bisa jadi nilainya tak terhingga baik di dunia maupun akhirat.

Harus yakin bahwa setiap perbuatan baik yang dilakukan termasuk membantu sesama, TUHAN akan membalasnya dengan berlipat ganda. Itu bisa diperoleh ketika masih hidup di dunia ini. Dapat juga di akhirat kelak.

Mereka yang setiap hari secara konsisten mengasah kepedulian sosialnya akan ketagihan untuk berbuat baik kepada sesama. Apalagi sesudah merasakan manfaatnya secara nyata.

Paling pasti orang yang suka membantu orang lain - bahkan sudah menjadi kebiasaan sehari-hari  - menjadi ketagihan untuk terus melakukannya. Rasanya bersyukur banget bisa melakukannya.

Di samping tidak ada yang jatuh miskin karena membantu sesama, realitanya banyak yang makin kaya, terutama jiwanya. Ini jauh lebih penting dan mulia daripada kaya materi tapi  gersang jiwanya.

Untuk membantu sesama secara ikhlas tidak ada kata terlambat. Segerakanlah! Selanjutnya rasakan manfaatnya yang tiada tara. Konsistenlah melakukan semua itu. (*)

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda