Alquran, “Buku” Paling Istimewa

Dihafal Jutaan Pembaca hingga Titik Koma

COWASJP.COM – ockquote>

Oleh: Erwan Widyarto*)

ADA guyonan di kalangan penerbit tentang buku apa yang paling laris. Jawabannya: Buku Yasin! Ya, inilah buku yang telah ribuan kali cetak ulang. Dicetak oleh ratusan atau ribuan penerbit atau percetakan. Dan dibaca pula oleh ribuan atau jutaan orang. Belum ada buku lain yang menandingi.

Buku Yasin adalah buku yang berisi Surat Yasin, dan ditambah beberapa doa. Buku ini biasa dicetak untuk kepentingan doa bersama bagi orang yang telah meninggal. Atau dibaca pada acara rutin, mingguan atau selapanan, sejumlah kelompok pengajian.

BACA JUGA: Lantunan Alquran sebagai Terapi

Buku yang hanya ‘petikan’ dari ‘buku besar’ itu saja sudah istimewa. Bagaimana ‘buku besar’nya. Pasti lebih istimewa. Buku besar inilah ‘buku’ yang paling istimewa! Istimewa dari banyak hal. Juga dari sisi literasi. ‘Buku besar’ ini adalah Alquran.

Apa keistimewaannya? Mengutip penjelasan penceramah taraweh di masjid saya, keistimewaan Alquran itu, Pertama, dari sisi isi yang ada di dalamnya. Inilah buku (kitab) yang di dalamnya mengandung kisah dan pengetahuan masa lalu, pengabaran masa depan, fakta ilmiah dan petunjuk bagi yang membacanya. Semuanya termaktub dalam buku ini. Tidak ada buku selengkap Alquran. Buku yang juga menjadi pembeda mana yang benar dan yang batil.

Kedua, inilah buku (kitab) yang memiliki bahasa yang sangat indah. Membacanya pun bisa dilagukan. Rangkaian isinya mudah dihafal. Sudah ribuan bahkan jutaan orang yang hafal seluruh isi kitab ini. Bahkan dengan ‘titik koma’-nya. Tak ada buku lain yang setebal Alquran yang bisa dihafal oleh para pembacanya. Bahkan, tak ada buku – yang tipis sekalipun-- yang dihafal pembacanya, hingga titik koma, sebagaimana Alquran.  Dibaca dan dihafal, tidak hanya pada satu masa hitungan tahun, tapi bertahun-tahun bahkan berabad-abad.

BACA JUGA : Bacaan Alquran sebagai Syafaat Hari Kiamat

Ketiga, inilah kitab yang memiliki pola istimewa dengan angka 19. Diawali dengan Bismillahirrahmanirahiim yang memiliki 19 huruf (dalam bahasa Arab). Buku ini juga terdiri dari 114 surat. Jumlah 114 ini kelipatan 19. Empat kata yang menyusun ‘bismillahirrahmanirrahiim’ yakni ism, Allah, rahman dan rahim, masing-masing jumlahnya di dalam Alquran merupakan kelipatan 19. Kata-kata dalam surat Yasin, kalau dijumlah juga kelipatan 19. Dan banyak lagi pola 19 di dalamnya.

Barangkali ini adalah rahasia Ilahi. Semacam kode penjaga Alquran. Artinya, jika ada yang menambah atau mengurangi akan mengubah struktur Alquran. Perihal angka 19 ini, pernah ada sepatu dengan merek DI 19. Yang juga dikaitkan dengan jumlah huruf dalam basmalah.

BACA JUGA : Belajar dari Keluarga Ibrahim

Kembali pada isi “buku istimewa” ini. Di dalam salah satu suratnya (Al Anbiya: 30) disebutkan “rahasia” alam semesta yang kemudian terbuka dan ‘terbukti’ saat ini.

Di surat itu ditulis, “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu kemudian Kami pisahkan antara keduanya dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air. Mengapa mereka tidak beriman?”

Dengan membaca ayat ini, para ilmuwan kemudian teringat dengan Teori Big Bang (Ledakan Besar). Ilmuwan yang mengemukakan teori ini di antaranya Albert Einstein, Alexander Friedman dan juga Stephen Hawking. Teori ini menegaskan bahwa alam raya ini awalnya adalah satu titik yang kemudian meledak. Ketika terjadi ledakan besar, bagian-bagian dari massa tersebut berserakan dan terpental menjauhi pusat dari ledakan. Setelah miliaran tahun kemudian, bagian-bagian yang terpental tersebut membentuk kelompok-kelompok yang dikenal sebagai galaksi dalam sistem tata surya. dan menjadi planet-planet dan bintang-bintang.

Kemudian juga diteorikan adanya pancaran gelombang mikro dari masa lalu, dari sekitar 13-14 miliar tahun yang lalu. Teori ini dikembangkan oleh Arno Penzias dan Robert Wilson, penerima Nobel tahun 1978. Pancaran gelombong mikro itu bisa ‘ditangkap’ saat kita menyalakan radio AM. Gelombang itu memunculkan suara yang sama meski didengar dari berbagai tempat di dunia ini. Itu adalah pancaran radiasi dari masa lalu. Satu bukti bahwa alam semesta dari sesuatu titik yang satu dan sangat panas dan meledak dahsyat.

Itu pelajaran tentang Fisika. Diungkap di dalam Alquran bertahun-tahun lalu.

Sedangkan pelajaran berikutnya Biologi. Di dalam ayat tersebut disebutkan bahwa air-lah yang menjadi sumber kehidupan. Sebelumnya, diyakini oleh para ilmuwan biologi bahwa oksigen-lah yang menjadi faktor utama penentu kehidupan. Jika tanpa oksigen, maka tak ada kehidupan. Namun, belakangan para ilmuwan menemukan fakta bahwa air-lah dan bukan oksigen yang menjadi sumber kehidupan. Maka, para ilmuwan pun selalu “mencari air” untuk meneliti kemungkinan ada kehidupan di satu tempat. Ekspedisi Planet Mars, misalnya, menyatakan ada sumber air di planet tersebut. Sehingga memungkinkan adanya kehidupan di planet Merah tersebut.

Banyak lagi pengetahuan-pengetahuan lain maupun petunjuk kehidupan bagi pembaca buku istimewa ini. Layaknya, pecinta buku, membaca buku istimewa ini pun lebih baik jika dilakukan berulang-ulang. Dan ditambahi dengan pemahaman serta pemaknaan yang lebih dalam. Semuanya makin menegaskan bahwa Alquran adalah ‘buku’ paling istimewa.

*) Erwan Widyarto, editor penerbitan di Jogja, [email protected]

 

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda