Sang DAN’86 kini di ''Sangkar Emas''

Penulis akung Sudirman. (Foto dan ilustrasi: Cowasjp.com/ghedebug)

COWASJP.COM – ockquote>

C a T a T a N: Sudirman

----------------------------------

SEMBOYAN CoWas JP: ''Seduluran Sampek Matek” menarik dan inspiratif. Saya pun terdorong untuk membuat tulisan ringan untuk mengenal lebih dekat sahabatku tercinta: mas Edy Sudaryono, mantan wartawan senior yang dulunya sehari-hari ngepos di Polwiltabes Surabaya. Terkadang meluncur  ke Humas Polda Jatim di Jalan A. Yani. 

Sejak beliau bergabung di Jawa Pos, Jalan Kembang Jepun (maaf bukan ada sekat-sekat) tergolong wartawan kriminal yang potensial. 

Di era tahun 1985-an di Surabaya angka tindak pidana kriminalitas sangat meningkat. Setiap ada jumpa pers Kapolwil selalu mengangkat celurit dan jenis senjata tajam lainnya. 

Harian Jawa Pos yang oplahnya  lagi berkembang, tiap hari di halaman 2 (halaman kota), terkadang halaman 1 ada berita kriminal yang ditulis mas  Eddy dengan initial Ed.

Prestasi mas Eddy kala itu tidak diragukan lagi. Sebagai ilustrasi, di ruang sekretaris redaksi yang dikomandani Mbak Oemi, ada papan tulis berukuran besar yang menempel di dinding sebelah timur ruangan yang mencatat hasil liputan para reporter Surabaya. Dalam catatan di papan tulis itu, para reporter bersaing mendapatkan bintang kehormatan, yaitu bintang 4 (bukan bintangnya jenderal lho). 

Hampir setiap awal bulan yang tercatat paling banyak mendapat bintang 4 adalah Nany Wijaya (NN) dan Eddy (Ed). Mereka berdua saling berkompetisi untuk mendapatkan berita terbanyak dan berprestasi. Kalau nggak salah Mbak Oemi lah yang paling sibuk untuk mengurus hasil tulisan para reporter.

Nah, sebagai penjaga gawang atau redaktur  halaman 2 (kota) adalah Slamet Oerip Prihadi (Sop) alias Suhu.

pak-edy-anyarSWTtQ.jpg

Mas Eddy Sudaryono (pakai rompi) saat masih jadi jurnalis andalan Jawa Pos tahun 1980-an. (Foto: Dok cowasjp.com)

Saya mengenal mas Eddy sejak sama-sama jadi fotografer. Hampir setiap minggu mas Eddy, yang menggunakan Honda CB Gelatik Putih selalu bertemu saya dalam acara pemotretan peragawati berbagai grup modeling. Terkadang bertemu di halaman taman Hotel Majapahit, Jalan Tunjungan dan  bertemu di acara-acara Fashion Show. Ya, kalau sudah memotret masih ketemu lagi di tempat proses cetak foto berwarna di Jalan Kaliasin (Jl. Basuki Rachmad) samping kiri gedung Jawa Pos yang ditempati Redaksi dan mesin cetak.

Mas Eddy memang sosok wartawan yang tidak “sombong”. Dia bisa bergaul dengan siapa saja dan menghormati sesama teman. Bicaranya polos, enak dan siap dimintai tolong siapa saja. Teman-teman Jawa Pos yang melanggar rambu lalu lintas dan ditilang, tidak perlu repot-repot. Tinggal pager (waktu itu belum banyak orang punya HP/Telepon gegam) mas Eddy saja sudah beres.

pak-edy-berdiriCMj5v.jpg

Mas Eddy berdiri kaos biru nomor 5 dari kiri. (Doto dok. cowasjp.com)

Nama mas Eddy terkenal mulai dari jajaran Polsek sampai Polwiltabes Surabaya. Dari komandan sampai Bintara hampir semua mengenalnya. Anggota Kepolisian yang bertemu mas Eddy, baik di kantor polisi maupun di jalan selalu disapa Ndan (komandan). “Met Siang Ndan !’’.  Di jalan raya anggota Satlantas selalu mengenal mas Efdy. Mengapa? Mobil Suzuki Katana warna merah yang dipakai meliput berita menggunakan nomor cantik L-1111-ED. Bahkan semua anggota redaksi Jawa Pos yang mendapat fasilitas mobil Suzuki Katana juga dicarikan nomor Cantik seperti L-1111-A dan L-1111-KS, L-1111-NN 

Khusus teman-teman Jawa Pos baik jajaran redaksi sampai OB yang belum punya SIM juga tidak perlu repot-repot. Mereka cukup menyerahkan data pribadi. Esok harinya mas Eddy mengantar mereka yang minta SIM ke Kolombo. Di sana teman-teman tidak perlu ikut ujian tulis, kesehatan, praktik lapangan. Cukup foto untuk SIM dan satu jam sudah memiliki SIM. Wah…. Wah waktu itu pengaruh mas Eddy luar biasa, seperti seorang pejabat kepolisian aja. Hebat ! he…he….he….

mbak-oemi-dan-pak-edy7Hb1B.jpg

Tim Penggerak CoWas JP menjenguk Mas Eddy Sudaryono. (Foto: cowasjp.com)

Bergaul dengan mas Edy memang menyenangkan. Betapa tidak. Mas Eddy tidak saja sering membantu teman-teman yang lagi kesulitan, karena urusan tilang dan SIM. Dia juga akrab dengan beberapa pengusaha hiburan malam (Nite Club) di Surabaya. Misalnya tempat hiburan malam Blue Six Teen, Diskotik LCC. Sebagian teman-teman redaktur yang lagi jenuh karena diuber-uber membuat berita exklusif selalu iseng dengan mas Eddy sambil gurau: "Mana freepass-nya Mas Eddy. “Aku lagi jenuh nih”, kata salah seorang redaktur.

Saya yang waktu itu di staf KL hampir setiap hari pulang jam 23.00 WIB. Mas Eddy mengajak saya untuk rilex. “Ayo ikut aku”, katanya. Aku ada freepass, ayo santai ke Blue Six Teen. Hui….. Asyik.

Nah, mas Eddy lama sudah pensiun. Sejak menikmati hari tuanya, dia banyak menghabiskan waktu dengan memelihara kucing di rumahnya. Waktu itu ada 10 kucing yang dipelihara. Secara bergantian kucing peliharaannya di elus-elus dan diberi makan. Setelah itu kucing tersebut dimasukkan ke kandang lagi. Untuk merawat 10 kucing dia dibantu tetangganya bernama Pak Mardi.

pak-edy-besarflOga.jpg

Eddy Sudaryono setelah terserang stroke. (Foto: cowasjp.com)

Reuni perdana CoWas JP, 19 Agustus 2015 di RM Mahameru, Jalan Diponegoro, mas Eddy bersama istrinya, saya dan Mbak Oemi sempat hadir. Beberapa bulan kemudian beliau terkena stroke dan sekarang menggunakan kursi roda. Sebelum terkena stroke, sahabat tercinta ini rajin beribadah (mualaf), termasuk ikut sholat Jum’at berjamah di masjid yang tak jauh dari rumahnya. 

Kini mas Eddy dirawat istri setianya dan seorang PRT. Dia tinggal di rumah bagus, milik anaknya. Seisi rumah lengkap, ibaratnya  mas Eddy mantan sang Dan 86 ini hidup dalam “Sangkar Emas”.

Tim penggerak CoWas JP yang dikomandani Hendral Koesnan Soekandar dan mas Suhu beberapa bulan lalu sambang mas Eddy.

Ayo Sedulur-sedulurku kalau ada waktu bisa bersilahturami ke rumah mas Eddy. 

O ya kalau mau ketemu mas Edy bisa kontak istirinya Hp 081249444844. Paling tidak kehadiran Sedulur-sedulur CoWas JP bisa menjadi terapi dan semangat mas Eddy untuk sembuh. **

  • N a m a   :  EDY SUDARYONO
  • Usia         :  84 tahun
  • Rumah    :  Manukan R anu 1/6  Tandes, Surabaya
  • Kondisi    :  Sakit Stroke

pak-dirman-berkunjung-ke-rumah-suhukPhWc.jpg

Penulis (Akung Sudirman paling kanan) di teras rumahnya di Manukan Kulon, Surabaya saat menerima tim penggerak CoWasjp. (Foto: cowasjp.com)

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda