inspirasi ca'amu

PRIA BERTATO

Penulis Abdul Muis, (Foto dan Ilustrasi: CoWasJP.com)

COWASJP.COMUSAI subuhan di Warkop PaKemat selalu penuh dengan kopiholic. Mereka bukan cuma ngopi dan ngobrol di warkop pinggir kali Rungkut itu. Selain nonton tivi juga ada yang diskusi agama.

Di pojok bangku panjang tampak pemuda penuh tatto serius mendengar ocehan SiKemin sedari tadi asyik masyuk dengan pria paruh baya bersongkok putih. Obrolannya pagi tadi seputar orang taubat.

"Tat," SiKemin mencoba buka omongan yang langsung disambut ustad berkacamata keren ini,"Onok opolee.." Mata SiKemin melirik cowok gondrong yang daun telinganya beranting anting.

"Kalau orang tattoan apa harus bersihkan tattonya dulu sebelum sholat,"tanya SiKemin. PaKemat terperanjat,"Jangkrik Min...koen iku nyindir taaa?"

PaKemat khawatir si gondrong bertatto yang sudah jadi member tetap di warkopnya itu bisa kabur selamanya. "Walaa...ndak papa PakMat, wong saya juga pingin tobat dan sholat kados tiang tiang niki koq," sahut gondrong.

Ustad yang paham gesture tubuh Si Gondrong pun tak segan memberi advis. " Gini Miiin. Urusan tobat enggak iku bukan urusan ku. Tapi kudu karepe orangnya sendiri. Soal diterima tobatnya itu juga kehendakNya."

"Truus,"timpal SiKemin. "Menurut syariatnya sih memang orang bertatto harus menghilangkan tattonya agar air wudlunya sampai pori pori dan bersih dari hadas," Ustad tersenyum.

Tapi...? "Koq pakai tapi Tad?" sahut gondrong penasaran. "Iyaa.. kalau tubuhnya penuh tatto kayak sampeyan ini gimana bisa mbersihkannya. Belum mandi tobat dan wudlu kulit sampeyan sudah mengelupas kayak kulit hewan kurban," kata ustad.

"Tyuus,"gondrong penasaran. "Yaa sudah sampeyan niat tobat nasuha dan ngajio sama Guru Sufi. Kalau guru syariat pasti kamu harus membersihkan tatto mu dulu," pinta Ustad moderat ini sembari memberikan tasbih yang melilit lehernya.

SiKemin cuma bisa manggut manggut dan PaKemat secara spontan memberi spirit,"Siiip...siiip Ustad." Si Gondrong pun langsung mecium tangan pria bersahaja itu dan matanya berair saat memeluknya.  

By: Pesantren Jurnalis/Abdul Muis

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda