Joko Susilo, Wartawan cum Politisi Di Mata Saya
INNALILLAHI wa innailaihi rojiun.... Kaget setengah mati ketika bos Kalteng Pos infokan saya, mas Joko Susilo wafat. Kebetulan kami lagi makan siang di Kayahan, Palangkaraya, Kalteng.
SelengkapnyaINNALILLAHI wa innailaihi rojiun.... Kaget setengah mati ketika bos Kalteng Pos infokan saya, mas Joko Susilo wafat. Kebetulan kami lagi makan siang di Kayahan, Palangkaraya, Kalteng.
SelengkapnyaSUNGGUH, gema kebangkitan Jawa Pos tidak hanya memacu gerak tindakan para awak redaksi, tapi juga di bagian lain.
SelengkapnyaSAHABAT, setiap tanggal 1 Juli, hampir bisa dipastikan di gedung Graha Pena Surabaya dan Jakarta, terdengar suara riuh rendah di antara tumpeng dan kue kue yang legit.
SelengkapnyaMESKI begitu, saya masih tetap kuatir. " Mas (Slamet) ini reuni lho, nek sing teka mek wong wolu? Lak jenenge omong omongan. Gak reuni." " Sampeyan lha kuatir ae. Wis ta percaya aku akeh-akeh sing teka. Mene tak golekane maneh konco-konco mantan iki", uja
Selengkapnya