Sebagai Wartawan, Saya Hanya Takut Allah Ta’ala…
Suatu malam, di halaman Gedung Percetakan Jawa Pos berlantai dua di Karah Agung-Surabaya, lampu PLN cahanya temaram.
SelengkapnyaSuatu malam, di halaman Gedung Percetakan Jawa Pos berlantai dua di Karah Agung-Surabaya, lampu PLN cahanya temaram.
SelengkapnyaSholihin Hidayat galau karena belum bisa menyelesaikan buku keduanya tentang Dahlan Iskan. Padahal, ia sedang berjuang melawan stroke dan penyakit jantung yang membuatnya terkapar sejak tiga tahun lalu.
SelengkapnyaBetapa tidak mudahnya membangun aparat negara menjadi aparat yang bersih, berwibawa, dan dipercaya oleh masyarakat.
SelengkapnyaPesta olahraga olimpiade sudah tuntas. Indonesia berhasil merebut 1 medali emas, dan 2 perak dalam pesta olahraga terbesar di dunia ini. Satu emas diraih pasangan ganda campuran Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad, dan 2 perak oleh lifter Sri Wahyuni dan Eko Yu
SelengkapnyaAir mata ku tiba-tiba meleleh. Membasahi ujung pipi hingga terasa asin. Padahal, saya hanya menyaksikan aksi sukses gemilang pasangan ganda campuran terbaik Indonesia, Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir melalui layar kaca LED tivi di rumah.
SelengkapnyaMenhan RI Ryamizard Ryacudu melakukan pertemuan informal dengan Menhan Singapura, Dr. Ng Eng Hen, Jumat 12 Agustus 2016.
SelengkapnyaJagat jurnalistik olahraga kehilangan salah seorang wartawan terbaiknya, yaitu Kholili Indro atau biasa disapa KO. Itu kode yang dipakai dalam setiap tulisannya di Jawa Pos (JP).
SelengkapnyaHari ini dua orang anggota Cowas (konco lawas) Jawa Pos kembali ke hadirat Illahi. Tadi sore Mas Hartoko, mantan wartawan JP yang kemudian berkarir di ANTV biro Surabaya meninggal.
SelengkapnyaDi rangkaian matchday 2 ISC A yang digelar 6 – 9 Mei 2016, Persegres Gresik United berpeluang merebut posisi capolista (pemuncak klasemen sementara).
Selengkapnya