Dahlan dan Jawa Pos Tak Sejalan
Siang pada 1997 di Hotel Sahid Jaya Jakarta. Saya, Wartawan Jawa Pos, usai meliput konferensi pers perbankan oleh Bank Indonesia.
SelengkapnyaSiang pada 1997 di Hotel Sahid Jaya Jakarta. Saya, Wartawan Jawa Pos, usai meliput konferensi pers perbankan oleh Bank Indonesia.
SelengkapnyaRasanya, emosi jiwa sepakbola Nusantara perlu diubah. Persaingan antarkota yang di abad XX begitu kental dan cenderung anarkis, memasuki dekade II abad XXI perlu diubah menjadi persaingan antarpulau yang lebih sehat dan berprestasi.
SelengkapnyaKarimunjawa merupakan tempat tujuan wisata yang komplet. Wisata pantai maupun wisata gunung, tersedia dengan mudah.
SelengkapnyaTak hanya di pulau utama. Di pulau-pulau kecil di gugusan kepulauan Karimunjawa itu, persoalan lingkungan pun harus mulai dipikirkan.
Selengkapnya''JIKA per minggu ada 2.500 wisatawan masuk Karimunjawa, lalu mereka mengonsumsi minuman dalam botol plastik, maka jumlah sampah plastik bekas botol minuman pasti melonjak.”
SelengkapnyaKarimunjawa makin dikenal wisatawan. Sekitar 10 ribu wisatawan menghubungi pulau ini setiap bulannya.
SelengkapnyaKota Malang makin tergencet oleh kemacetan lalu lintas dari berbagai arah. Mulai dari jalan masuk sisi utara (dari Lawang), jalan masuk sisi selatan (dari Kepanjen), maupun yang sisi barat (dari Batu). Kondisinya makin parah, akut, dan kronis.
SelengkapnyaKerja Panitia Pelaksana (Panpel) yang dikomandani Ustd Kusnun Juraid dan diasisteni Cak Sukma tak sia-sia. Semua berjalan lancar, mungkin ada sedikit kekurangan, itu sudah wajar.
SelengkapnyaMendadak, ratusan orang di halaman depan Hotel Raffles lari berhamburan. Bunyi sirine meraung dari arah pintu samping hotel.
SelengkapnyaTarif hotel bukan bintang. kata Hendri kemarin: SGD 90 (sekitar USD 48 kurs saat itu). Uang saya segitu juga, idem dengan Joko.
Selengkapnya