Harap Harap Cemas Deviden
Ada yang masih berlanjut dan ada yang berhenti karena tidak untung dan yang lebih menyedihkan karena sakit, sehingga tenaganya tidak memungkinkan untuk itu.
SelengkapnyaAda yang masih berlanjut dan ada yang berhenti karena tidak untung dan yang lebih menyedihkan karena sakit, sehingga tenaganya tidak memungkinkan untuk itu.
SelengkapnyaPara karyawan baru ngeh bahwa ternyata mereka punya hak saham 20 persen dan perolehan deviden setelah ada gerakan Tim Pejuang Hak Karyawan (TPHK) Jawa Pos sejak April tahun 2022.
SelengkapnyaPutri sulung konglomerat media mendiang Bapak Eric Samola yang rendah hati dan bersahaja. Pak Eric Samola adalah mantan Bos saya saat di Jawa Pos.
SelengkapnyaBanyak di antara para mantan Jawa sekarang hidup dalam kondisi serba kekurangan. Banyak yang rumahnya pada bocor saat hujan.Tapi tak berdaya untuk memperbaikinya.
SelengkapnyaSaya sempat kaget ketika Mas Dhimam Abror Djuraid (mantan Pemimpin Redaksi Jawa Pos) bertanya: "Siapa di antara Cowasers yang punya SK Pengangkatan di Jawa Pos?"
SelengkapnyaSejatinya, banyak pihak yang menyayangkan pecah kongsi Dis v GM yang berakibat sangat dahsyat di JP Group.
SelengkapnyaSaat tugas di Radar Solo, Eri Suharyadi mendengar statement yang dilontarkan EN dan Leak. Intinya mereka berdua mengklaim berhasil membongkar siapa ular (baca maling) di pemasaran. "Saya sakit hati mendengar itu, " tambah Eri.
SelengkapnyaCik Wenny konon yang menandatangani penahanan deviden Dis. Padahal, itu (PLTU Tenggarong) tidak ada hubungannya dengan deviden.
SelengkapnyaBismillahir rahmanir rahim.
SelengkapnyaProgram talk show “Ko Hin Opo maneh” (KOM) di JTV menjelang memasuki tahun kedua, Ko Hin –sebutan populer mantan Pemred JP Sholihin Hidayat sebagai host-nya—dengan ekspresi ‘berbunga-bunga’, memastikan akan merayakan resepsi pernikahan anak sulungnya, y
Selengkapnya