Mengikuti Operasi Militer di Aceh (2)

Sadar Setelah Kaki Sentuh Tanah

COWASJP.COMADA hal lucu saat ikut operasi militer di Aceh. Dari ratusan prajurit yang terjun dari pesawat hercules TNI AU itu, mendaratnya bermacam-macam. Ada yang menyangkut di atas pohon, ada juga yang masuk ke kubangan. Ada lagi yang jatuh di atap rumah penduduk.

Tapi ada satu diantara mereka bercerita lucu. Dia mengaku baru sadarkan diri setelah kakinya menyentuh tanah. Sejak keluar dari pintu pesawat, dia tidak tau apa-apa sama sekali. Mungkin karena takut. "Saya sadar kalau sedang terjun, setelah kaki menyentuh tanah," ceritanya sembari tersenyum. "Alhamdulillah," ujarnya lagi.

Teman-temannya hanya bisa tertawa mendengarkan cerita lucu salah seorang prajurit Kostrad berpangkat kopral itu. "Kok bisa ya," tanya temannya yang lain penuh heran. "Saya juga heran kok," sahutnya sembari tertawa lebar.

Maklum mereka rata-rata baru tiga kali mengikuti latihan terjun. Yaitu terjun massal yang harus dijalankan oleh pasukan lintas udara (Linud). Payung atau parasud yang mereka gunakan adalah payung yang bundar itu.

Sejak keluar dari pintu pesawat, kunci payunya sudah lepas. Kuncinya tertinggal di tali kawat yang dicantolkan dalam pesawat. Karena itu, meski tidak sadar, payunya tetap berkembang.

TITIP-YO5YyoW.jpgFoto: Nasaruddin Ismail/CoWasJP.com

Seandainya terjun bebas, dan tidak sadarkan diri, maut akan menjemputnya.

Setelah mendarat, mereka menuju ke daerah sasaran,  masing-masing. Diantaranya, ada juga yang tergabung tim buru. Yaitu yang ditugaskan untuk mengejar anggota GAM. Tim buru ini, selama tiga bulan dilatih kemampuan fisiknya. Mereka prajurit muda asal NTB, NTT dan Maluku yang dikenal kuat lari.

"Tim buru yang saya bentuk itu, jago-jago lari," cerita Mayjen TNI Erwin Sudjoni, kakak ipar mantan Presiden SBY itu. "Mereka ini anak-anak dari kampung halamanmu sana," tambahnya saat ngobrol dengan saya. Yang dimaksud dari NTB, daerah kelahiran saya.

Mereka bertugas untuk mengejar anggota GAM yang lari ke gunung-gunung itu. Sebab itu diperlukan yang fisiknya kuat. "Saya bentuk tim buru. Dan mereka menjalani latihan khusus," tambah Panglima Divisi 2 Kostrad itu.(*)

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda