SELASA siang tadi, 26 Januari, media sosial ramai memberitakan meninggalnya mantan Duta Besar RI di Swiss, Djoko Susilo. Anggota DPR RI masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini diberitakan meninggal dunia di RS Ali Sibro Ciganjur.
Saat itu aku masih mahasiswa. Numpang baca Jawa Pos di parkiran motor kampus. Nama sampean ngetop banget, sebagai wartawan JP yang paling fasih ngomong Inggris, di samping junior sampean mas Ali Murtadlo.
INNALILLAHI wa innailaihi rojiun.... Kaget setengah mati ketika bos Kalteng Pos infokan saya, mas Joko Susilo wafat. Kebetulan kami lagi makan siang di Kayahan, Palangkaraya, Kalteng.
SAHABAT, setiap tanggal 1 Juli, hampir bisa dipastikan di gedung Graha Pena Surabaya dan Jakarta, terdengar suara riuh rendah di antara tumpeng dan kue kue yang legit.
MESKI begitu, saya masih tetap kuatir. " Mas (Slamet) ini reuni lho, nek sing teka mek wong wolu? Lak jenenge omong omongan. Gak reuni." " Sampeyan lha kuatir ae. Wis ta percaya aku akeh-akeh sing teka. Mene tak golekane maneh konco-konco mantan iki", uja