”The Big Issue” di Shinjuku
Jepang termasuk yang pengguna internetnya sangat besar, tetapi relatif tidak mengubah kebiasaan masyarakatnya membaca koran.
Selengkapnya
Jepang termasuk yang pengguna internetnya sangat besar, tetapi relatif tidak mengubah kebiasaan masyarakatnya membaca koran.
SelengkapnyaTahun 1987, tepat 10 tahun berprofesi sebagai jurnalis, atau 2 tahun sebagai kepala Biro Madiun. Berarti dalam karierku sebagai jurnalis, saya hanya menikmati 8 tahun saja sebagai news hunter.
SelengkapnyaDjok, saya ada buku bagus tulisan seorang jaksa di Hongkong. Ini buku tentang pemberantasan korupsi.
SelengkapnyaJumat 15 Maret 2013, Menteri BUMN Dahlan Iskan di undang ke Lombok. Salah satu tujuannya adalah peletakan batu bertama pembangkit listerik tenaga air (PLTA) mini di sana.
SelengkapnyaBegitu Jawa Pos dipegang Grafity Press dengan manajemen baru (yang saya pahami honornya naik tikel tekuk), semangat saya dalam memburu berita bagaikan api digrujug bensin, eh….sekarang pertalite ya…hehehe.
SelengkapnyaSaya tak mengenal Dahlan Iskan secara dekat, selama saya bergabung dengan Jawa Pos sejak 1988, dan kemudian ditugaskan di tabloid NYATA, KOMPETISI, WANITA INDONESIA (supervisi), JPNN, dan majalah LIBERTY.
SelengkapnyaSiang itu di bulan Maret 1982 saya terkaget-kaget saat pak pos menyerahkan pos wesel. Saya memandangi tulisan nominal di wesel itu seolah tak percaya.
SelengkapnyaAntara Dahlan Iskan dan Bondet (lanjutan)Sebenarnya aku dan Dahlan iskan kenal sudah lama sekali, sebelum ia menjadi komandan Jawa Pos tahun 1982.
SelengkapnyaInilah pertanyaan besar yang mengambang di lereng Gunung Semeru, yang belum terjawab dengan jitu sampai sekarang.
SelengkapnyaWartawa Cowasjp Roso Daras melaporkan dari Tokyo, Puti Guntur Soekarno diundang ke Universitas Kokushikan, Tokyo, Jepang, untuk kedua kalinya guna berbicara tentang pemikiran kakeknya, Bung Karno.
Selengkapnya