Umar Syarif: PON Terburuk Sejak 1996
Gelegar PON XIX Jabar 2016 telah usai. Namun, kesan para atlet yang bertarung masih mengambang di orbit memorinya.
SelengkapnyaGelegar PON XIX Jabar 2016 telah usai. Namun, kesan para atlet yang bertarung masih mengambang di orbit memorinya.
SelengkapnyaJangan hanya terpaku pada Top 3 Klasemen Perolehan Medali PON 2016, yaitu Jabar, Jatim, dan DKI Jakarta.
SelengkapnyaTanggal 30 September 2016, ketika sebagian elemen bangsa mengenang peristiwa Gerakan 30 September (G-30-S) yang kontroversi itu, sejumlah anak muda justru menggelar even “Tribute to Sukarno”.
SelengkapnyaHari Tani Nasional, 24 September berlalu tanpa ingar-bingar. Mungkin sebagian besar anak bangsa, lupa bahwa petani adalah anak sejati Indonesia.
SelengkapnyaDua peloncat indah putra Jatim kena diskualifikasi, yaitu Husaini Nur dan Ahmad Subekti. Kedua atlet ini bertanding di nomor papan 3M Synchro Putra.
SelengkapnyaPenantian panjang warga NU dan Pengurus NU Kabupaten Blitar untuk memiliki perguruan tinggi sendiri terpenuhi sudah.
SelengkapnyaKONGRES Luar Biasa PSSI kian mendekat. Tepatnya, Senin 17 Oktober 2016. Delapan nama calon Ketua Umum PSSI yang baru telah ditetapkan.
SelengkapnyaLuar biasa. Kontingen Kalimantan Utara (Kaltara) harus berbangga karena sukses mengorbitkan atlet renang bocah yang sukses menumbangkan rekor Elsa Manora Nasution di gaya kupu-kupu 100 meter.
SelengkapnyaUAN RUMAH Jawa Barat (Jabar) menghalalkan segala cara untuk merebut tahta juara umum PON XIX 17 – 29 September 2016.
SelengkapnyaDari 19 medali emas yang berhasil diraih Kontingen Jatim sampai Minggu 18 September malam,
Selengkapnya