COWASJP.COM – Di tengah dinamika internal yang berkembang, Nahdlatul Ulama (NU) kembali menunjukkan kedewasaannya.
Seruan islah dari para kiai sepuh yang berkumpul di Forum Masyayikh di Pondok Pesantren Ploso, Kediri, disambut hangat oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf.
Respon ini menegaskan komitmen NU untuk selalu mengedepankan persatuan, ketenangan, dan kesejahteraan umat di atas segala kepentingan.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menilai pertemuan tersebut sebagai wujud perhatian mendalam para sesepuh terhadap kondisi jam’iyah. Dan upaya menjaga keutuhan NU di tengah berbagai dinamika yang berkembang.
“Perhatian para kiai sepuh ini merupakan peneguhan penting bagi PBNU untuk terus menempatkan persatuan dan keteduhan umat sebagai prioritas utama,” ujar Gus Yahya dalam keterangan resminya.
Ia menambahkan, bahwa upaya menjaga keutuhan NU harus dilakukan dalam semangat ukhuwah, kedewasaan, dan tanggung jawab bersama. Sebagai pengemban amanat Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama.
Gus Yahya juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh para kiai sepuh.
“Dengan penuh keikhlasan, saya tunduk pada dawuh para masyayikh. Menahan diri, menjaga suasana, dan mengupayakan islah,” tuturnya.
Respons positif Gus Yahya ini sejalan dengan komitmen NU untuk terus menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU memiliki peran strategis dalam merawat kerukunan antarumat beragama dan menjaga stabilitas sosial-politik.
Dalam konteks ini, seruan islah dari para kiai sepuh menjadi momentum penting bagi NU untuk merapatkan barisan dan memperkuat soliditas internal.
Dengan mengedepankan dialog, musyawarah, dan semangat persaudaraan, NU diharapkan mampu mengatasi berbagai tantangan dan terus memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa.
Respons bijak Gus Yahya terhadap seruan islah ini adalah cerminan dari kepemimpinan yang mengedepankan kearifan dan persatuan.
Di tengah berbagai perbedaan pandangan, NU mampu menunjukkan bahwa dialog dan musyawarah adalah jalan terbaik untuk mencapai mufakat.
Semangat ini patut menjadi inspirasi bagi seluruh elemen bangsa, bahwa dengan mengedepankan persatuan dan ketenangan, kita dapat bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik.(*)