COWASJP.COM – Dunia tinju Indonesia berduka cita. Wongso Suseno, legenda tinju Indonesia yang berasal dari Jawa Timur, menghembuskan napas terakhir pada hari Senin 17 November 2025, pukul 04.30 WIB di RS RKZ Malang.
Almarhum menghembuskan napas terakhirnya tepat di usianya yang ke-80 tahun.
Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber terpercaya, jenazah disemayamkan di rumah duka Panca Budi, Malang, sebelum dimakamkan.
Almarhum adalah juara tinju OPBF (Federasi Tinju Asia Pasifik) pertama di Indonesia. Di kelas welter ringan pada 28 Juli 1975, setelah mengalahkan Chang Kil Lee dari Korea Selatan dalam pertarungan di Istora Senayan, Jakarta.
Kisah Singkat Sang Legenda
Wongso Suseno lahir dengan nama Wong Kok Sen di Malang pada tanggal 17 November 1945. Ia adalah simbol dari kegigihan, semangat juang, dan dedikasi tinggi terhadap olahraga tinju di Indonesia.
Kariernya mulai bersinar terang setelah meraih medali emas di kelas welter ringan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) VII/1969 di Surabaya.
Pada ajang tersebut, ia tidak hanya menjadi yang terbaik di kelasnya, tetapi juga dinobatkan sebagai petinju terbaik PON VII. Sebuah pengakuan atas bakat dan kerja kerasnya yang luar biasa.
Setelah menorehkan prestasi gemilang di level amatir, Wongso Suseno memutuskan untuk memasuki ring profesional.
Wongso Suseno bersama isterinya Lily Cynthia dan anak cucunya, tahun 2020. (FOTO: Istimewa - malangpost.id)
Di bawah bimbingan pelatih Setijadi Laksono di Sawunggaling Boxing Camp Surabaya, ia terus mengasah kemampuannya. Hingga mencapai puncak kariernya pada tanggal 28 Juli 1975.
Pada hari itu, di Istora Senayan, Jakarta, Wongso berhasil merebut gelar juara OPBF (Oriental and Pacific Boxing Federation) kelas welter ringan. Kemenangan ini diraihnya setelah mengalahkan juara bertahan asal Korea Selatan, Chang Kil Lee.
Wongso Suseno mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai petinju Indonesia pertama yang berhasil meraih gelar internasional bergengsi ini.
Di luar ring, Wongso Suseno juga dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap perkembangan tinju di tanah air. Ia aktif melatih tinju di Javanoea Boxing Camp Malang, dan berhasil melahirkan banyak petinju muda berbakat yang siap meneruskan jejaknya.
Wongso Suseno telah dirawat di RS RKZ Malang sejak awal November 2025. Kepergiannya bukan hanya kehilangan bagi keluarga dan kerabat terdekat, tetapi juga bagi seluruh komunitas tinju dan olahraga Indonesia.
Kepergian Wongso Suseno adalah kehilangan besar bagi dunia tinju Indonesia. Dedikasi dan prestasinya akan selalu dikenang sebagai inspirasi bagi generasi mendatang.
Semoga amal dan ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT, diampuni segala dosanya. Keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.
Selamat jalan, legenda. Namamu akan selalu abadi dalam sejarah tinju Indonesia.(*)
Penulis adalah Sekretaris Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) Jawa Timur.