Tafakur Ramadan (8)

Puasa, Inspirasi Mengalir Tiada Henti

ILUSTRASI, (Foto: harian Barnas)

COWASJP.COM – Alhamdulillah, kita telah memasuki hari kedelapan Ramadan. Badan terasa semakin sehat, dan pikiran semakin jernih. Semoga, Allah senantiasa membimbing kita menjalani ibadah puasa ini menjadi puasa yang efektif dan bisa mengubah kualitas ketakwaan kita menjadi lebih baik.

Setiap bulan puasa, saya sering merasa surprised dengan manfaatnya. Diantaranya, terhadap stamina saya dan mengalirnya inspirasi tiada henti. Sudah beberapa tahun terakhir ini, setiap Ramadan datang saya selalu mengadakan SAFARI RAMADAN. Yakni, perjalanan dakwah ke berbagai kota untuk berburu hikmah bagi peningkatan kualitas diri sendiri maupun menebarkannya untuk kemaslahatan orang lain.

Yang seringkali di luar dugaan saya adalah aliran inspirasi yang tiada henti dan stamina yang tetap bagus meskipun aktivitas di bulan Ramadan jauh lebih banyak dibanding di luar Ramadan. Banyaknya, bisa berlipat 2-3 kali dibandingkan hari-hari biasa.

Kadang, sebulan harus berceramah sebanyak 25 kali. Kadang 30-40 kali. Pernah sampai 60 kali dalam sebulan. Tentu, itu sangat menguras energi. Apalagi safarinya antar kota, antar provinsi, dan antar pulau. Selain, terkuras karena durasi kajian yang rata-rata 1 - 3 jam, juga terkuras oleh perjalanan yang kadang bisa berjam-jam.

Sejak kemarin, setelah Surabaya dan Malang, saya berada di jakarta untuk bersafari 9 hari ke depan. Setiap hari memberikan kajian. Kadang satu kali, kadang dua kali. Tadi malam di rumah dinas Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo. Dimulai berbuka bersama dengan para petinggi BI, dan diakhiri dengan kajian ba'da tarawih.

Ada yang dilakukan di malam hari, bakda Subuh, Dhuha, bakda Zhuhur, maupun bakda Ashar sampai menjelang berbuka puasa. Kajian siang hari adalah yang paling menguras tenaga. Waktunya panjang, rata-rata 2 jam, dalam keadaan berpuasa.

Tapi, ternyata saya baik-baik saja. Bahkan, itu belum seberapa dibandingkan tahun 2010, ketika saya melakukan safari menyusuri sungai Nil di Mesir dalam keadaan berpuasa, yang diakhiri dengan memberikan khutbah idul Fitri bagi masyarakat Indonesia, atas undangan Kedutaan RI di Kairo.

Dalam aktivitas Ekspedisi Sungai Nil itu saya menyusuri jarak sekitar 5000 kilometer dalam cuaca ekstrem padang pasir. Suhunya berkisar antara 40-50 derajat. Dengan tingkat kelembaban hanya sekitar 20 persen saja. Bisa terancam dehidrasi..!

Tapi, alhamdulillah Allah melindungi saya. Selama aktivitas yang padat dalam kondisi berpuasa itu saya tetap baik-baik saja. Bahkan, tetap merasa bergairah. Dan, inspirasi untuk menulis tetap terjaga. Yang justru, seringkali mengalir deras tiada henti. Di bulan puasa, ternyata saya lebih produktif menulis. Saya menjadi heran sendiri..?!

Sungguh, janji Allah benar adanya. Qs. 2: 184 ~ "Barangsiapa melakukan kebajikan dengan rela hati, maka itu lebih baik baginya. Dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." Subhanallah..

Berpuasa adalah ibadah yang sangat hebat. Yang bisa sedemikian rupa mengondisikan diri kita lahir batin untuk menjadi lebih baik. Kembali ke fitrah kita sebagai manusia paripurna sesuai desain-Nya. Itulah sebabnya, agama Islam ini disebut sebagai agama fitrah. Karena, ibadah-ibadahnya memang sangat sesuai dengan kebutuhan kita untuk menjadi fitrah kembali..!

Maka, PERTANYAAN yang harus Anda jawab kali ini adalah:

1. Dimanakah Allah berfirman bahwa Agama Islam ini adalah agama fitrah?

2. Kenapa manusia cenderung berbuat sesuatu yang melanggar fitrahnya, sehingga menghasilkan dosa yang merugikan dirinya sendiri?

Kemudian, untuk PEMENANG edisi hari ke-7, berdasar jawaban yang masuk di facebook maupun di Agus Mustofa eLibrary adalah atas nama: Amar Fairuz 

1. Di ayat manakah Allah memerintahkan kita untuk belajar mengikhlaskan segala ibadah dalam proses beragama kita?

Jawaban: "Dan tidaklah mrk di perintah kecuali menyembah Allah dg mengikhlaskan ketaatan dlm menjalankan agamanya.." (Qs. 98:5)

2. Bagaimana caranya agar kita bisa melakukan semua ibadah kita itu dengan ikhlas? Bukankah keikhlasan tidak bisa dipaksakan?

Keihklasan hanya bisa di perolah dg kefahaman & latihan. Jika tdk faham subtansi agama, tentu sulit untuk ikhlas. Sudah faham tpi jika tidak dilatih, hanya dpt Teori keikhlasan. Itulah sebabnya perlu latihan dg cara memperbanyak amal saleh dlm kehidupan sehari. Al quran mengajarkan ikhlas yg benar- benar lilla hi taala.
"Berbuat baiklah (kpd org lain) sebagaimana Allah berbuat baik kpdamu." Contoh kongkretnya. Jika Anda diberikan kelebihan rizki oleh Allah. Maka anda dg ikhlas ingin membantu org lain.

Selamat, Anda memeroleh hadiah buku Serial Diskusi Tasawuf Modern berjudul "AL QUR'AN INSPIRASI SAINS". Silakan hubungi 0878 5433 5454 untuk alamat pengiriman hadiahnya. Salam.

ADA CUPLIKAN VIDEO & HADIAH BUKU SETIAP HARI
Link: http://agusmustofa.com/

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda