GRESIKPEDIA

KOTA 1001 WARKOP

COWASJP.COMTAK ada tanaman kopi di Gresik. Tetapi itu bukan berarti tak ada warung kopi. Oleh sebagian orang, Gresik dijuluki sebagai Kota 1001 Warkop karena di setiap sudut jalan atau gang hampir selalu ada warung kopi dan masing-masing dipenuhi para pelanggannya.

Bayangkan menurut data Kecamatan Gresik 2015, di Kecamatan Gresik yang meliputi 8 kelurahan dan dihuni 25 ribu KK, terdapat 480 unit usaha warung kopi dan nasi. Jarak antar warung kopi seringkali  tidak terlalu jauh bahkan berdempetan. Meski demikian, mereka tidak kehilangan konsumennya. Warung-warung itu, menurut penelitian Abdillah (2016), rata-rata dikunjungi 50 sampai 80 orang setiap hari. Sebagian dari konsumen tersebut ada yang datang lebih dari satu kali.

Tak hanya warung, Greik juga punya produsen (baca pabrik pengolahan) kopi. Karena Gresik tak punya tanaman kopi, sudah tentunya kopinya didatangkan dari luar. Sampai saat saya duduk di bangku kelas satu SD, di dekat sekolah saya, SD Muhammadiyah Blandongan Gresik, ada pabrik kopi milik keluarga H. Oesman (saudara KH Faqih Oesman yang pernah menjabat Menteri Agama). Isteri H. Oesman – kami memanggilnya Mbah Haji – sangat dekat dengan ibu saya, Aslachah. Mbah Haji sering memberi antaran kue ke rumah.

Pabrik kopi itu tidak beroperasi lagi mungkin karena ketiadaan pengelola. Anak-anak H. Oesman hampir semuanya berhasil di sekolahnya dan mungkin tidak ada yang melanjutkan sebagai pengusaha. Mereka adalah Dr. Nizam Oesman, dokter internist pertama di Gresik, ada dokter gigi perempuan – maaf saya lupa namanya, yang saya ingat nama suaminya yakni drg Sam Maryono, ada pula Kamil Oesman yang belakangan saya kenal sebagai Kepala Kebun Binatang Ragunan Jakarta.

NGOPI-MALAMjWIBd.jpg

Warung kopi di Kot Gresik. (Foto: Edhy Aruman/CoWasJP.com)

Pabrik itu tutup dan lahan bekas pabrik kopi itu – yang saya dengar – leh keluarga H. Oesman diwakafkan kepada Muhammadiyah. Oleh pengurus Muhammdiyah, di atas lahan yang berada di sisi kiri jalan masuk kompleks Perguruan Muhammdiyah Blandongan itu didirikan rumah sakit Muhammadiyah. Kini rumah sakit itu semakin besar dan pindah ke sebelahnya di bekas lahan pool PO Bus Moedah.

Saat ini ada perusahaan kopi yang masuk dalam jajaran kopi nasional yang beroperasi dari Gresik, yakni PT Puji Surya Indah, produsen Kopi Singa. Perusahaan ini didirikan pengusaha yang mengawali usahanya pada tahun 1928, di Jl. Bubutan 144, Surabaya. Diawali dari toko yang sangat kecil dan tradisional bernama Tjeng Gwan, mereka menjual biji kopi dan jenis-jenis makanan ringan dan makanan kaleng. Pada tahun 2000, mereka berhasil mengubah dari sebuah toko tradisional menjadi perusahaan terbatas (PT). Pada saat yang sama, mereka memperluas usahanya ke beberapa kota besar dan kecil di Indonesia.

Para pengusaha kopi Gresik ada yang berhasil menjadi besar dan melebarkan sayapnya. Di Surabaya ada  'Warung Gresikan' yang ada di sekitar Kampus ITS Sukolilo Surabaya. Di Jombang terdapat di Wisnu Wardana, Jombang, bahkan juga di Kampung Bali Jakarta.

NGOPI-MALAM-1X0p6W.jpg

Selain kopi warkop juga menyediakan bermacam-macam gorengan. (Foto: Edhy Aruman/CoWasJP.com)

Di Yogyakarta ada jaringan raksasa warung kopi tradisional, Blandongan, yang dimiliki orang Gresik. Warung kopi di Jalan Sorowajan Baru No.11, RT/RW 15/16, Desa Sorowajan Lama, Kec. Banguntapan, Kab. Bantul itu dirintis oleh dua orang asal Gresik, Nashruddin dan Anjang. Nashruddin saat itu mahasiswa IAIN Sunan Kalijaga, sedangkan Anjang adalah anak kampung yang merantau dan mencari kerja untuk menyambung dan memenuhi kebutuhan hidupnya.

Usaha warung kopi sepertinya bukan recehan. Bayangkan, menurut penelitian Abdillah (2016), Keuntungan yang diperoleh dari menjalankan bisnis ini berkisar antara Rp 4 – 7 juta per bulan. Jam kerjanya memang lebih panjang dari pekerja kantoran atau pabrik. Rata-rata mereka buka dari pagi hingga dini hari diselingi jeda shalat dan istirahat pada siang hari.

Kalau bulan Ramadlan mereka tutup meski tidak ada larangan untuk buka. Toh, mereka akan berpikir, karena target market mereka adalah warga yang tinggal dipemukiman, dan warganya kebanayakan berpuasa, kenapa mereka harus buka pada siang hari. “Nyambut gawe kok ndetu (ngoyo, maksa) Mas… Lak nek esun yo poso mosok isun dodolan (kalau saya sendiri puasa masak saya jualan),” kata Cak War, pedagang kopi di Kemuteran Gresik.

Modal yang dibutuhkan untuk membuka warung kopi di Gresik – dalam pandangan pedagang – tidak besar, antara Rp 5 – 8 juta.  Modal tersebut diperuntukan membuat stan (meja panjang atau bar) warung kopi, membuat dingklik (kursi panjang) dan dipan serta membeli peralatan masak dan kebutuhan warung kopi.

KOPIHM8qx.jpg

Dua pengunjung warkop sedang menikmati minum kopi di siang hari. (Foto: Edhy Aruman/CoWasJP.com)

Karena itu, desain warung kopi sangat khas. Di warung kopi Gresik, biasanya terdapat sebuah bar berbentuk persegi yang mengelilingi sang barista. Di atas bar inilah segala macam rupa gorengan tersaji, mulai dari dadar jagung, godho gedang (pisang tepung goreng), godho tempe (tempe tepung goreng) hingga tahu isi.

Jangan harap menemukan berbungkus-bungkus sego kucing seperti model angkringan di Jogja. Namun bukan berarti pengunjung tidak bisa makan-makan. Bila Anda mengunjungi warung kopi pagi hari setelah sore, disitu tersedia ketan poya plus bali welut. Seperti di Warung Kopi Pak Akub. Setiap pagi habis subuh, bila tidak bulan puasa selalu penuh pengunjung yang menikmati ketan poya bali welut, godho tempe yang hangat dan godho gedang ditemani dengan segelas kopi. Sementara kalau singa hari, mereka menyediakan nasi bungkus yang lauknya biasanya sepotong daging dan kelapa bumbu (serundeng kelapa).

NASI-BUNGKUSpED0e.jpg

Warkop juga menyediakan menu ketan poya plus bali welut untuk malam hari. Siang hari nasi bungkus dengan lauknya sepotong daging dan kelapa bumbu (serundeng kelapa). (Foto: Edhy Aruman/CoWasJP.com)

Sekarang, pengunjung warung kopi Gresik bisa memesan seporsi mie instan. Pada setiap bar warung Gresik biasanya terdapat jajaran botol kaca minuman berkarbonasi, toples kerupuk, korek gas yang digantung, dan untaian minuman instan. Pengunjung bisa duduk di kursi kayu panjang yang mengitari bar kecil ini. Dari tempat duduk inilah kita bisa menyaksikan bagaimana barista menyeduh kopi.

Lalu apa yang membuat Warung Kopi Gresik menjadi begitu khas? Baca besok ya….

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda