Respons Pemerintah terhadap Dicabutnya Sanksi FIFA

Diharap Mendorong Pembenahan Tatakelola PSSI

(Foto: www.bola.liputan6.com)

COWASJP.COMJAKARTA – Pencabutan sanksi terhadap Indonesia yang disampaikan oleh Presiden FIFA Gianni Infantino dalam Kongresya ke-66 di kota New Mexico langsung direspons pemerintah. Pemerintah Indonesia menyambut gembira keputusan FIFA tersebut. Dan berharap keputusan ini dapat mendorong bagi meningkatnya persepakbolaan nasional Indonesia lebih baik.

‘’Khususnya dari aspek pembenahan tatakelola organisasi, pembinaan usia dini, prestasi, transparansi, akuntabilitas dan hubungan yang lebih harmonis dengan berbagai stakeholders terkait di bidang sepakbola,’’ tegas. Deputi 4 Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga merangkap Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewa Broto dalam rilisnya.

BACA juga: FIFA cabut sanksi

Gatot merinci, upaya hingga memungkinkan dicabutnya sanksi tersebut oleh FIFA  tidak terlepas dari rangkaian keputusan yang diawali dengan  kondusifnya hubungan FIFA dengan Indonesia di era kepemimpinan Presiden FIFA Gianni Infantino. Dalam suratnya melalui Acting Sekjen FIFA Markus Kattner pada tanggal 11 Maret 2016 telah merespons positif surat Menpora Imam Nahrawi dalam suratnya tertanggal 1 Maret 2016 yang mengucapkan selamat atas terpilihnya Gianni Infanti selaku Presiden FIFA yang baru dan menyampaikan informasi tentang akan adanya utusan Indonesia yang akan dikirim menemui Presiden FIFA.

Respons FIFA sangat melegakan, karena utusan yang mewakili Pemerintah Indonesia akan di-welcome tanpa persyaratan apapun terkecuali kejelasan agenda pertemuan. ‘’Dan itu hal yang wajar dalam tata krama protokoler pertemuan internasional,’’ urai alumnus Hubungan Internasional UGM ini. 

Ditambahkan, demikian pula surat FIFA tertanggal 26 April 2016 yang ditujukan kepada Mensesneg Pratikno yang menyebutkan adanya pertemuan yang “in-depth and very fruitful” antara Presiden FIFA Gianni Infantino, Ketua KOI Erick Thohir dan Ketua Tim Ad-Hoc PSSI Agum Gumelar di Zurich pada tanggal 26 April 2016.

Dalam suratnya tertanggal 26 April 2016 itu pula, FIFA menekankan tentang pentingnya Pemerintah Indonesia untuk mencabut keputusan pembekuan PSSI sebelum kemudian FIFA mempertimbangkan kemungkinan pencabutan sanksi pada Indonesia.

BACA juga: Bagaimana nasib ISL?

‘’Gayung pun bersambut, setelah sebelumnya Presiden Joko Widodo pada tanggal 15 April 2016 di Istana Negara telah menyebutkan bahwa masalah PSSI akan diselesaikan sebelum Kongres FIFA, maka Menpora pada tanggal 10 Mei 2016 telah secara resmi mencabut keputusan pembekuan pada PSSI tanpa persyaratan apapun, dan pada tanggal itu pula langsung dikirimkan keputusan tersebut kepada FIFA melalui surat resmi dari Pemerintah Indonesia,’’ tambah pria kelahiran Yogya ini.

Tentu saja keputusan FIFA terhadap Indonesia ini tidak terlepas juga dari kontribusi positif PSSI melalui delegasinya yang menghadiri Kongres FIFA di New Mexico. Mereka telah berusaha keras memperjuangkan masalah tersebut. Seluruh proses rangkaian ini perlu dijelaskan untuk menunjukkan, bahwa keputusan FIFA tersebut adalah hasil kerja yang sinergis dari berbagai pihak, terutama setelah Presiden Joko Widodo memberikan clear directive sejak adanya situasi yang kondusif di FIFA.  

Itulah sebabnya, dua hari sebelum terpetik berita dicabutnya sanksi FIFA, maka Ketua KOI Erick Thohir saat mengawali pembukaan 4th Coordination Committee Meeting of OCA tanggal 11 Mei 2016 di Bali dalam rangka persiapan Asian Games 2018, ia dengan gembira menyampaikan kabar baik tentang telah dicabutnya pembekuan PSSI oleh Menpora Imam Nahrawi sebagai bentuk kepatuhan terhadap putusan MA. Erick Thohir  pun berharap sanksi FIFA segera dicabut, sehingga Asian Games 2018 akan dipertandingkan pula sepakbola.

 ‘’Alhamdulillah, sanksi benar-benar dicabut,’’ tandas Gatot S Dewabroto. (erwan w)

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda