C a T a T a N: Slamet Oerip Prihadi

Program Sepakbola yang Terpenggal (2-Habis)

Foto dan ilustrasi CoWasjp.com

COWASJP.COMKABAR teranyar, Selasa 15 Maret pemerintah akan menyabut SK Pembekuan PSSI bulan depan, April 2016. Disusul kabar Rabu 16 Maret, Presiden PSSI Ir La Nyalla Mahmud Mattalitti ditetapkanoleh Kejati  Jatim sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penggunaan dana hibah pada Kadin Jatim tahun anggaran 2016 untuk pembelian IPO Bank Jatim. 

Baca Berita Sebelumnya: Program Sepakbola yang Terpenggal 

Kepada para wartawan di Jakarta, La Nyalla mengatakan dalam waktu dekat akan mengajukan praperadilan terkait keputusan Kejati Jatim itu.

Kabar akan dicabutnya pembekuan PSSI datang dari Ketua Umum Pepabri (Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) dan Ketua Tim Ad Hoc, Agum Gumelar. 

agumfjGO0.jpg

 Agum Gumelar (Foto: juaranet)

Dalam pertemuan Pepabri dengan Presiden RI, Joko Widodo di Istana Merdeka, Selasa 15 Maret 2015, Agum Gumelar menanyakan sikap presiden terhadap SK pembekuan PSSI yang belum dicabut juga oleh Menpora Imam Nahrawi.

Presiden Jokowi mengisyaratkan bahwa pencabutan SK pada April 2016. Jokowi mengatakan sudah memerintahkan Menpora untuk segera menuntaskan masalah ini.

"Saya mohon bisa cepat selesai karena selama kita terus kena sanksi FIFA, kita sangat terpuruk. Kita terkucil dengan dunia luar yang berkaitan dengan sepak bola," ucap Agum.

****

Benarkah SK Pembekuan PSSI akan dicabut April 2016? 

Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, rakyat sepakbola Indonesia (yang 100 juta jiwa lebih) terpaksa tidak bisa langsung percaya. Sebab semua janji, baik yang diformulasikan sebagai road map, tata kelola anyar dan sebagainya, sampai detik ini belum ada bukti konkretnya.

Sementara itu, beredar rumors bahwa semua orang-orang PSSI saat ini bakal ditumpes kelor! Kemudian diganti dengan orang-orang baru yang jujur, fair, jago manajemen, kredibel dan akontebel.

Benarkah yang akan dipasang nanti orang-orang baru? Jangan-jangan orang-orang lama juga. Yaitu orang-orang yang saat ini tidak masuk jajaran PSSI. Kekhawatiran muncul karena belum ada catatan prestasi fenomenal dari tokoh-tokoh sepakbola sejak Timnas Sepakbola Indonesia berhasil merebut medali emas SEA Games 1991 di Filipina.

Selain lebih hebat dalam hal manajemen, integritas, dan kredibilitas, orang-orang baru itu nanti harus terbukti lebih berprestasi. Termasuk Menpora pun harus bisa membuktikan bahwa pemerintah benar-benar menjadi “mesin pendongkrak prestasi.” Antara lain menyiapkan sarana dan prasarana latihan standar dunia. Menyiapkan pabrik atlet unggulan berupa Akademi Sepakbola berkelas dunia. Sudah atau belum?

Kami tidak tahu persis, apakah rumors tumpes kelor seluruh personel PSSI yang ada sekarang benar atau tidak? Kami juga belum tahu persis, siapa sih jagoan-jagoan yang akan dipasang oleh Menpora?
Kita benar-benar berada di periode gelap. Jangankan mendapatkan informasi tentang langkah strategis untuk merebut medali emas SEA Games 2017, besok akan terjadi apa saja: masih gelap.

PAK SBY SERUKAN CABUT SK PEMBEKUAN

Rabu pagi pukul 07.30, 16 Maret 2016, Wasekjen Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, mampir di Warkop Cowas Tropodo Indah, Waru, Sidoarjo. Menikmati hangatnya teh kental pahit dan peyek kesukaannya. Peyek itu dari Ahmad Sukmana, Cowas (Konco Lawas) JP dari Malang. Cowas JP adalah perkumpulan para mantan karyawan Jawa Pos.

kunjungan-ramadan-pohan8lvP7.jpg

Kunjungan istimewa: Penulis (ketiga dari kiri) dan konco-konco lawas lainnya(CoWas) saat menjamu Ramadan Pohan (kedua dari kiri). (Foto: CoWasjp.com)

Bang Rampo, sapaan akrabnya di kalangan Cowas (mantan karyawan) Jawa Pos, baru saja mendarat di Bandara Juanda dari Jakarta. Dia ikut Tur Jatim Partai Demokrat bersama Pak SBY.  Tiba-tiba ada wartawan dari Jakarta menelepon. Menanyakan tentang kejadian gambar-gambar Bu Ani Yudhoyono yang menyalonkan diri jadi Presiden RI. 

“Ah, apa lagi ini? Nggak ada itu. Bagi Pak SBY yang paling utama saat ini adalah masalah pembekuan PSSI. Pak SBY menyerukan kepada pemerintah untuk secepatnya menyabut SK Pembekuan PSSI.

Mau dikemanakan sepakbola Indonesia setelah hampir satu tahun tidak ada kompetisi. Sepakbola adalah cabang olahraga yang paling digemari ratusan juta warga Indonesia. Jangan dimatikan!” jawab Bang Rampo kepada wartawan Jakarta yang menelepon.

Program sepakbola Indonesia untuk kembali berjaya di kawasan ASEAN dan masuk papan atas Asia tidak boleh dipenggal begitu saja. “Kalau mau memberantas mafia ya kompetisi harus segera dijalankan. Sekarang kompetisi ditiadakan, otomatis tidak ada mafia bolanya. Paling gampang! Apakah begitu caranya? Kan tidak. Sukses memberantas mafia bola ya di tengah kompetisi berjalan,” urai Bang Rampo.

****

Apakah rencana pemerintah akan menyabut SK Pembekuan PSSI berkaitan dengan pengumuman Kejati Jatim tentang penetapan tersangka La Nyalla?

La Nyalla Matalitti ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus pembelian saham perdana atau IPO Bank Jatim pada 2015. Kejati Jatim mengumumkannya Rabu 16 Maret sore. Mereka mengeluarkan Sprindik No. Print. 86/0.5/Fd.1/01/2016 tertanggal 27 Januari 2016 dan No.Print.120/0.5/Fd.1/02/2016 tanggal 15 Februari 2016.

Dengan statusnya itu, apakah La Nyalla Mattalitti harus meninggalkan kursi Ketua Umum PSSI? La Nyalla sudah memastikan bahwa dirinya tidak akan mundur kalau tak diminta oleh para pemilik suara dan para anggota PSSI.

"Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Hasbunallahu wa ni'mal wakiil (cukuplah Allah menjadi penolong bagi kami, red)," ujar La Nyalla mengawali wawancara langsungnya dengan stasiun tvOne.

la-nyallaok-titip1l3Y.jpg

La Nyalla Tegaskan Ogah Mundur (Foto: bola)

"Mungkin suara-suara di luar sudah jelas, kalau mau menggulingkan PSSI dari jalan lain, ya dengan cara seperti ini. Tapi saya ingatkan, ini tidak secara otomatis bisa menggulingkan saya," tegasnya.

Lebih lanjut lagi La Nyalla juga menyebutkan bahwa apa yang menimpa dirinya ini ada kaitannya dengan persoalan sepakbola dalam kurun waktu setahun belakangan.

"Saudara Menpora yang bolak-balik bilang KLB. Ini rumah tangga orang jangan dimain-mainin. Asal publik tahu, sumpah demi Allah, saya mempertahankan amanah yang diberikan kepada saya saat kongres di Surabaya. Saya mendapatkan 92 suara," ujar La Nyala.

"Akibat saya menang, akibatnya seperti ini, seluruh sepakbola dizolimi selama 10 bulan, hampir selama satu tahun. Sampai sekarang tidak selesai-selesai.”

Menpora mengatakan bahwa mafia ada di PSSI. “Saya justeru yang menjaga dari mafia. Saya menjaga PSSI agar tidak dikuasai oleh mafia-mafia baru. Sumpah demi Allah saya tidak akan mundur, saya menjaga amanah. Kalau diminta anggota, saya akan mundur. Saya mengurus PSSI ini memakai uang sendiri, bukan APBN," tegasnya.

logo-PSSIHTZ4o.jpg

Foto: rmolsumsel

La Nyalla menolak dan menegaskan dirinya tidak bersalah. Ia yakin, penetapan status hukum dirinya bermuatan politis karena dikait-kaitkan dengan urusan sepakbola. 

"Saya akan membuat surat kepada tim hukum saya untuk mengajukan praperadilan," ucapnya.

****

Cerita program sepakbola (Indonesia) yang Terpenggal kian seru dan memanas. Sementara itu, rakyat sepakbola Indonesia dipaksa untuk menunggu dan menunggu. Kapan kompetisi sepakbola di seluruh level usia dijalankan kembali?

Benarkah ke depan sepakbola Indonesia tidak terinfeksi lagi oleh virus mafia, virus atur skor, dan virus-virus lainnya? Tidak ada lagi kasus penunggakan gaji pemain dan pelatih.

Sementara itu, banyak stadion sepakbola yang tak terawat dengan baik. Banyak lapangan untuk latihan yang tidak berstandar FIFA. Perang di luar stadion semakin seru, perang (bukan turnamen) di dalam stadion tak kunjung terjadi. 

Menpora telah mengajukan sembilan syarat untuk menyabut sanksi administratif atau pembekuan PSSI dalam Rapat Kerja Kemenpora dengan Komisi X DPR RI, 2 Maret 2016 lalu.

Salah satu poin dalam syarat tersebut meminta agar pemerintah dilibatkan dalam tata kelola persepakbolaan nasional. Selain itu PSSI juga diminta untuk segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) selambat-lambatnya April 2016.

Akan tetapi, tekanan publik, termasuk seruan Pak SBY, semakin kuat. Cabut SK Pembekuan PSSI! Perjuangan meningkatkan prestasi sepakbola Indonesia, tataran klub dan Tim Nasional, adalah menggelar kompetisi berbobot. Bukan dengan membekukan kompetisi! Buktikan segera bahwa Menpora bisa membangun kompetisi yang lebih hebat. Segera! ***

Baca Juga Berita-Berita Lainnya di CoWasjp.com. Klik Di Sini

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda