mBonek di Ukraina (2): Jurus Toilet untuk Ronaldo

Penulis bersama cewek-cewek fans Ronaldo, menunggu kedatangan sang bintang itu di halaman Hotel Victoria, Donetsk. (Foto: Hendra Eka/jawa pos)

COWASJP.COM – ockquote>

O l E h: Agung Pamujo

--------------------------------

PERCAYALAH, ini bukan kisah hebat. Biasa saja. Biasa dilakukan oleh wartawan, apalagi wartawan Jawa Pos. Bahkan, banyak yang lebih luar biasa dari kisah saya di tulisan ini. Tepatnya, banyak yang lebih mBonek dan lebih sukses, lebih hebat.  

Namun, saya tetap ingin berbagi kisah ini. Kisah saat bisa berdekatan dengan Christiano Ronaldo lewat aksi mBonek.  Ya itu tadi, sayangnya hanya bisa berdekatan, tanpa bisa foto bersama. Apalagi wawancara. Meski begitu, momen bisa ‘’nempel’’ Ronaldo ini saya patok sebagai salah satu momen istimewa saat saya nonton Euro 2012 di Ukraina. 

Kejadiannya pada 26 Juni 2012, sehari menjelang pertandingan semifinal Euro 2012 antara Portugal v Spanyol.  Siang itu ada kabar Ronaldo dan kawan-kawan akan tiba di Hotel Victoria di Donetsk.  Rombongan Portugal memang akan menginap di hotel yang hanya berjarak sekitar 250 meter dari Stadion Donbas Arena, lokasi pertandingan semifinal Rabu (27/6). 

Saya bersama dua wartawan Jawa Pos –M. Ilham dan Hendra Eka (fotografer)—, sejak pagi sudah nyanggong di hotel tersebut.  Ada beberapa wartawan lain, termasuk wartawan dari Indonesia.  Tentu saja juga ada cewek-cewek bening: ya, fans Ronaldo.  Para cewek itulah yang membuat heboh, saat Ronaldo tiba, keluar dari bus menuju hotel, sekitar pukul 13.45 waktu Kiev, siang itu. 

Sudah diduga, kami tidak bisa berbuat apa-apa, di luar memotret. Ronaldo yang turun dari bus sambil membawa bantal, terus melenggang menuju pintu hotel.  Sesekali dia tersenyum, dan melambaikan tangan ke para fans yang terus meneriakkan namanya.  Tentu saja, kami juga tidak bisa mengikuti masuk ke hotel, karena petugas keamanan sudah memagari. 

Sadar bahwa memang siang itu kecil kemungkinan bisa mendekat sang megabintang, saya dan dua teman JP itu tidak kecewa. Kami lantas memilih cari tempat makan, untuk makan pagi sekaligus makan siang.  Saat itulah,  muncul gagasan, kita masuk ke hotel, dan menunggu Ronaldo keluar. Malam itu, pukul 20.00 ada jadwal timnas Portugal akan berlatih di Donbas. 

Untuk menyakinkan, kami masuk ke hotel dengan langsung bertanya ke petugas tentang restoran.  Alhamdulillah, di tengah penjagaan ketat, kami diijinkan masuk. Kami pun masuk ke lobi hotel. Lantas, karena sudah makan sebelumnya, kami memesan minuman dan snack. Sambil menikmati minuman dan snack itu,  kami ngobrol. Waktu terus berjalan. Hingga, lewat pukul 19.00. 

ronaldo-satuC9fBn.jpg

Penulis bersama cewek-cewek fans Ronaldo, menunggu kedatangan sang bintang itu di halaman Hotel Victoria, Donetsk. (Foto: Agung Pamujo) 

Itu berarti satu jam menjelang waktu latihan. Kami yakin sebentar lagi Ronaldo cs akan turun. Terlihat bus jemputan Selecao –julukan timnas Portugal-- sudah parkir di depan lobi hotel. Petugas hotel juga mulai

 ‘’membersihkan’’ lobi.  Mereka meminta siapa pun yang di lobi, pergi.  Kecuali tamu yang menginap di hotel itu. Itu juga berarti, saya dan dua teman JP itu juga harus pergi. 
Ilham dan Hendra –dua teman JP itu—dengan ringan menurut dan pergi. Mereka bilang akan melanjutkan nyanggong Ronaldo di tempat latihan.  Keduanya memiliki akreditasi sebagai peliput Euro 2012, jadi memungkinkan menyaksikan sesi latih6, saya? 

Saya akhirnya milih jalan  mBonek lagi. Sebelum diusir petugas, saya masuk ke rest room dekat lobi hotel. Benar, saya sembunyi.  Menghindar diusir.  Saya menunggu sekitar lima menit, sampai tidak terdengar lagi, suara petugas ‘’membersihkan’’ lokasi. Saya buka pintu rest room sedikit, terlihat beberapa orang, selain para petugas berseragam, berdiri di depan lift. Sekitar lima orang, salah satunya remaja berkacamata, mengenakan jaket putih.  

Remaja yang kemudian saya tahu bernama George Nersesian,  seorang fans Ronaldo asal kota Sochi, Rusia.  Dia sengaja minta orangtuanya menginap di Hotel Victoria, agar bisa bertemu idolanya.  Dia membawa bola, yang akan dimintakan tandatangan striker Real Madrid itu.  Karena tamu hotel, George malah diberi kesempatan menunggu Ronaldo di lobi. 

Yakin, sudah aman, saya keluar dari rest room. Dan, langsung duduk di sofa di lobi itu. Saya berusaha setenang mungkin. Saya lihat ada Paulo Bento, pelatih Portugal, sudah ada di lobi, duduk di sofa yang sama dengan saya. Petugas sempat hendak menegur saya. Tapi –alhamdulillah—tidak jadi. 

Lalu, datang Yusmei Sawitri, rekan wartawati dari Solo Pos, yang sebelumnya telpon saya ingin gabung nyanggong Ronaldo.  Cewek ini beruntung. Dia salah masuk hotel lewat pintu belakang. Tapi, malah aman dari cegatan petugas hotel, dan bisa melenggang sampai lobi. Dia tiba di lobi beberapa saat menjelang para pemain Portugal keluar. Dia bergabung duduk dekat saya. 

Tidak lama, satu persatu terlihat pemain Portugal mulai keluar lift dan masuk lobi. Pertama terlihat Pele, lalu Bruno Alves, keduanya bek Portugal.  Saya dan Yusmei pun bangkit –tetap dengan gaya tenang—dan bergabung dengan lima fans yang yang mulai merubung pemain yang sudah di lobi.  

ronaldi-duaSZdwx.jpg

Ronaldo tiba di Hotel Victoria, turun dari bus sambil bawa bantal. (Foto: Agung Pamujo)

Sepertinya sudah diberi instruksi oleh petugas hotel, saat akhirnya Ronaldo keluar dari lift dan tiba di lobi, para fans itu tidak heboh.  Mereka mendekat, mengajukan apa saja untuk ditandatangani, lalu foto bersama. Saya dan Yusmei juga begitu.  Tetap dengan gaya tenang. Mendekat, ambil foto-foto. Tapi ya hanya itu. Tidak bisa ikut foto bersama. Apalagi wawancara. 

Sebenarnya, saat itu saya punya kartu truf untuk menarik perhatian Ronaldo.  Saya akan menyebut bahwa saya dari Indonesia, dan secara khusus akan meneriakkan nama anak angkat Ronaldo di Aceh.  Sayang, saat itu, saya lupa nama Martunis, bocah korban tsunami Aceh 2004 yang kemudian dijadikan anak angkat Ronaldo itu.  Ronaldo pun melenggang. Saya kecewa tentu saja. Memang bisa dekat Ronaldo. Tapi, saya bukan fans dia. Saya akan senang kalau bisa wawancara. 

Tapi, sudahlah. Malam itu, saya tetap bersyukur. Ke Ukraina dengan mBonek, di sana juga terus mBonek, sehingga mendapat banyak pengalaman menyenangkan dan mengesankan. Salah satunya: bisa nempel Ronaldo dengan jurus sembunyi di rest room alias toilet! *

Berikut adalah link berita tentang Ronaldo tulisan saya: 

http://m.rmol.co/read/2012/06/27/68642/Kecapekan,-Ronaldo-Turun-Bawa-Bantal-

http://m.rmol.co/read/2012/06/28/68886/Demi-Sang-Bintang,-Ikut-Nginap-di-Hotel-yang-Sama-

http://www.solopos.com/2012/06/28/saat-wartawan-solopos-nekat-memburu-ronaldo-di-ukraina-2-197297

 

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda