Tarian Dayak yang Memukau, Puncak Acara KKN Mahasiswa Wima di Kota Madiun

Tari Dayak dibawakan dengan sangat apik oleh Patricia Ellen dan Agusthi Dandy Saphanomu. Keduanya mahasiswa Universitas Widya Yuana. (FOTO: Santoso)

COWASJP.COMKuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiwa Universitas Widya Mandala di Kota Madiun usai sudah. Minggu malam, mereka mengakhiri dengan membuat acara santai di Joglo Palereman Kelun. Selain menampilkan musik akustik juga tarian Dayak yang memukau. Berikut tulisan Santoso alias Akung Bondet, wartawan senior di Madiun.

***

KULIAH Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Widya Mandala (Wima) Surabaya Kampus Madiun tahun 2022 ini terasa sangat istimewa. Sebab ini merupakan permintaan Wali Kota Madiun Drs. H. Maidi, S.H., M.M., M.Pd.

Pak Maidi memang minta agar mahasiswa Wima diterjunkan ke lapak-lapak UMKM yang didirikan di 27 kelurahan. Sebagai agent of change (agen perubahan), mahasiswa diminta untuk meningkatkan pengetahuan para pelapak. Terutama di bidang manajemen. 

Tak hanya manajemen, tapi juga beberapa hal yang menyangkut promosi. Agar lebih mengenalkan usaha maupun lapak Joglo Palereman yang diresmikan wali kota awal Januari 2021 lalu dengan dana Rp 250 juta. Bahkan kini dilengkapi kolam pemancingan dan tambahan lapak di sayap kirinya. Termasuk juga joglo tambahan yang rencananya digunakan untuk  kawula muda. Karena joglo utama selama ini lebih banyak digunakan kalangan keluarga.

Karena itulah wajar dan harus dilakukan peningkatan manajemen para pelapak, serta promosi di medsos agar apa yang sudah ada di Kota Madiun bisa semakin dikenal luas. 

Selain itu, menurut pengamatan CowasJP.com, ada yang masih perlu diperhatikan, yakni pintu gerbang yang selama ini masih diportal setinggi lutut. Karena justru digunakan pengunjung untuk parkir motor. Dengan demikian, view joglo yang mestinya bagus dilihat dari depan, justru didominasi bokong-bokong sepeda motor.

tari-dayak.jpg1.jpgWawancara penulis dengan Stevani Ayu Christiarti, salah seorang Ketua Kelompok Mahasiswa Wima yang KKN. (FOTO: Dok. Santoso)

Termasuk pengaturan parkirnya rasanya perlu disiapkan petugas parkir. Karena banyak pengunjung yang parkir motor tanpa ditata, hingga terkesan semrawut. Sak karepe dhewe. Padahal sudah dibuatkan lahan parkir di sayap kanan. Namun kurang difungsikan. 

Pengunjung lebih suka partkir di pintu gerbang yang diportal itu. Bahkan jalur khusus pejalan kaki untuk masuk yang hanya semeter itu pun sering tertutup motor yang parkir. ‘’Masak orang tua-tua harus melompat portal,’’ kata warga Kartoharjo Indah yang berusia 80 tahun dan sering ke joglo.

Dalam KKN kali ini ada 8 kelompok yang masing-masing terdiri dari 10 mahasiswa. Mahasiswa KKN ini  diterjunkan ke kelurahan-kelurahan di Kota Madiun. Termasuk di Kelurahan Kelun.  

"Di antara kegiatannya juga terjun ke Joglo Palereman untuk meningkatkan kemampuan manajerial,’’ kata Ir. Vinsensius  Widdy Tri P  ST, MM, selaku dosen pembimbing KKN.

tari-dayak.jpg2.jpgIr Vinsensius Widdy Tri P ST, MM, dosen pembimbing KKN Mahasiswa Widya Mandala. (FOTO: Santoso)

Menurut  Stevani Ayu Christiarti, ketua   kelompok, ada jurusan akuntansi, manajemen, psikologi, BK, PBSI, dan Rekayasa industri. Selama sebulan, kegiatan yg dilakukan antara lain pembagian masker, sosialisasi kehigienisan makanan dan inovasi packaging, inovasi lapak ada penambahan. 

Untuk program kerja yang diberikan untuk pedagang itu ada sosialisasi mengenai kewirausahaan, penggunaan aplikasi pembukuan online dan penggunaan aplikasi kasir online, pengelolaan akun IG joglo dan penambahan konten untuk 1 bulan, dan lain-lain. 

Pun sosialisasi untuk anak anak Paud dan anak anak pedagang. Seperti sosialisasi mengenai dampak buruk gadget, menabung, sampah organik dan non organik, pelatihan motorik anak.

TARIAN DAYAK

Dalam acara Minggu  malam itu, selain penyajian musik akustik dari mahasiswa Widya Mandala, juga dimeriahkan dengan tarian khas Dayak yang dibawakan oleh dua mahasiswa Universitas Widya Yuana (YUNA).

Dua mahasiswa itu bernama Patricia Ellen dan Agusthi Dandy  Saphanomu, semua asli Dayak dari Kalimantan Barat. Dengan rancak membawakan  tarian khas Dayak, Ruai, dari Kalimantan Barat diiringi musik ‘’Sape’’.

tari-dayak.jpg1.jpg3.jpgPara mahasiswa Universitas Widya Mandala yang KKN di Kota Madiun. (FOTO: Santoso)

Karya tari terdahulu menceritakan rasa dari hati si Burung Ruai yang merana akan nasib tempat tinggalnya yang sudah semakin sempit. Sedangkan karya tari baru ini menggambarkan asal mula terjadinya Burung Ruai yang di mana dahulu burung Ruai adalah seorang putri dari kerajaan di Kalimantan Barat.

Dengan  mengenakan pakaian khas Dayak, mereka meliak-liuk dengan apik. Pengunjung joglo, baik yang di dalam joglo maupun yang di luar dibuat terpesona.  Apalagi tarian semacam ini masih sangat asing bagi warga Madiun. 

‘’Saya ingin menampilkan tarian semacam ini bila ada acara di Madiun dan dapat kesempatan , sekaligus mengenalkan budaya kami, Dayak,’’ kata Dendy.

Mereka merasa terkesan selama di Madiun. ‘’Ternyata warga Madiun ramah-ramah dan menerim kami dengan baik,’’ ungkap Ellen. Bahkan mereka juga siap apabila suatu saat punya kesempatan untuk mengenalkan tarian Dayak ke pengunjung Joglo Palereman Kelun.(*

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda