Sultan HB X Resmikan Model Desa Wisata Budaya di Gedangsari

Penyerahan sertifikat rekor muri atas pelaksanaan membatik lintas generasi fashion show in the forest.

COWASJP.COM – ockquote>

GAUNG Indonesia Incorporated bergema di Gunungkidul. Grup Astra melalui Yayasan Pendidikan Astra-Michael D Ruslim (YPA-MDR) bersama Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (30/8) meresmikan Desa Tegalrejo, Gedangsari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai model Desa Wisata Budaya. 

Peresmian dilakukan langsung oleh Gubernur DIY Hamengku Buwono X dalam acara yang dikemas dengan tajuk “Pesona Gedangsari”. Hadir dalam acara ini Bupati Gunungkidul Badingah, eksekutif dan manajemen Grup Astra.

PT Astra International Tbk melalui YPA-MDR menjadi penggagas utama untuk merintis sebuah desa wisata budaya berkolaborasi dengan paguyuban komite sekolah dan masyarakat yang ada di Desa Tegalrejo. Hal tersebut berawal dari sebuah keinginan untuk mengenalkan potensi Desa Tegalrejo ke masyarakat luas.

batik-muri1ZNVmA.jpgHiburan wayang kulit sebagai salah satu upaya melestarikan kebudayaan Indonesia.

“Kecamatan Gedangsari di Gunungkidul ini akan menjadi model pusat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui potensi desa wisata yang dipadukan dengan budaya,” ujar Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X saat peresmian "Rintisan Desa Wisata Budaya Tegalrejo, Gedangsari".

Sedangkan Bupati Gunungkidul Badingah mengucapkan terima kasih kepada Astra selaku penggagas untuk merintis desa wisata budaya di Kec. Gedangsari ini. “Untuk merintis Desa Wisata Budaya, pemerintah tidak bisa bergerak sendiri, tentunya kami membutuhkan bantuan dari berbagai pihak meliputi dunia usaha dan masyarakat demi memajukan Gunungkidul,” tutur Badingah.

batik-muri2j7Gb.jpgGubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X meninjau hasil kerajinan batik masyarakat Tegalrejo Kecamatan Gedangsari

Ketua Pengurus YPA-MDR Arietta Adrianti menambahkan pembentukan desa wisata budaya ini merupakan wujud konkrit kepedulian Astra melalui YPA-MDR di Kabupaten Gunungkidul sejak 10 tahun yang lalu. “Dunia pendidikan mampu berperan dan berkontribusi pada pemberdayaan masyarakat Gedangsari, khususnya Desa Tegalrejo di mana terdapat 6 SDN, 1 SMPN, dan 1 SMKN Binaan Astra menuju ekonomi kerakyatan,” tuturnya.

Dalam acara ini juga diserahkan 2 Piagam Pemecahan Rekor MURI. Pertama, Rekor Membatik Lintas Generasi/Usia yakni dari usia TK, SD, SMP, SMK hingga Lansia yang pertama di dunia. Kedua untuk Pagelaran Busana Pertama di Wanajati yang pertama di Indonesia oleh Museum MURI kepada YPA-MDR, Bupati Gunungkidul Badingah, serta Indonesia Fashion Chamber (IFC).

batik-muri4cowasxcf8Y.jpg

Acara pun dilanjutkan di SMKN 2 Gedangsari untuk melakukan Gerakan Penanaman Pohon Zat Pewarna Alam oleh Sultan HB X, Arietta Adrianti, Badingah, Head of Environment, Social & Responsibility PT Astra International Tbk Riza Deliansyah, Lions Clubs, FIF, dan Camat Gedangsari. Acara diakhiri dengan kunjungan ke Laboratorium Zat Pewarna Alam SMKN 2 Gedangsari.

Acara "Pesona Gedangsari" juga diisi penampilan Parade Seni dan Budaya Gedangsari seperti Wayang Kulit dan Reog Jatilan, pameran kearifan lokal kerajinan produk seperti kerajinan akar bambu dan Kampung Batik, serta makanan olahan seperti makanan berbahan Garut/Kairut, Pisang, Singkong, dan lain-lain.

Dusun-dusun di Gedangsari memiliki para pembatik yang sangat berkembang dan para pembatiknya telah mendapat sertifikasi oleh Disnaker Yogyakarta, bahkan Kec. Gedangsari memiliki motif batik khas yang telah dipatenkan. Maka kehadiran Kampung Batik dalam rangkaian acara “Pesona Gedangsari” sangat pas, mengingat banyaknya karya siswa binaan SD hingga SMKN, serta para UKM Batik Gedangsari yang sudah berkiprah dalam berbagai pameran, promosi, dan penjualan di tingkat daerah hingga taraf internasional.

batik-muri3O7ZlP.jpgPenanaman pohon di kawasan SMK Gedangsari

“Pagelaran Busana Pertama di Wanajati” yang mendapatkan penghargaan oleh Museum MURI memperlihatkan keunggulan batik yang ada di Desa Tegalrejo, Kec. Gedangsari, Kab. Gunungkidul. Pagelaran menghadirkan 90 looks yang merupakan karya dari berbagai desainer Indonesia Fashion Chamber (IFC) seperti Lia Mustafa, Dany Paraswati, Phillip Iswardono, Ratih Kristiani, Amin Hendra, dan Dandy T. Hidayat yang berkolaborasi dengan siswa SMKN 2 Gedangsari.

Dari total tersebut, terdapat 60 looks yang merupakan hasil kolaborasi Dandy dengan siswa SMKN 2 Gedangsari dari penggunaan material kain hingga pengerjaannya.

Astra International melalui Yayasan Pendidikan Astra Michael D. Ruslim sejak 2006 mendukung pendidikan di D.I.Y. sebesar Rp 48 miliar yaitu Rp 39 miliar untuk Gunung Kidul dan Rp 9 miliar untuk Bantul. Dukungan senilai Rp 48 miliar tersebut dalam bentuk pembangunan fisik, pembinaan, pelatihan, bantuan donasi, sarana dan prasana untuk pendidikan atau Astra Untuk Indonesia Cerdas. (*)

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda