Wujudkan Rumah Baca bagi Korban Banjir Bandang Grabag

Lokasi Rumah Dinas Bidan Ariyanti. Tiga anggota keluarga dan seorang pembantunya menjadi korban. (Foto-foto: Erwan/CoWasJP)

COWASJP.COMALHAMDULILLAH, Minggu 21 Mei 2017, saya bisa kembali ke lokasi banjir bandang Grabag di Dusun Nipis, Sambungrejo, Grabag, Magelang. Ini kedatangan kedua, setelah sebelumnya, Kamis (11/5) menyerahkan bantuan dari para anggota Paguyuban/ Perkumpulan Yogyakarta Green and Clean (YGC).

Saat kedatangan pertama, saya sempat bertanya kepada teman-teman dari Relindo (Relawan Indonesia) Magelang. Saya tanyakan apa rencana ke depan setelah tanggap darurat selesai. Tanggap darurat diakhiri tanggal 12 Mei 2017. Berbagai bantuan logistik untuk para korban banjir bandang sudah mencukupi. Selanjutnya adalah recovery yang menyangkut infrastruktur. 

Perbaikan infrastruktur yang membutuhkan banyak dana ditangani oleh pemerintah. Perbaikan jalan, rumah dinas bidan dan Puskesmas, selokan, jembatan dan sebagainya dikordinasikan oleh pemerintah. "Tapi, kami dan anggota masyarakat Sambungrejo memiliki rencana untuk membangun Rumah Baca," ungkap Susanto, Humas Relindo Magelang.

Kenapa Rumah Baca? Kordinator Relindo Magelang Fuad Asngari menceritakan bahwa Catur Deni Firmanto korban meninggal saat musibah banjir bandang pernah berkeinginan membuat perpustakaan. Suami Bidan Ariyanti yang dikenal dengan sebutan Ustad Deni itu ingin membangun Rumah Baca di kediaman mereka. Keinginan itu belum terwujud karena Ustad Deni meninggal dan rumahnya menjadi rata tersapu banjir bandang.

catat3ktCx4.jpg

"Kami akan mewujudkan gagasan atau cita-cita Ustad Deni tersebut. Insya Allah kalau memungkinkan dan mendapat izin akan kami bangun di sini. Di lokasi tempat Ustad Deni tinggal," ujar Fuad sambil menunjukkan lokasi rumah dinas Bidan Aryanti yang rata dengan tanah.

Kini, di tempat itu, dipancangkan tulisan dari kertas yang di-laminating dan ditancapkan dengan bambu. Tulisan untuk menandai lokasi rumah dinas bidan dan korban meninggal di tempat itu. Tulisan lengkapnya berbunyi: Rumah Dinas Bidan RUSAK BERAT/HILANG. Korban: Meninggal: Deni, Faza, Izmah, Partiyah. Selamat: Bidan Ariyanti.

Yang dimaksud Deni adalah Catur Deni Firmanto (35) suami Bidan Ariyanti. Sedang Faza ( Fazat Zaidan Al Afkari, 4 tahun) dan Izmah adalah putra-putri Deni-Ariyanti. Ny Partiyah, 40, sehari-hari membantu bidan desa Ariyanti.

Korban-korban in adalah warga Dusun Sambungrejo, Desa Sambungrejo. Sedangkan dua korban lagi dalam musibah itu yakni Ny Siti Mardiyah (40) dan Nayla Sulistyorini (6), warga Dusun Nipis, Desa Sambungrejo. 

catat2ZALRJ.jpg

Keluarga Bidan Ariyanti ditemukan pukul 14.00 WIB dalam keadaan meninggal dunia di bawah bongkahan batu di pojok rumah yang juga menjadi tempat Polindes (poliklinik desa). 

Menyambut jawaban pertanyaan saya saat kunjungan pertama, Keluarga Besar SHF (Suprapto Hadiatmaja Families) Genito, Windusari merespons soal Rumah Baca ini. Dalam pertemuan rutin "May Day" diagendakan untuk mengawali pemberian bantuan. Pertemuan "May Day" versi SHF bukan Hari Buruh. Tapi hari saat keluarga besar berkumpul di bulan Mei untuk syukuran ulang tahun Ibunda Saidah Suprapto Hadiatmaja.

"Alhamdulillah. Kami bisa sedikit membantu. Semoga meringankan beban saudara-saudara yang terkena musibah. Apa yang kami kumpulkan dari anak-cucu Suprapto Hadiatmaja ini tak seberapa dibanding pengorbanan dan bantuan Mas-Mas Relawan yang sejak awal membantu di lokasi," ujar Tri Fatah Suryono saat menyerahkan 100 sak semen kepada Kordinator Relindo Magelang Fuad Asngari.

cata1hCp8G.jpg

Bantuan ini, kata Tri Fatah, merupakan bentuk latihan sedekah dari keluarga besar SHF. Terutama mengajari cucu-cucu agar bisa peduli dengan pihak yang kurang beruntung. "Cucu- cucu menyisihkan uang tabungannya untuk menyumbang. Uang yang terkumpul kami belikan semen. Semoga bisa membantu. Dan semoga di lain waktu masih bisa terus membantu," tambah Tri Fatah yang tinggal di Samarinda.

Fuad Asngari yang menerima bantuan di Posko Relindo Magelang menyampaikan ucapan terima kasih. Fuad juga memohon doa semoga rencana membangun Rumah Baca sebagai bentuk mewujudkan gagasan Ustad Deni mendapat kelancaran. "Semoga bantuan dari keluarga besar Bapak Suprapto Hadiatmaja menjadi amal jariyah dan mendapat ganti yang berlipat," tandas Fuad.

Fuad menambahkan, ke depan jika gambar rancangan dan hitungan anggaran sudah jadi, akan mengabari. Sebab, bagaimana pun, upaya membangun Rumah Baca memerlukan beaya yang tidak sedikit. Termasuk untuk mengisi buku-buku bacaannya saat sudah dibangun nanti. 

catat4cbqHa.jpg

Selain soal Rumah Baca, jika melihat kondisi lapangan, sepertinya masih banyak bantuan yang dibutuhkan. Akses jalan menuju lokasi rumah dinas bidan ini, ada yang tergerus longsor separoh jalan. Saluran air masih banyak yang rusak.

Dan rupanya, solidaritas masyarakat masih tinggi. Minggu (21/5) terlihat sejumlah rombongan komunitas berdatangan memberikan bantuan. Ada belasan pengemudi Go-Jek berplat nomor AB beriringan ke lokasi ini. Ada pula komunitas trail. Rombongan masyarakat lain juga terlihat dalam beberapa kelompok. Pada saat yang sama Bupati Magelang Zaenal Arifin juga menyerahkan bantuan serta melakukan trauma healing terhadap para korban.

Saat itu, di lokasi bencana, karena akses jalan terhambat, penurunan semen dilakukan dengan menggunakan motor. Sejumlah orang dengan sepeda motornya berulang-ulang membawa 2 sak semen yang diturunkan dari pikep menuju ke lokasi. Beruntung hujan tidak turun. Sebab, jika hujan turun, jalan menjadi licin, situasi akan semakin sulit. 

cata8Epk.jpg

Mudah-mudahan, ke depan, proses pemulihan lokasi bencana beserta upaya pemulihan psikologis para korban berjalan lancar. Dan siapapun yang peduli, terketuk hatinya untuk membantu. Dan bantuan benar-benar sampai kepada yang membutuhkan serta bermanfaat bagi masyarakat. (*)

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda