Laporan Wartawan CowasJP dari Jepang (2)

”Warteg” ala Tokyo

Roso Daras (penulis) saat menikmati makan di warteg di Tokyo, Jepang. (Foto: Roso Daras/CoWasJP)

COWASJP.COM – ockquote>

O l e h: Roso Daras

---------------------------

TOKYO Metropolitan, apa mau dikata. Sebagai kota metropolitan yang sebenarnya, kota ini sudah lama menerapkan konsep smart city. Kota pintar yang dikembangkan Tokyo, bermuara pada penciptaan kemudahan bagi warga dalam menjalankan aktivitas. Baik bekerja, bersantai, bepergian, hingga sekadar makan di luar dan hangout.

BACA JUGA: ”The Big Issue” di Shinjuku

Kota yang berputar cepat. Ini terasa pada pagi dan sore hari, jam berangkat dan pulang kantor. Seorang teman mengingatkan saya ketika hendak berjalan-jalan di sore hari, “Hati-hati, jangan marah kalau sering ditabrak orang di jalan.”

suasana-warteg-di-jepangvmyR.jpg

Begitulah. Ribuan, puluhan ribu, atau bahkan jutaan manusia memadati semua pedestrian kota Tokyo.

daftar-menulxKvA.jpg

Daftar menu makan di warteg. (Foto: Roso Daras/CoWasJP)

Semua bergerak cepat. Temperatur awal November 2016 yang stabil di kisaran 10 derajat Celcius, membuat siapa pun tidak ingin berlama-lama di jalanan. Mereka bergegas dengan tipikal khas. Kaum pekerja perempuan, umumnya bergegas masuk stasiun dan naik ke KRL yang hangat. Sementara para pria, umumnya bergegas masuk ke kedai-kedai makan.

BACA JUGAPuti Guntur ke Jepang Bawa Pemikiran Bung Karno

Selain makan dan ngobrol, mereka terbiasa menghabiskan waktu sepulang kantor untuk hangout minum sake yang hangat. Sekitar pukul 21.00, barulah mereka beringsut ke stasiun KRL untuk pulang ke rumah masing-masing.

Selain restoran berkelas, Tokyo yang modern juga menyediakan warung-warung (restoran) kecil, yang menjamur di sepanjang jalan, di seantero kota. Ia mirip “warteg” di Jakarta. Bedanya, lebih modern, dan tentu saja lebih higienis. 

menu-roso7lSiR.jpg

Umumya, di bagian terdepan “warteg” ala Tokyo itu, berdiri satu atau dua mesin pemesan menu. Dus, kita tidak bisa langsung duduk dan memesan makanan. Antrilan di mesin menu. Pilih menu, masukkan uang, maka Anda akan menerima struk pesanan. Setelah itu baru mencari tempat duduk. Pelayan yang ramah akan menyambut Anda dengan sapaan selamat datang, okaerinasai....

Ia akan menerima struk pesanan dan mengambilkan pesanan. Tidak menunggu lama, pelayan kembali datang dan menghidangkan menu yang sudah kita pesan, tanpa salah sedikit pun. Ia tutup dengan bungkukan badan sembari mengucap, itadakimasu... selamat makan. 

Minuman gratis tersedia di depan Anda. Sebuah jar berisi air putih dan irisan lemon, serta tumpukan gelas plastik. Minumlah air jeruk yang segar itu, sebagai teman santap hidangan khas jepang. Harga menu yang berkisar antara Rp 45.000 hingga Rp 70.000 itu umumnya berisi satu set combo. Ada nasi putih, salad, miso-sup, dan lauk. Dijamin kenyang. 

Usai makan, silakan jika ingin ngobrol... Atau kalupun langsung ngeloyor pergi, bisa saja, toh model pembayarannya pre-paid. Yang pasti, punggung Anda akan diiringkan ucapan arigato hosaimas... itterasshai.... Terima kasih. Sampai jumpa. ***

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda