Pembatalan PON Remaja Undang Reaksi Keras

Ketua Umum KONI Pusat, Tono Suratman. (Foto: kanal news)

COWASJP.COM – ockquote>

O l e h: Bambang Indra Kusuma

----------------------------------------------

PEMBATALAN pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja 2017 mengundang reaksi keras dari KONI Pusat. Di mata KONI, PON remaja tetap menjadi ajang pembibitan atlet nasional di usia yang lebih muda.

Induk organisasi dari cabang-cabang olahraga ini pun akan meminta penjelasan kepada Kemenpora terkait pembatalan tersebut. Sebab, mereka sudah mengeluarkan banyak dana untuk mempersiapkan atlet dalam pelatda, menyongsong digelarnya PON Remaja itu di Jawa Tengah.

’’Harapan kami PON Remaja bisa jalan terus. Makanya sebelumnya ada keputusan seharusnya kita bisa duduk bersama. Jika kendalannya masalah anggaran kan bisa dicarikan dari pihak lain,’’ ujar Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman di sela peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) ke-78 di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Rabu (19/10).

Menurut Tono, PON Remaja merupakan salah satu unggulan selain persiapan untuk menghadapi SEA Games 2017 Malaysia, Asian Youth Games 2017 dan Asian Games 2018 Jakarta dan Palembang. 

Pesta olahraga nasional bagi atlet muda ini memiliki visi yang jelas yaitu dipersiapkan untuk menghadapi level yang lebih tinggi di antaranya Asian Youth Games. Karena itu, keberadaan multiajang dua tahunan seharusnya tetap dijalankan sesuai dengan program yang telah ditetapkan.

Tono tampak menahan emosi karena keputusan sepihak ini. Jika benar-benar dibatalkan oleh Kemenpora, lanjut Tono, seharusnya ada pembicaraan terlebih dahulu dengan KONI yang selama ini mempunyai program. Apalagi ada informasi salah satu dasar pembatalan PON Remaja karena ada efisiensi anggaran.

Seperti diketahui, PON Remaja 2017 sesuai dengan rencana berlangsung di Jawa Tengah, Juni atau lebih cepat tiga bulan dibandingkan pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2017 yang juga digelar di Jawa Tengah. Atlet yang turun sama-sama usai di bawah 17 tahun.

Atas dasar hampir bersamaan pelaksanaan kedua kejuaraan khusus remaja itu, Kemenpora memutuskan membatalkan salah satunya. Pemerintah akhirnya lebih memilih Popnas dibandingkan dengan PON Remaja yang saat ini menjadi unggulan KONI Pusat itu. Pihak Kemenpora sudah mengirimkan surat resmi terkait pembatalan PON Remaja 2017 kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo per 14 Oktober.

Guna menyikapi pembatalan PON Remaja 2017 itu, KONI pun akan membahas pada Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) di Jakarta, Kamis (20/10) yang melibatkan KONI provinsi dan akan menghadirkan pihak Kemenpora. (*)

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda