Kholid: Ini Peluang Sekaligus Tantangan

Kholid Fatitirius dengan beberapa pendekar lainnya saat acara. (Foto: CoWasJP)

COWASJP.COM – ockquote>

pengantar-cowas1HtjN2.jpg

BEGITU terpilih menjadi nahkoda Porsigal  (Pendidikan Olahraga Silat Indah Garuda Loncat), dia langsung berucap “Innalillahi Wainna Ilaihi Roojiun.” Itulah kata-kata yang terucap dari  Kholid Fathirius ketua terplih Porsigal yang baru dalam Sarasehan Agung dan Munas Porsigal di Mabes  Besham Ringinanom, Udanawu, Blitar kemarin.

“Kita datang dari Allah dan kita akan kembali kepada-Nya. Semoga kita diberi kekuatan dhohiron wa bathinan,’’ ucapnya.

Jabatan ini, lanjut Kholid yang kini aktif di Sosial Assistance Policy Working Group Wapres Yusuf Kalla, jabatan yang diemban ini adalah peluang dan tantangan. 

BACA JUGAKholid Jadi Nahkoda Baru Porsigal

“Peluang dan tantangan untuk mengembangkan Porsigal. Namun saya yakin dengan kerjasama dengan semua pihak misi Porsigal lima tahun ke depan akan lebih bagus. Tentunya doa restu para ulama, kiai dan sesepuh yang kami minta untuk mengiringi  perjuangan ini,’’ ungkap Kholid.

Bagi warga Porsigal, Kholid bukan orang baru meski dia masih muda. Darah daging  jiwa kependekaran dan pemimpin nurun dari sang ayahnya H Atimiyanto SH. Karena, sang  ayah juga pernah menjabat Ketua Umum Porsigal dan Ketua IPSI Blitar sekaligus Dewan Pendekar IPSI Jawa Timur.

Kholid-kedua-dari-kanano360s.jpg

Ayahnya juga seorang aktivis sejati.  Beliau tercatat salah satu pendiri Banser (Barisan Ansor Serbaguna), pasukan elite millik  NU. Dan juga pernah menjadi anggota dewan di Kota Blitar. Nampaknya, darah pemimpin juga nurun padanya.  Karena sejak menjadi mahasiswa  dia juga aktif di pergerakan. 

Sementara Ketua PB IPSI Dr Yudhihari SH MH, saat memberikan pengarahan  di hadapan ribuan anggota Porsigal mengaku bangga dengan  Porsigal. Karena, menurutnya inilah satu-satunya perguruan pencak silat yang benar-benar religi dan patriotisme.

Tidak sulit mengenali itu.  Dari  tema yang diusung dalam Sarasehan Agung ini sudah menunjukkan itu. “Lestarikan Budaya Negeri, Untuk Pertahankan NKRI,’’ tegasnya. 

 “Tema ini sangat patriotistik. Mungkin ini satu-satunya tema yang pertama kali diusung  perguruan silat di Indonesia. Aku sangat bangga dengan Porsigal,’’ tambahnya. 

Ia katakan, meski sebagai wadah organisasi pendekar, namun keberadaan organisasi ini sangat religius. Ini bisa dilihat sejak awal acara pembukaan ini sangat religius.“ Sejak awal pembukaan nuansa religi sangat kental. Jurus-jurus  yang ditampilkan saat demontrasi juga sangat indah, maka pas kalau dinamakan Pendidikan Olahraga Silat Indah Garuda Loncat,’’ terangnya.

Untuk itu, ia memberi peluang pada Porsigal agar menyiapkan pesilatnya untuk dikirim ke ke Kejuaraan Dunia di Korea Selatan.

“Khususnya Silat Seni. Khusus untuk pesilat wanitanya baik tangan kosong maupun bersenjatanya,’’ pintanya. (*)

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda