SK Pembekuan PSSI Dicabut 9 Mei Malam Ini?

COWASJP.COMSENIN 9 Mei 2016 malam ini, pukul 19:03 WIB Repulika.co.id mengunggah berita berjudul: “Imam Nahrawi: SK Pembekuan PSSI akan Dicabut Beberapa Jam Lagi.”

Kalau berita ini benar, maka FIFA pun segera menyabut sanksinya pada sepakbola Indonesia dalam Kongres ke-66 FIFA 12-13 Mei 2016. Maka, tahap selanjutnya pasti Menpora menggalang para voters (pemilik suara), terutama klub-klub Indonesia Super League dan Divisi Utama untuk segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.

kantor-pSSIdok-timesindonesiaLh5qz.jpg

Kantor PSSI. (Foto: dok TIMES Indonesia)

Targetnya juga sudah jelas: melengserkan Ir La Nyalla Mahmud Mattalitti dari kursi Presiden PSSI 2015-2019. Sementara itu, belum diketahui persis di mana posisi La Nyalla Mahmud Mattalitti saat ini. 

Selasa 3 Mei lalu dikabarkan La Nyalla dijemput oleh pihak Kejaksaan Agung RI. Namun, kebenarannya diragukan.  "Saya tidak tahu info itu. Dia (La Nyalla) lokasinya di mana saja saya juga tidak tahu," kata Sekretaris Jenderal PSSI Azwan Karim ketika dikonfirmasi di Jakarta, Selasa 3 Mei.

Sumber CowasJP.com mengatakan, bahwa sejak bulan lalu telah berlangsung gerakan untuk melakukan pendekatan terhadap para pemilik klub. Tujuannya menggalang kesepakatan menggelar KLB PSSI. 

Yang jelas, menurut berita Republika.co.id,  Imam Nahrowo menjanjikan akan mencabut SK tersebut dalam hitungan waktu. "Tunggu dalam beberapa jam lagi," ujar Menpora saat di temui wartawan di kantor Kemenpora, Jakarta, Senin 9 Mei 2016. Tak dijelaskan dan ditegaskan apa maksud dari 'beberapa jam' tersebut. 

Ima-nahrawi-ijn4SYEh.jpg

Menpora Imam Nahrawi. (Foto:ijn)

Tapi ketika didesak para wartawan, Menpora mengatakan bahwa saat ini sedang ada komunikasi antara pemerintah dan sejumlah anggota dan pemilik suara di PSSI. Komunikasi itu dilakukan membuat semacam kesepahaman. 

Yang pasti, FIFA telah mengirimkan suratnya kepada Mensesneg Pratikno, Selasa 26 April lalu. Ini setelah dua wakil Indonesia, yaitu Ketua KOI (Komite Olimpiade Indonesia) Erick Tohir dan Ketua Komite Ad-Hoc Agum Gumelar menemui Presiden FIFA Gianni Infantino, Selasa itu. Di dalam suratnya FIFA meminta agar Pemerintah RI segera mengakhiri intervensinya pada PSSI. Segera menyabut SK Pembekuan PSSI.

Menpora tampaknya menunggu kepastian bahwa pencabutan SK Pembekuan PSSI harus segera diiringi langkah konkret persiapan KLB.  Kesepahaman antara pemerintah dan anggota serta pemilik suara PSSI untuk diselenggarakannya KLB menjadi syarat penting (utama) agar SK Pembekuan PSSI dicabut. 

Imam menerangkan, pencabutan SK Pembekuan PSSI dilakukan dengan melihat niat baik kepengurusan federasi nasional (PSSI) untuk melakukan satu perubahan. "Seperti itu yang diminta FIFA dalam suratnya," sambung dia. 

kantor-fifa-republikaUD87.jpg

Kantor FIFA. (Foto:republika) 

Salah satu niat baik untuk melakukan perubahan tersebut, lanjut Menpora, yaitu agar terlaksananya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Artinya, dikatakan dia, kesepahaman antara pemerintah dan anggota serta pemilik suara PSSI agar diselenggarakannya KLB menjadi syarat penting agar SK Pembekuan PSSI dapat dicabut. 

Kongres Tahunan FIFA 12-13 Mei tinggal 3 hari lagi. Menpora harus bergerak cepat. Kalau sampai 12 Mei 2016 SK Pembekuan PSSI belum juga dicabut, maka sanksi terhadap sepakbola Indonesia yang semula merupakan keputusan Exco FIFA dinaikkan statusnya menjadi keputusan Kongres FIFA. Kalau itu yang terjadi, maka peninjauan kembali sanksi FIFA terhadap sepakbola Indonesia baru bisa dilakukan dalam Kongres Tahunan FIFA ke-67 di Kuala Lumpur, 11-12 Mei 2017. Maka sanksi FIFA terhadap Indonesia akan berlangsung dua tahun. (Sejak 30 Mei 2015). **

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda