Dari Gelap Terbit Byar Pet

Mesin PLTU yang mangkrak di Atapupu NTT. ( Foto: M.Nasaruddin Ismail/CoWasJp.com)

COWASJP.COM – ockquote>

O l e h: M. Nasaruddin Ismail

-------------------------------------------

DARI gelap terbitlah terang. Itu kisah perjuangan RA Kartini. Beliau berhasil mengangkat derajat kaum wanita. 

Tapi dalam tulisan ini, tidak dalam kaitan dengan perjuangan RA Kartini. Tapi, soal listrik. Kaitan dengan energi yang diperbarukan yang dicanangkan pemerintah.

Ceritanya, pada 2010, pemerintah mengeluarkan Kepres No. 4. Isinya tentang percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW tahap II. Ini dalam kaitan pasokan listrik dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat. Lantas pemerintah menugaskan PLN untuk melakukan percepatan. PLN melakukan pembangunan tenaga listrik yang menggunakan energi diperbarukan. Di antaranya batubara dan gas.

mesin-mangkrakN4UrK.jpg

Foto: M. Nasaruddin Ismail/CoWas.JP.com)

Tapi apa yang terjadi. Program yang dicanangkan pemerintah ketika Jusuf Kalla menjabat Wapres dulu, sampai sekarang masih terbengkalai. Dari sejumlah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), masih banyak yang belum selesai.

Di antaranya di Atapupu, perbatasan dengan Timor Leste. Mesinnya sudah menumpuk, bangunan sipilnya tak pernah dikerjakan sampai sekarang.Di Bima, pembangunannya sempat berhenti beberapa tahun. Alasannya kontraktor tidak punya dana. Dan akhirnya diambil alih oleh anak perusahaan PLN. Sampai sekarang belum juga menyala.

Di Jeranjang, Lombok Barat, dua unit PLTU yang dibangun PT Barata Indonesia, satu unit belum selesai. Satu unit lagi diujicoba. Sejak dulu sampai sekarang belum juga beroperasi.

Di Bolok, Kupang NTT. Meski sudah selesai, tapi hampir tiap bulan mesin buatan China itu sering batuk-batuk. Sampai-sampai warga unjukrasa. Jadi, sampai sekarang terbit terang yang diinginkan itu, belum juga bisa terang. Pemadaman bergilir masih alias byar pet (nyala-mati, nyala lagi mati lagi) sering terjadi di mana-mana di seluruh Indonesia.(*)

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda