Presiden Jokowi Cabut Pembekuan PSSI

Agum Gumelar (kiri) dan La Nyala Mattalitti, (Foto: anekainfounik)

COWASJP.COMKABAR yang menggembirakan bagi jagat sepakbola Indonesia datang dari Ketua Komite Ad Hoc FIFA Agum Gumelar. Agum Gumelar menyatakan bahwa pembekuan terhadap PSSI dicabut. Alhamdulillah. Berarti Mantan Ketua Umum PSSI itu berhasil membongkar kebuntuan komunikasi PSSI dan Pemerintah RI, dalam hal ini Menpora.

Berarti kompetisi di semua level yang sempat mati suri sekitar sembilan bulan segera bisa kembali bergulir. Kembali menggelegar di puluhan stadion klub ISL, Divisi Utama, dan Liga Nusantara.

Terkait dengan dicabutnya pembekuan PSSI, Presiden PSSI hasil KLB di Surabaya 18 April 2015, La Nyalla Mahmud Mattaliti melalui blackberry mesenger memberikan sinyal positif, dan akan duduk bersama dengan pemerintah dalam hal ini Kemenpora.

La Nyalla saat ini berada di Zurich untuk mengikuti Kongres FIFA yang akan digelar 26 Februari.

Berikut pesan singkat La Nyalla yang dikirim melalui ponselnya:

Assalamualaikum WrWb

Masya Allah Laa haula wala quwwata illa billahil aliyul adhiem.

Alhamdulillahirrobbilalamiin. SK Pembekuan 01307 telah dicabut oleh Bpk Presiden Jokowi.

Saya atas nama keluarga besar masyarakat bola Indonesia mengucapkan terima kasih yang sebesar2nya atas bantuan Bpk Presiden Jokowi atas pencabutan SK Pembekuan PSSI.

Kami mohon dukungan dan bimbingan Bpk Presiden Jokowi agar sepakbola Indonesia dapat maju sesuai harapan Bangsa Indonesia.

Wassalam
La Nyalla Mahmud Mattalitti

****

Namun, kata Agum Gumelar, masih ada perjuangan berat yang harus dituntaskan. Sebab, pihak Kemenpora masih mengajukan beberapa syarat untuk mencabut pembekuan terhadap PSSI.

Yang belum diperoleh titik temunya adalah kapan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI harus digelar. Menpora Imam Nahrawi menyatakan bahwa pembekuan terhadap PSSI masih harus dikaji. "Selama satu hingga dua hari segera diumumkan nasib PSSI di tengah pembekuan," kata Imam di Istana Negara, Rabu 24 Februari 2016.

Sanksi akan dicabut, namun PSSI diharuskan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Kepala Komunikasi Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto mengatakan, Agum meminta agar KLB digelar dalam satu tahun masa jabatan Presiden PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti. Namun, pihak Kemenpora minta agar KLB digelar dalam waktu enam bulan masa jabatan Ketum La Nyalla.

"Seandainya pilihan pencabutan pembekuan diambil, pemerintah masih menyertakan sejumlah syarat. KLB termasuk di dalamnya. Ini bukan masalah kalah atau menang. Melainkan demi kepentingan sepakbola lebih baik jelang SEA Games 2017 dan Asian Games 2018," terang Gatot lewat pesan singkatnya seperti dikutip kanalsatu.com.

Yang pasti akibat intervensi pemerintah dengan membekukan semua kegiatan PSSI, FIFA telah menjatuhkan sanksinya pada PSSI. Alhasil, tim-tim sepakbola Indonesia tidak bisa lagi mengikuti berbagao event internasional di bawah naungan FIFA dan AFC.

Telah diketahui bahwa FIFA akan membahas nasib sepakbola Indonesia dalam kongresnya di Zurich, Swiss, 26 Februari 2016.

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda