Nyalakan Api Revolusi Grassroot (2)

Tim Jatim U16 juara PON REMAJA edisi perdana 2014. Bagaimana nasib pembinaan mereka ke depan?. (Foto: CoWasJP.com)

COWASJP.COM – ockquote>

C a T a T a N: Slamet Oerip Prihadi

-------------------------------------------------

PERTANYAAN besarnya: adakah jaminan dari tata kelola anyar yang semua dananya berasal dari APBD dan APBN menghasilkan out put dahsyat? Yaitu Timnas yang sukses merebut tahta juara SEA Games, Piala AFF, menembus semifinal Piala Asia dan Asia Games?

Padahal, biang kerok cerita panjang gagal juara sejak 1992 – 2015 adalah grassroot yang rapuh. Yang “bahan bakunya” di bawah Kelas Asia. Yang fisik 99 persen pemainnya tidak memperoleh asupan gizi atlet Kelas Asia. Yang para pelatihnya di bawah Lisensi B AFC.

Bagaimana mungkin industri hulu yang rapuh seperti ini menghasilkan para pemain usia 20 dan senior yang dahsyat? Generasi para pemain U-21, U-23, dan Senior Indonesia sekarang adalah generasi yang memang tidak disiapkan untuk berberkelas Asia!

mursid-dan-pak-ekoN6Cdt.jpg

Pelatih kepala Mursyid Effendy (kiri) dan Ibnu Hajar striker andalan Tim U16 Jatim dan asisten pelatih Arek Jatim U16 almarhum Eko Prayogo. (Foto: CoWasJP.com)

Inilah contoh terbaik untuk menggambarkan bagaimana seorang pemain bocah bisa mencapai level dunia.

LIONEL MESSI

Menurut Wikipedia:

Lionel Andrés "Leo" Messi is an Argentine professional footballer who plays as a forward for Spanish club Barcelona and the Argentina national team.

Born: June 24, 1987 (age 28), Rosario, Argentina

Height: 1.7 m

Partner: Antonella Roccuzzo (2008–)

Salary: 26.5 million EUR (2015) = Rp 397,5 M

Current teams: FC Barcelona (#10 / Forward), Argentina national football team (Forward)

Children: Thiago Messi, Mateo Messi

Born and raised in central Argentina, Messi was diagnosed with a growth hormone deficiency as a child. At age 13, he relocated to Spain to join Barcelona, who agreed to pay for his medical treatment. After a fast progression through Barcelona's youth academy, Messi made his competitive debut aged 17 in October 2004. Despite being injury-prone during his early career, he established himself as an integral player for the club within the next three years, finishing 2007 as a finalist for both the Ballon d'Or and FIFA World Player of the Year award.

****

Jadi, andaikata Lionel Messi kecil, ketika usianya masih 13 tahun, tidak diboyong ke markas Barcelona, maka dunia tidak akan pernah menyaksikan kedahsyatan Lionel Messi saat ini.

Setelah mendapatkan perawatan istimewa untuk menyembuhkan defisiensi hormon pertumbuhan, dan menikmati asupan gizi kelas dunia, Messi mengalami revolusi diri. Tahun 2000 hijrah ke La Masia (Akademi Sepakbola Barcelona), tahun 2004 debut, tahun 2007 merebut tahta pemain terbaik Eropa dan Dunia. Ketika usianya baru 20 tahun.

abror-dan-barmengICD0.jpg

Bang Moh, sapaan pembina sepakbola paling konsisten di Jatim Muhammad Barmen (paling kanan) dan Ketua Harian KONI Jatim 2014 Dhimam Abror Djuraid ( kedua dari kanan). (Foto: CowasJP.Com

Karena itu, apa yang dikatakan Aji Santoso adalah benar sebenar-benarnya. Inilah diskusi kami dengan Aji Santoso yang kami sajikan dalam bentuk bertutur di Stadion Gajayana tahun 2014:

Saya sangat tertarik melihat proses seleksi ini karena pemain remaja Indonesia sudah saatnya memperoleh perhatian khusus dan istimewa dari PSSI dan semua pihak yang berkaitan dengan pembinaan pemain bocah dan remaja sepakbola Indonesia.

Karena itu, saya juga sangat mendukung program KONI Pusat dan PSSI untuk menggelar PON Remaja edisi pertama di Jatim Desember 2014 nanti. PON Remaja adalah Pekan Olahraga Nasional bagi para atlet kelahiran 1998 (usia 16 tahun).

Tepat sekali bila KONI Jatim segera melaksanakan proses seleksi pemain sepakbola U-17 Jatim, sebab mempersiapkan tim sepakbola U-17 (16 tahun) tidaklah mudah. Butuh waktu yang cukup panjang dan totalitas kerja tim pelatih seleksi.

pendukung-suporterKd5vU.jpg

Para suporter setia Arek.Jatim U16 dalam sebuah pertandingan. (Foto: CowasJP.Com)

Presiden boleh berganti, para menteri boleh berganti, khususnya Menpora, namun program mulia menggelar PON Remaja harus tetap jalan. Siapa pun pesidennya dan siapa pun menteri olahraganya.

Sebagai pelatih sepakbola saya menegaskan bahwa PON Remaja adalah langkah strategis untuk menyiapkan pemain-pemain remaja hebat untuk menggantikan Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan. Tahun depan (2015), sebagian besar (mungkin semua) pemain Indonesia U-19 saat ini tidak bisa lagi mengikuti Piala AFF U-17 dan Piala AFC U-17 karena usianya sudah 20 tahun.

Tim Indonesia U-19 telah menjadi ikon, idola, dan kebanggaan rakyat Indonesia. Evan Dimas Dkk berhasil menumbuhkan kembali kepercayaan rakyat terhadap tim nasioal dan sepakbola Indonesia pada umumnya. Pemerintah bersama PSSI dan KONI wajib menyiapkan para pemain dan tim regenerasi pengganti Evan Dimas Dkk dengan sebaik-baiknya.

Apakah yang dilakukan pemerintah di bawah komando Presiden Jokowi tidak salah diagnosis dan salah terapi? Apakah pemerintah sudah menyiapkan program besar untuk menyalakan api revolusi grassroot?

Membangun akademi-akademi sepakbola kelas dunia di dua titik dulu. Misalnya di Jatim dan Papua. Membangun puluhan lapangan sepakbola standar AFC/FIFA. Tanpa lapangan sepakbola standar dunia, jangan berharap teknik dan skill pemain bocah, remaja, dan senior Indonesia akan hebat. Juga membangun jenjang kompetisi kelompok umur bersinambung sejak U10 sampai U18. Tidak ada pilihan lain! ***

penulis-dirumahtjk6z.jpg

Foto dan penulis: CowasJP.Com/ghedebuk.

 

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda