Tambah Akeh Konco Matek (3)

Ketua CoWas JP Arif Afandi potong tumpeng di Sekretariat jalan Ronggowarsito 45 Surabaya. (Foto: CoWasJP.com)

COWASJP.COM – ockquote>

O l E h: Arif Afandi

-----------------------------

 

SINGKATNYA, pola hidup wartawan sering membuat mereka penyakitan sebelum tuwek. Lebih banyak terkena penyakit yang erat dengan pola hidup. Seperti diabetes, stroke, dan kanker. Penyakit yang dikenal sebagai pembunuh manusia paling ganas.

Hanya wartawan yang masih mau disiplin menjaga pola hidup yang punya peluang umur panjang. Di Jawa Pos, Wing Wiryanto meninggal karena kanker. pak Siraj karena gula. Demikian juga Joko Susilo. Terakhir, Mbak Luluk kepundhut karena kanker ganas seperti Mbak Diah.

Pekerjaan wartawan memang memungkinkan tidak bisa hidup secara teratur. Ketika saya masih jadi wartawan, setiap hari pulang subuh. Bahkan, pada suatu masa, bertahun-tahun tidak bisa tidur malam. Jaman itu saat pemerintahan Soeharto masih digdaya.

Kenapa? Saat itu, kalau media bikin kesalahan, resikonya disetrap Kodam atau kepolisian. Takut membuat kesalahan itulah yang membikin shizoprenia alias sulit tidur. Biasanya baru bisa terlelap kalau jam 6 pagi sudah tidak ada komplain dari aparat keamanan. Begitu seterusnya.

Karena koran harian, wartawan dan redaktur pasti stres di malam hari. Mulai jam 7 sore sampai jam 12 adalah masa2 genting diuber tenggat waktu. Juga masa memeras otak untuk mengedit dan menyusun berita agar enak dibaca pembaca. Enam sampai tujuh jam malam hari itulah masa yang penuh tekanan.

Jika situasi genting kami bisa lupa makan. Kalau pun bisa makan tidak nyaman. Setelah 6 jam kerja dalam tekanan, biasanya lapar menyerang. Maka makan di tengah malam menjadi kebiasaan. Jelas ini tidak sehat. Sangat tidak sehat. Nah, karena nggak bisa tidur, biasanya diteruskan kongkow di berbagai tempat. Subuh baru tiba di rumah.

Saat matahari terbit, kami baru bisa menelentangkan badan. Jam 10 pagi wartawan yang sudah redaktur harus ke kantor mwmbuat perencanaan. Sedangkan para wartawan harus kembali ke lapangan mengais berita. Begitu seterusnya dan seterusnya. Karena itu, jika sebelum tua berpenyakitan, maka wajar jadinya. (To be continue)

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda