Kehebatan Dua Masjid Besar di Malaysia (1)
AKHIR tahun 2015 lalu kami sempat berkunjung ke Negeri Ringgit Malaysia. Selama lima hari di sana, dua hari menginap di Kualalumpur, tiga hari menginap di Johor Baharu.
SelengkapnyaAKHIR tahun 2015 lalu kami sempat berkunjung ke Negeri Ringgit Malaysia. Selama lima hari di sana, dua hari menginap di Kualalumpur, tiga hari menginap di Johor Baharu.
SelengkapnyaSebagai barometer perkembangkan cabang olahraga (cabor) bulu tangkis nasional , maka PBSI Jatim pada 2016 akan terus menunjukkan geliat pembinaannya. Diantaranya melalui rencana untuk mencetak 1.500 pelatih pemula.
SelengkapnyaKenangan jaman Orde Baru kembali terasa belakangan ini. Terutama yang enak-enak: rupiah perkasa, harga bensin murah, sembako juga murah, keamanan yg terjaga dan sebagainya. Yang menyakitkan sudah dilupakan.
SelengkapnyaSepatu kecil itu semuanya enam buah. Tapi sungguh tak saya duga sebelumnya. Tak sepasang pun bisa dipakai. Sungguh sia-sia, saya membawanya dari sebuah toko di daerah Pucang Anom Surabaya.
SelengkapnyaMengapa begitu? Pertama, sistem terbuka sangat liberal. Kedua, ia telah mengubah demokrasi partisipatif menjadi demokrasi transaksional. Ketiga, parpol tidak diberikan kesempatan utk menjamin caleg yg terpilih adalah berkualitas karena caleg yg dihasilkan
SelengkapnyaKetika banyak orang memilih menitipkan anaknya di pondok pesantren (Ponpes) agar mengenyam pendidikan agama Islam yang lebih berbobot, justru terjadi hal mengenaskan di Ponpes Darul Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang.
SelengkapnyaAlhamdulillahirobbil alamin. Kata hati kami begitu diberitakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak meloloskan draf revisi Undang-undang nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK).
SelengkapnyaHanya Ligue 1 Prancis yang berani menggelar lanjutan kompetisi pada Sabtu 5 Maret dan Minggu 6 Maret 2016. Sedangkan EPL Inggris, La Liga Spanyol, Bundesliga Jerman lebih suka memajukan jadwal tanding. Yaitu 2 dan 3 Maret 2016.
SelengkapnyaIni cerita seorang wartawan idealis yang penuh warna. Namanya Mohammad Anis. Mantan wartawan Surabaya Post, Tabloid Detik, Tabloid Detak, dan Pimred PresidenSBY.Info.
Selengkapnya