Ekspedisi Batin (17): INA Digital dan Yahoo pun Mengajak Dzikir
Yang dipuisikan Rumi dan firman Allah ini bukan sekedar pencarian terhadap apa yang absen. Itu semua sebuah proses saling menemukan antara jiwa dan ilahi.
SelengkapnyaYang dipuisikan Rumi dan firman Allah ini bukan sekedar pencarian terhadap apa yang absen. Itu semua sebuah proses saling menemukan antara jiwa dan ilahi.
SelengkapnyaDalam seharian kemarin, penulis menemani beberapa orang.
SelengkapnyaMereka merasakan, menyerap, lalu memurnikan energi kental itu menjadi energi spiritual yang mampu meledakkan potensi dalam tubuh fisik dan non fisiknya.
SelengkapnyaPara ulama sufi telah memahami ini dan mereka merumuskan metode untuk mencapai tujuan spiritual yang agung ini.
SelengkapnyaDalam perjalanan itu, pengenalan diri menjadi kunci, memahami kekuatan dan batasan diri, menemukan dan mengobati penyakit batin yang menghalangi sinar-Nya.
SelengkapnyaSemuanya enak. Bisa dinikmati meski sedang puasa Ramadan.
SelengkapnyaLailatul Qadar, malam yang dihargai lebih baik dari seribu bulan, merepresentasikan puncak transformasi ini
SelengkapnyaDi ruang digital inilah energi Ramadan mewarnai. Bulan yang ditaburi seribu cahaya keimanan.
SelengkapnyaSemua menunjukkan bahwa dalam kesederhanaan, ada kekayaan yang tak ternilai. Walau hanya ada udud lintingan,
Selengkapnyaodok sana sini dengan argumennya masing-masing
Selengkapnya