COWASJP.COM – SETELAH dua hari Desa Batu Busuk terisolir akibat banjir bandang yang merusak jalan utama, harapan kembali menyinari warga. Desa Batu Busuk di Kecamatan Pauh, Kota Padang.
Relawan Banser Tanggap Bencana (BAGANA) dengan peralatan ringan manual mulai membersihkan lumpur, batu, dan kayu yang menghalangi jalur. Sementara PT Semen Padang mengerahkan alat berat untuk mempercepat pembukaan akses.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto yang baru saja selesai kunjungan luar negeri, langsung turun ke lapangan di Aceh Tamiang. Beliau meninjau pemulihan daerah terdampak dan memberikan semangat kepada warga terdampak.
Badai yang Menutup Jalur, Semangat yang Membuka Jalan
Musim hujan tahun ini membawa cobaan tersendiri bagi sebagian wilayah Sumatera. Di Kota Padang, Kecamatan Pauh, kawasan Batu Busuk menjadi salah satu titik yang paling terkena dampak ketika banjir bandang melanda pada Rabu (10/12/2025).
Aliran air deras membanjiri pemukiman, merusak infrastruktur, dan paling parah menutup total jalan utama yang menjadi nadi mobilitas warga. Lebih dari 200 kepala keluarga (KK) terisolir, aktivitas harian lumpuh, dan kebutuhan dasar sulit terpenuhi.
Namun, di tengah kesulitan itu, muncul sosok-sosok pahlawan tak terduga: relawan Banser Tanggap Bencana (BAGANA) yang bekerja keras dengan alat ringan, serta PT Semen Padang yang segera mengerahkan alat berat.
Sementara itu, di ujung lain Sumatera, Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmennya dengan langsung mengunjungi Aceh Tamiang. Menyampaikan pesan harapan dan memastikan pemerintah hadir untuk membantu warga.
Kisah ini adalah bukti bahwa ketika bencana datang, kekuatan bersama — antara relawan, swasta, dan pemerintah — akan selalu menemukan jalur keluar.
Batu Busuk Terisolir: Keterpurukan di Tengah Banjir
Kondisi kritis di Batu Busuk dimulai sejak Rabu sore, ketika hujan deras yang turun selama berjam-jam membuat Sungai Batu Busuk meluap. Arus air yang ganas menghanyutkan sebagian badan jalan, meninggalkan endapan lumpur tebal, batu besar, dan kayu yang terpotong dari pepohonan. Akibatnya, akses menuju dan keluar dari kawasan tersebut terputus total.
Selama dua hari, warga terkurung di dalam kampung, tidak bisa keluar untuk membeli pangan, mengakses layanan kesehatan, atau melakukan aktivitas lain.
“Kami sudah tidak bisa lagi menunggu, kami butuh akses jalan untuk keluar dari sini,” ujar Jejen, salah satu warga yang menyampaikan kekesalan terhadap respons yang dianggap lambat dari beberapa pihak.
Kondisi ini semakin memburuk ketika cuaca masih tidak membaik, membuat harapan warga semakin surut. Namun, kecemasan itu segera tergantikan harapan ketika relawan Banser Tanggap Bencana (BAGANA) tiba di lokasi pada Kamis (11/12/2025) pagi.
Relawan Banser: Tangan Kasar yang Menyentuh Hati
Tanpa ragu, relawan Banser langsung turun ke lapangan dengan peralatan ringan manual sederhana: cangkul, sekop, dan parang. Mereka bekerja bersama-sama dengan warga yang juga ikut gotong royong untuk membersihkan material longsor yang menghalangi jalan.
Kegiatan mereka meliputi pembersihan lumpur yang menutupi permukaan jalan. Memecah batu besar yang menghalangi, memotong kayu yang terpotong, serta membuat drainase darurat untuk mencegah terjadinya genangan air kembali.
Selain itu, relawan juga berkoordinasi dengan perangkat daerah setempat untuk mempercepat proses pemulihan. Meskipun bekerja dengan alat yang sederhana, semangat mereka tidak redup. Mereka bekerja tanpa istirahat dari pagi hingga sore, hanya beristirahat sebentar untuk shalat dan mengambil makan dan minum.
“Kita tahu warga butuh bantuan cepat. Meskipun hanya dengan tangan, kita akan coba sebaik mungkin untuk membuka jalur,” ujar Dani salah satu koordinator relawan Banser.
Kontribusi relawan ini menjadi awal dari proses pemulihan.Meskipun jalan belum sepenuhnya normal, mereka berhasil membuka jalur sempit yang bisa dilewati oleh sepeda motor dan warga yang berjalan kaki. Memudahkan akses untuk mengangkut bantuan dan memenuhi kebutuhan mendesak.
Semen Padang: Alat Berat yang Mempercepat Pembukaan Jalur
Tak berselang lama setelah relawan Banser mulai bekerja, PT Semen Padang melalui program Semen Padang Peduli juga bergabung dalam upaya pemulihan. Sejak pagi hari Jumat (12/12/2025), perusahaan tersebut mengerahkan satu unit ekskavator untuk memperbaiki jalan yang rusak parah. Alat berat ini bekerja tanpa henti untuk menata ulang badan jalan yang tergerus aliran banjir. Menimbun area yang runtuh, dan membentuk kontur jalan agar cukup aman dilewati.
“Dari pagi hingga sore, alat berat kami bekerja tanpa henti untuk memperbaiki jalan yang rusak berat. Alhamdulillah, sore ini jalur tersebut sudah bisa dilewati oleh sepeda motor dan digunakan warga yang berjalan kaki,” ujar Ferdy Dinardo, Koordinator Lapangan Posko Semen Padang Peduli.
Ia menjelaskan bahwa pengerahan alat berat dilakukan atas instruksi langsung manajemen perusahaan yang ingin memastikan akses masyarakat segera dipulihkan. Kontribusi Semen Padang tidak hanya sebatas membuka jalan. Sejak hari pertama banjir terjadi, perusahaan tersebut juga telah menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC), menyediakan makan siang dan malam bagi warga yang mengungsi, serta mendukung kebutuhan dapur umum. Bahkan, sebelum banjir terbaru pada 10 Desember, Semen Padang sudah mulai bekerja di kawasan Batu Busuk sejak 4 Desember untuk memperbaiki sistem drainase dan membangun tanggul sungai yang rusak akibat banjir pada akhir November lalu.
“Ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk hadir dalam setiap kondisi darurat yang dialami masyarakat sekitar,” tegas Win Bernadino, Sekretaris Perusahaan PT Semen Padang.
Lurah Lambung Bukit, Andi Defri Yan, menyampaikan apresiasi yang mendalam atas gerak cepat Semen Padang Peduli dan relawan Banser.
“Kami sangat berterima kasih kepada mereka yang telah membantu perbaikan jalan ini. Setidaknya kini warga bisa kembali beraktivitas, terutama mereka yang harus keluar untuk kebutuhan mendesak,” katanya.
Presiden Prabowo ke Aceh Tamiang: Komitmen Pemerintah yang Langsung Turun ke Lapangan
Sementara upaya pemulihan berlangsung giat di Batu Busuk, Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam menangani bencana dengan langsung mengunjungi Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, pada Jumat (12/12/2025).
Kepala Negara tiba di Lapangan Sepakbola Bima Patra Bukit Rata menggunakan helikopter setelah lepas landas dari Pangkalan TNI AU Soewondo, Kota Medan —hanya beberapa jam setelah menyelesaikan rangkaian kunjungan kenegaraan ke Pakistan dan Federasi Rusia.
Dari helipad, Presiden beserta rombongan langsung menuju posko pengungsian di Jembatan Aceh Tamiang. Di sepanjang perjalanan, terlihat jelas jejak bencana: endapan lumpur di badan jalan, pepohonan yang mengering, dan rumah warga yang mengalami kerusakan.
Presiden Prabowo Subianto usai kunjungan luar negeri langsung meninjau proses pemulihan Aceh Tamiang. (FOTO: Istimewa)
“Saya datang sesuai janji saya, waktu itu Tamiang masih terputus ya. Saya janji mau nengok beliau,” ucap Presiden yang disambut antusias oleh anak-anak yang menyanyikan lagu selamat datang.
Di posko pengungsian, Presiden Prabowo berbicara langsung dengan warga terdampak, menanyakan keluhan yang dirasakan, dan mendoakan mereka dapat sehat kembali. Ia juga meninjau posko kesehatan yang tengah memberikan layanan medis dan kawasan pemukiman warga di bawah jembatan yang terdampak.
Kepada warga, Presiden memastikan bahwa pemerintah pusat telah bergerak cepat untuk mendukung percepatan pemulihan, termasuk pemenuhan kebutuhan dasar seperti pangan, obat-obatan, dan perbaikan infrastruktur.
“Insyaallah bersama-sama kita akan memperbaiki keadaan ini. Pemerintah akan turun, akan membantu semuanya,” ujar Presiden.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf apabila masih terdapat layanan atau bantuan yang belum terselesaikan sepenuhnya, mengakui bahwa kondisi lapangan yang cukup berat menjadi tantangan.
“Kita sedang bekerja keras, mungkin listrik yang belum ya. Kita berusaha, kita tahu di lapangan sangat sulit. Keadaannya sulit, jadi kita atasi bersama,” katanya.
Selain itu, Presiden Prabowo mengajak seluruh masyarakat untuk tetap tabah dan menjaga semangat selama proses pemulihan. Ia berharap agar aktivitas warga, termasuk kegiatan belajar-mengajar bagi anak-anak, dapat segera berjalan normal kembali.
“Mudah-mudahan kalian cepat pulih, cepat kembali, cepat normal. Anak-anak yang tabah, yang semangat. Kita cepat kembali supaya anak-anak semua cepat sekolah semuanya,” lanjutnya.
Dalam sambutannya, Presiden juga menegaskan pentingnya kewaspadaan menghadapi potensi bencana serta perlunya pengelolaan lingkungan dan tata ruang yang lebih baik. Ia memerintahkan seluruh pihak, terutama pemerintah daerah, untuk meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas yang berpotensi merusak alam.
“Kita tidak boleh tebang pohon sembarangan. Saya minta pemerintah daerah semua lebih waspada, lebih awas. Kita jaga alam kita dengan sebaik-baiknya,” tandasnya.
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan tersebut adalah para Menteri Kabinet Merah Putih, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala BNPB Suharyanto, serta pejabat daerah setempat.
Semangat Presiden Prabowo yang Menginspirasi Pemulihan
Kisah pemulihan di Batu Busuk dan kunjungan Presiden Prabowo ke Aceh Tamiang adalah cerminan dari kekuatan bersama yang dimiliki bangsa Indonesia. Relawan Banser dengan tangan mereka yang tangguh, Semen Padang dengan komitmennya yang tulus, dan pemerintah dengan kehadiran yang langsung. Semuanya bekerja sama untuk mengatasi cobaan bencana.
Pesan semangat dari Presiden Prabowo menjadi pemicu bagi semua pihak untuk terus berjuang, tetap tabah, dan bekerja bersama dalam memperbaiki keadaan.
“Bersama-sama kita akan memperbaiki keadaan ini,” kata Presiden. Dan itu adalah janji yang harus kita wujudkan, satu langkah demi satu langkah, untuk membangun negeri yang lebih kuat dan tahan bencana.(*)
H Imam Kusnin Ahmad SH, Wartawan Senior dan Aktif di PW ISNU Jawa Timur.