Kunjungan Presiden Prabowo ke Rusia Menguatkan Hubungan Strategis dan Emosional.

Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin. (FOTO: Istimewa)

COWASJP.COM – Kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto ke Moskow, Rusia, pada Rabu 10 Desember 2025, bukan sekadar agenda diplomasi biasa. 

Di Istana Kremlin, ia bertemu dengan Presiden Vladimir Putin untuk memperkuat kemitraan strategis yang telah terjalin antara kedua negara. Sementara di lobi hotel tempat menginapnya, ia menyentuh hati warga Indonesia yang tinggal jauh dari Tanah Air. 

Kedua momen tersebut saling melengkapi, menunjukkan bahwa diplomasi Indonesia tidak hanya berbicara tentang kepentingan negara, tetapi juga tentang memelihara ikatan emosional dengan rakyatnya di mana pun berada. 

Dalam kunjungan yang padat agenda ini, dua pertemuan kunci menjadi sorotan: pertemuan bilateral tête-à-tête dengan Presiden Putin di Kremlin dan pertemuan singkat dengan diaspora Indonesia di Moskow. 

Kedua pertemuan itu membawa pesan yang sama: hubungan Indonesia-Rusia semakin kokoh, dan rakyat Indonesia selalu ada di hati pemimpinnya.
 
Pada hari yang sama di Istana Kremlin, Presiden Prabowo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Putin yang menandai langkah penting dalam diplomasi Indonesia, di tengah dinamika geopolitik global yang cepat berubah. 

Sesaat sebelum pembicaraan resmi dimulai, kedua pemimpin menyambut satu sama lain. Dengan jabat tangan hangat dan berbincang ringan, mencerminkan hubungan personal yang erat dan saling menghormati. 

Presiden tiba di kompleks Kremlin pada siang hari waktu setempat dan disambut secara resmi oleh jajaran pejabat tinggi Rusia, antara lain Komandan Utama Kremlin Sergey Udovenko serta Wakil Menteri Luar Negeri Andrey Rudenko. Hal ini menandakan bahwa Indonesia ditempatkan sebagai mitra penting dalam kebijakan luar negeri Rusia, terutama di kawasan Indo-Pasifik.
 
Dalam pengantar pertemuan, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi yang tulus atas penerimaan yang diberikan pemerintah Rusia di tengah padatnya agenda kenegaraan Presiden Putin.

“Terima kasih atas penerimaan saya. Saya paham bahwa Presiden Putin agendanya sangat sibuk,” ujarnya. 

Ia juga mengungkapkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah delegasi dari pemerintah dan dunia usaha Rusia telah berkunjung ke Jakarta, dan pemerintah Indonesia telah mempertemukan entitas industri dan perusahaan nasional dengan mitra Rusia guna mempercepat tindak lanjut kerja sama strategis.

 “Saya sudah pertemukan, hubungkan dengan entitas-entitas industri kami, entitas perusahaan-perusahaan kami juga dan sepertinya sudah banyak sekali tindak lanjut yang positif,” tuturnya.
 
Pertemuan utama kedua kepala negara adalah sesi tête-à-tête yang berlangsung intens, membahas isu-isu strategis mulai dari kerja sama ekonomi hingga stabilitas kawasan. 

Kehadiran sesi ini menjadi sinyal kuat adanya tingkat kepercayaan yang tinggi antara kedua pemimpin dalam membicarakan kepentingan jangka panjang kedua negara. 

Setelah pembicaraan resmi, Presiden Putin menggelar jamuan makan siang sebagai bentuk penghormatan terhadap Presiden Prabowo dan delegasi Indonesia yang dibimbing Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. 

Jamuan berlangsung hangat dan akrab, memperlihatkan keseriusan Rusia dalam memperdalam kemitraan dengan Indonesia di berbagai bidang.
 
Pada kesempatan yang sama, Presiden Prabowo juga menyampaikan undangan resmi kepada Presiden Putin untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia, terbuka untuk tahun 2026 maupun 2027 sesuai dengan agenda sang tamu.

 “Saya juga ingin mengundang Yang Mulia untuk ke Indonesia pada kesempatan yang beliau miliki. Apakah tahun 2026 atau 2027 tidak ada masalah, kami berharap beliau akan berkunjung ke Indonesia juga. Jangan ke India saja,” ujar Presiden seraya disambut tawa ringan dalam ruangan. 

Menanggapi undangan tersebut, Presiden Putin memberikan respons positif yang tegas: “Terima kasih, saya akan datang.” Pertemuan bilateral ini menegaskan kembali komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama, dan diharapkan akan menghasilkan penguatan koordinasi serta membuka ruang kerja sama strategis yang lebih luas dalam menghadapi tantangan regional di Indo-Pasifik dan dinamika global yang kian kompleks.
 
Selain pertemuan di Kremlin yang penuh makna, kunjungan Presiden Prabowo juga ditandai dengan pertemuan singkat yang penuh keakraban dengan diaspora Indonesia di Moskow. 

Momen ini terjadi di lobi hotel tempat Presiden tinggal, di mana sejumlah warga Indonesia yang telah menunggu dengan penuh antusiasme segera menyambutnya dengan senyum, lambaian tangan, dan nuansa keakraban yang mendalam. Seolah jarak dan waktu tidak pernah memisahkan mereka dari Tanah Air. 

Suasana penuh kebanggaan menyelimuti momen tersebut, menghadirkan kesan mendalam bagi para warga Indonesia yang tinggal jauh dari rumah.
 
Di tengah kerumunan itu, terlihat seorang ibu bernama Nurul Fajrina Astri yang datang bersama dua putranya. Kedua anaknya membawa papan buatan sendiri dengan tulisan “Добро пожаловать в Россию (selamat datang Pak Prabowo di Rusia)” dan sebuah bendera Merah Putih yang juga dibuat dengan tangan mereka. Karya sederhana namun penuh makna itu segera menarik perhatian Presiden Prabowo, yang kemudian menghampiri keluarga Nurul. 

Kebahagiaan semakin memuncak ketika kedua anak secara spontan meminta tanda tangan dari Kepala Negara, yang langsung disambut dengan hangat. “Anak-anak spontan minta, Bapak izin minta tanda tangannya, terus Bapak dengan senang hati kasih tanda tangannya. 
Senang banget dapet tanda tangan dari Bapak. Terima kasih Pak Prabowo,” ujar Nurul dengan nada haru.
 
Nurul mengungkapkan bahwa ia dan keluarganya sengaja datang lebih awal untuk menyambut Presiden, ingin kedua anaknya merasakan langsung momen bertemu dengan kepemimpin negara sehingga memahami makna kebanggaan menjadi warga Indonesia di luar negeri. 

Bagi dirinya, bisa bertemu langsung dengan Presiden  merupakan pengalaman yang tidak ternilai harganya. Ia menggambarkan Presiden sebagai sosok yang luar biasa, hebat, dan berwibawa. “Kami bangga sekali memiliki Presiden seperti Pak Prabowo,” katanya dengan penuh kepercayaan. 

Selain menyampaikan rasa bangganya, Nurul juga menitipkan harapan mewakili banyak diaspora yang hadir: berharap dengan kepemimpinan Prabowo, Indonesia akan semakin maju dan berkembang, sehingga nama negara bisa semakin dikenal dan dihormati di kancah internasional.
 
Kunjungan Presiden Prabowo ke Rusia pada 10 Desember 2025 telah mencatat hasil positif yang luar biasa, baik dalam aspek hubungan bilateral maupun dalam mempertahankan ikatan emosional dengan diaspora. 

Di Kremlin, janji kunjungan Presiden Putin ke Indonesia dan peningkatan kerja sama strategis menjadi bukti nyata bahwa kemitraan kedua negara semakin kokoh dan relevan di tengah tantangan global. 

Di lobi hotel, momen keakraban dengan warga Indonesia membuktikan bahwa jarak tidak pernah memutuskan hubungan antara rakyat dan pemimpinnya. Serta diaspora selalu siap memberikan dukungan penuh dan merasa bangga dengan kemajuan negara. 

Meskipun tantangan di depan masih banyak, mulai dari dinamika geopolitik yang kompleks hingga kebutuhan untuk memperkuat kerja sama ekonomi yang lebih konkret. Kunjungan ini telah menanam benih harapan yang besar. 

Harapan bahwa Indonesia dan Rusia akan bekerja sama lebih erat untuk kesejahteraan rakyat kedua negara. Dan bahwa diaspora akan terus menjadi jembatan antara Tanah Air dan negara tempat mereka tinggal. Ini adalah kenyataan yang menyenangkan: kunjungan ini tidak hanya menghasilkan kesepakatan diplomatik, tetapi juga memperkuat ikatan jiwa yang tak tergantikan.(*)

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda