Blitar Menggelar Kebangkitan Budaya, Festival Kampung Pancasila dan Opera Cinewayang yang Menawan Hati

Foto: Istimewa

COWASJP.COM – Kota Blitar hari ini tengah menggelar renaisans (kebangkitan budaya, seni dan teknologi) yang memukau. 

Perpaduan warisan yang kaya dengan visi masa depan. Yang terinspirasi Pancasila menjadi inti dari perayaan akbar ini. 

Kampung Pancasila Fest 2nd 2025 dan Literasi Seni Budaya Opera Cinewayang, 20 November 2025, adalah bukti nyata semangat ini.

Festival Kampung Pancasila dan Literasi Budaya saat ini tergelar di Amphiteater Perpustakaan Bung Karno, di Jalan Kalasan No. 1, Kota Blitar.

Acara kolaboratif ini dipelopori oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pemerintah Kota Blitar, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), bersama unit pelaksana teknis (UPT) Perpustakaan Nasional Bung Karno. 

Lebih dari sekadar festival, acara ini adalah penyelarasan strategis dari penguatan ideologis, pelestarian budaya, dan peningkatan literasi. 

Kepala Bakesbangpol, Toto Robandiyo, mengatakan bahwa konvergensi ini memperluas jangkauan pendidikan publik. Menyatukan ideologi, seni, dan budaya dalam ruang publik yang sama.

Saat ini, UPT Perpustakaan Nasional Bung Karno tengah memperkaya acara dengan program literasi budaya. Sementara itu, Disbudpar memperingati Hari Wayang Sedunia XI. Bakesbangpol memuncaki gelaran Kampung Pancasila Fest dengan serangkaian inisiatif pembangunan masyarakat yang telah berlangsung sejak pertengahan tahun.

 Kota Blitar yang dikenal sebagai tempat peristirahatan terakhir presiden pertama Indonesia, Soekarno, sarat dengan sejarah dan kebanggaan nasional. Kota ini menawarkan perpaduan situs bersejarah, termasuk Museum Soekarno dan Makam Bung Karno. 

Suasana santai dan penduduk lokal yang ramah menjadikan Blitar tujuan yang menarik bagi mereka yang mencari pengalaman budaya Indonesia yang otentik.

TIGA KAMPUNG PANCASILA BARU

Salah satu sorotan utama hari ini adalah peresmian tiga Kampung Pancasila baru di Kota Blitar, yakni Kelurahan Bendo, Kelurahan Klampok, dan Kelurahan Pakunden. 

Ekspansi ini menjadikan Blitar kini punya 12 Kampung Pancasila yang tersebar di 22 kelurahan. 

Ini bukan sekadar penunjukan simbolis. Mereka adalah pusat keterlibatan masyarakat, menyelenggarakan forum, lokakarya ideologis, program lingkungan, dan inisiatif pemuda.

Toto Robandiyo mencatat bahwa kampung-kampung ini dirancang untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila di tingkat akar rumput. Menumbuhkan pemahaman yang mendalam tentang identitas dan persatuan nasional.

Semangat Muda: Kompetisi dan Ekspresi Kreatif

Festival Kampung Pancasila 2025 hari ini (20 November 2025) juga menampilkan beragam kompetisi pelajar yang dinamis. Termasuk kuis intelektual untuk siswa SMP, dan pertarungan band untuk siswa SMA dan SMK. 

Kompetisi band mengharuskan peserta membawakan lagu-lagu nasional bersama dengan komposisi asli mereka.

"Kami ingin lagu-lagu nasional yang mewujudkan semangat Pancasila," jelas Toto.

 "Ini adalah cara untuk memperkenalkan dan mengeksplorasi nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda sejak usia dini."

Opera Cinewayang Tontonan Budaya

Acara puncak hari ini adalah Opera Cinewayang. Pertunjukan kolaboratif oleh kelompok seni Pamudyantara, yang menyajikan "Sang Dhalang Mawayang" dengan kisah Punakawan Kembar. 

Perpaduan wayang kulit tradisional dengan elemen sinematik modern ini menjanjikan tontonan yang memukau.

 Acara pembukaan hari ini menampilkan tarian "Kidung Subadra" dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen. Yang menampilkan kolaborasi antar-daerah dalam memperkuat ekosistem budaya nasional.

Saat Blitar merayakan acara akbar ini, Toto Robandiyo menyampaikan undangan kepada seluruh warga untuk berpartisipasi. 

Dia menjelaskan bahwa pelestarian nilai-nilai Pancasila bergantung pada keterlibatan publik.

"Pancasila sebagai cara hidup dan dasar negara harus dipertahankan setiap saat, selama kita hidup," tegasnya. "Kita belajar dari negara-negara lain yang runtuh karena krisis ideologi. Kita tidak ingin Indonesia mengalami nasib yang sama."

Komitmen Blitar untuk memadukan tradisi dengan kemajuan menjadikannya model yang menarik bagi kota-kota lain di seluruh Indonesia. 

Dengan berinvestasi dalam inisiatif budaya dan menumbuhkan pemahaman yang mendalam tentang Pancasila, Blitar tidak hanya melestarikan warisannya. Tetapi juga membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah dan lebih bersatu.(*)

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda