Chairul Tanjung Bersama Tim CT Corp Minta Maaf dan Komitmen Hormati Pesantren Usai Kontroversi Tayangan Trans7

Chairul Tanjung sungkem kepada masyayikh Pesantren Lirboyo Kediri K.H. Anwar Manshur. (FOTO: Kompas)

COWASJP.COMPENDIRI CT Corp Chairul Tanjung didampingi sejumlah manajemen Trans7 dan Detik Network melakukan sowan ke Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, untuk menyampaikan permohonan maaf terkait tayangan kontroversial program 'Xpose Uncensored' yang menyinggung kiai dan pesantren. 

Dalam pertemuan tersebut, CT menegaskan tindakan tegas kepada pihak yang bertanggung jawab serta komitmen menjaga kehormatan pesantren ke depan.

Pada Kamis (23/10), Chairul Tanjung didampingi Direktur Produksi Trans7 Andi Chairil, CEO Detik Network Abdul Aziz, dan Kepala Divisi HRD Trans7 Antonius Refijanto, mengunjungi Ponpes Lirboyo dan bertemu langsung dengan pengasuh KH Anwar Manshur serta para pengurus dan kiai pesantren.

CT panggilan akrab Chairul Tanjung,menyampaikan hasil diskusi penting bersama keluarga besar pesantren. Poin utama adalah pemecatan terhadap orang yang bertanggung jawab atas tayangan program 'Xpose Uncensored' dan penghentian kerja sama dengan production house pembuat program tersebut.

 "Tayangan tersebut kami hentikan untuk selama-lamanya," ujar CT tegas.

Chairul Tanjung menegaskan, "Kami sangat menghormati peran vital pesantren dan kiai dalam menjaga nilai-nilai keagamaan dan sosial di Indonesia. Kami menyesali tayangan yang menyinggung dan telah mengambil tindakan tegas agar kejadian serupa tidak terulang. Permohonan maaf kami sampaikan secara langsung kepada KH Anwar Manshur dan keluarga besar Ponpes Lirboyo.

"Selain itu, CT berkomitmen agar ke depan setiap program yang dibuat oleh Trans7 dan afiliasi sangat memperhatikan sensitivitas amaliah pesantren, dengan ancaman sanksi pemecatan bagi pelanggar.

Demi memperkuat citra positif pesantren, CT juga mengumumkan akan menayangkan program khusus yang menampilkan keindahan dan keunggulan pendidikan pesantren agar masyarakat lebih memahami peran penting pesantren dalam pembentukan karakter dan spiritual umat.

CEO Detik Network Abdul Aziz turut berkomitmen, "Kami berkomitmen mematuhi etika jurnalistik dan sensitivitas budaya serta agama. Trans7 telah menghentikan tayangan 'Xpose Uncensored' untuk menjaga keharmonisan umat. Ke depan, kami akan memperbaiki proses editorial agar lebih berhati-hati dalam menampilkan konten keagamaan."

Insyaallah dengan kunjungan ini, kondisi menjadi tenang dan kondusif kembali, karena kebersamaan umat harus terus kita jaga," ujar CT.

KH Abdul Mu'id Shohib.( Gus Muid ) juru bicara Ponpes Lirboyo, menyampaikan bahwa kunjungan tersebut merupakan bentuk permintaan maaf dari Chairul Tanjung yang langsung diterima oleh KH Anwar Manshur.

Sebelumnya, perwakilan Trans7 juga telah melakukan pertemuan dengan keluarga besar Ponpes Lirboyo, termasuk santri dan alumni, sebagai upaya klarifikasi dan rekonsiliasi pasca tayangan tersebut.

 Sowan atau silaturahmi adalah tradisi penting dalam budaya pesantren yang mencerminkan rasa hormat dan keharmonisan sosial. 

Langkah CT Corp menunjukkan kesungguhan dan tanggung jawab moral dalam memperbaiki hubungan dan citra pesantren yang merupakan pusat pendidikan agama Islam di Indonesia.

Langkah tegas ini diharapkan menjadi contoh bagi media lain agar lebih berhati-hati dan sensitif dalam mengangkat tema keagamaan, sehingga dapat menjaga keharmonisan dan menghormati nilai-nilai luhur pesantren.

Kisah ini mengingatkan kita pentingnya menjunjung tinggi nilai saling menghormati dan memelihara ukhuwah dalam keberagaman. 

Sesuai ajaran Islam, memaafkan dan menjaga persatuan adalah fondasi kekuatan umat. 

Semoga setiap upaya memperbaiki kesalahan menjadi jalan keberkahan dan menjadikan kita pribadi yang selalu berbuat baik, serta dijauhkan dari fitnah yang dapat memecah belah persaudaraan.(*)

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda