Doa dan Harapan di Tanah Suci: Badal Umroh Alumni Al-Khoziny untuk Santri Syahid Khoziny

Maftuhin Dkk sedang melaksabakan badal umrah Serta Saat Tim Peduli Khoziny juga terus melaksanakan melakukan tugas ihlasnya. Foto: IstImewa

COWASJP.COM – Dalam keheningan doa di tanah suci Mekkah, ikatan Santri Alumni Pondok Pesantren Al-Khoziny (Is-Aluny) yang tersebar di Arab Saudi melaksanakan Badal Umroh sebagai penghormatan tertinggi bagi santri-santri yang gugur dalam musibah runtuhnya mushala di Pesantren Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo. 

Kegiatan ini adalah manifestasi kepedulian dan doa yang melintasi benua, memperkuat keyakinan bahwa setiap amal dan doa akan terus mengalir tanpa batas waktu dan ruang.

Musibah yang terjadi pada 29 September 2025 itu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar pesantren dan umat Islam Indonesia. Dalam kesempatan penuh haru tersebut, Badal Umroh dilaksanakan dengan penuh khidmat oleh belasan alumni Al-Khoziny di Arab Saudi, termasuk Gus Ahmad Fatoni, putra pengasuh pesantren yang sedang menimba ilmu di Mekkah. 

BACA JUGA: Duka Mendalam Tragedi Al Khoziny: 53 Jiwa Gugur, Harapan dan Doa untuk Keluarga Korban​

Mereka membawa nama-nama santri yang telah wafat dalam setiap thawaf, sa’i, dan doa, mewakili keluarga yang rindu kedamaian dan rahmat Allah bagi para pejuang ilmu tersebut.

Maftuhin, salah satu alumni yang aktif menggerakkan agenda Badal Umroh,A menyatakan, “Badal Umroh ini bukan hanya doa terakhir bagi para korban, tetapi juga bentuk nyata kepedulian dan dukungan kepada pesantren agar tetap kuat, bangkit, dan melanjutkan perjuangan mulia mendidik santri-santri generasi penerus.” ujarnya Senin 6/10 2025.

BACA JUGA: Tragedi Al Khoziny Meninggal Capai 39 Orang, Proses Evakuasi Masih Berlanjut​

Ia menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi pengikat ukhuwah yang tidak lekang oleh waktu maupun ruang.Secara syariat, pelaksanaan Badal Umroh dilakukan dengan tertib dimulai dari penghimpunan data dengan restu tertulis dari keluarga, penunjukan alumni pelaksana yang menjalankan prosesi ihram, thawaf, sa’i, dan tahallul secara khusus untuk para almarhum, serta dokumentasi resmi sebagai bentuk penghormatan yang mendalam.

Sementara di tanah air, Tim NU Peduli Al-Khoziny bekerjasama dengan RS Bhayangkara Polda Jawa Timur melakukan pendampingan pemulasaran jenazah sesuai syariat Islam dan memberikan pendampingan psikososial kepada keluarga korban yang tengah berduka. 

Ketua PW Lazisnu Jatim, H Afif Amrullah, menyatakan, “Keluarga korban lebih mantap dan tenang ketika proses pemulasaran jenazah dilakukan sesuai hukum agama oleh tim NU yang berpengalaman.

” Tim ini juga melibatkan berbagai elemen NU dan akademisi dari UINSA dan Unusa untuk memberikan pendampingan psikologis secara holistik.

Tragedi  ini menjadi pengingat bahwa hidup dan mati sepenuhnya ada dalam kekuasaan   Allah SWT, dan kesabaran serta keimanan harus senantiasa menjadi pegangan.Badal Umroh alumni Al-Khoziny di tanah suci menjadi cermin harapan, doa, dan komitmen bahwa amal saleh dan ukhuwah Islamiyah akan terus hidup dan abadi.

Semoga para santri yang syahid mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan pesantren Al-Khoziny selalu menjadi tempat tumbuhnya generasi Islam yang kuat iman, ilmu, dan amalnya. (*)

Pewarta : Imam Kusnin Ahmad
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda