COWASJP.COM – Suasana duka kembali menyelimuti proses evakuasi musibah robohnya musalla Ponpes Al Khoziny setelah Tim SAR gabungan menemukan potongan tubuh korban ketiga pada Sabtu (4/10/2025) petang.
Penemuan memilukan ini menambah jumlah korban meninggal menjadi 17 orang, memperlihatkan betapa tragisnya insiden robohnya bangunan tersebut yang telah menimpa para santri saat salat Asyar.
Tim SAR gabungan menemukan bagian tubuh korban ketiga sekitar pukul 17.35 WIB di sektor A4, sisi kanan bangunan musalla.
BACA JUGA: Keikhlasan Wali Santri Penyintas Pesantren Al Khoziny Kembalikan Santunan untuk Musalla Baru​
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, menjelaskan bahwa bagian tubuh yang ditemukan berupa kaki kanan dari batas panggul sampai telapak kaki dalam kondisi terhimpit dan tidak lengkap.
“Bagian tubuh ini terpisah bukan karena alat berat, melainkan tertimpa runtuhan bangunan,” ungkap Nanang.
BACA JUGA: Keikhlasan Wali Santri Penyintas Pesantren Al Khoziny Kembalikan Santunan untuk Musalla Baru​
Anggota tubuh tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya dan masuk dalam daftar korban meninggal dunia meskipun bagian tubuh lainnya belum berhasil ditemukan.
Bangunan musalla tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny ini roboh saat para santri sedang menjalankan salat Asyar pada Senin (29/9/2025) petang pukul 15.00 WIB. Berdasarkan analisa tim SAR gabungan, penyebab robohnya bangunan tersebut adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban melebihi kapasitas semestinya.
Sejauh ini jumlah korban akibat runtuhan musalla Ponpes Al Khoziny tercatat sebanyak 121 orang. Dari jumlah itu, 30 orang berhasil dievakuasi oleh petugas, sedangkan sisanya melakukan evakuasi mandiri. Korban meninggal mencapai 17 orang, dan 104 orang dinyatakan selamat, sementara 46 orang masih dalam proses pencarian.
Kondisi ini menimbulkan duka mendalam sekaligus menjadi peringatan serius terhadap pentingnya standar konstruksi dan keselamatan di lingkungan pondok pesantren agar tragedi serupa tidak terulang kembali.Imam (*)