Mukjizat bagi Haical, Santri (13 Th ) yang Bertahan 3 Hari Terjebak Reruntuhan Beton Musalla Ponpes Al Khoziny

Mensos dan Wagub Jatim Kunjungi Haikal.Tampak Gus Ipul ditemui Ibu Haikal. Foto Kusnin tangkapan layar TV.

COWASJP.COM – Kisah Haical atau Syehlendra Haical R A (13), santri  di Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, menjadi cerita dramatis dengan sentuhan mukjizat.

Setelah sekitar 72 jam ( 3 hari ) terjebak di bawah reruntuhan beton musala yang ambruk, Haical berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat tanpa cedera serius. Kondisi kesehatannya yang luar biasa ini mengundang kekaguman sekaligus kelegaan bagi banyak pihak.

Menurut dr. Atok Irawan, Direktur Utama RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, pemeriksaan medis lengkap menunjukkan Haical tidak mengalami fraktur atau patah tulang sama sekali. Hasil rontgen dari berbagai bagian tubuhnya mulai dari toraks, panggul, kaki, hingga jari-jari semuanya normal. 

BACA JUGA: Korban Tewas Akibat Runtuhnya Musalla dan Bangunan Ponpes Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo Bertambah Menjadi 4 Orang​

Hanya ada lecet dan kebiruan pada kulit akibat terjepit reruntuhan beton. Meskipun Haical sempat mengalami kelemahan akibat tidak makan selama tiga hari dan dehidrasi ringan, ia tidak mengeluhkan nyeri yang berarti.

BACA JUGA: PWNU Jatim Sampaikan Duka Cita ke PP Al-Khoziny dan Rumah Duka Santri

Proses evakuasi Haical berjalan dramatis dan penuh ketelitian dari tim SAR gabungan.

Tubuhnya yang terhimpit beton menyulitkan proses evakuasi, sehingga setiap langkah dilakukan dengan sangat berhati-hati. 

BACA JUGA: PWNU Jatim Sampaikan Duka Cita ke PP Al-Khoziny dan Rumah Duka Santri

Tim penyelamat juga terus menjaga komunikasi dengan Haical, memberikan suplai makanan, minuman, dan oksigen agar dia tetap kuat menunggu giliran untuk keluar. Usaha panjang dan kesabaran itulah yang akhirnya berbuah keajaiban: Haical keluar dari reruntuhan dalam keadaan selamat dan kini menjalani perawatan intensif untuk memulihkan stamina tubuhnya.

BACA JUGA: Kemensos Dirikan Dapur Umum, Salurkan Bantuan, dan Dampingi Korban​

Kisah Haical ini bukan hanya menjadi cerita tentang sebuah "mukjizat," tetapi juga menegaskan betapa pentingnya kerja keras, kolaborasi, dan ketekunan tim SAR dalam menyelamatkan nyawa dalam situasi bencana. 

Harapan tetap menyala bagi korban lain yang masih tertimbun dan bagi keluarga yang menunggu kabar dengan penuh doa.

Cerita Haical menunjukkan sisi kemanusiaan yang mengharukan sekaligus pelajaran berharga tentang ketangguhan dan harapan yang tak boleh padam, walaupun dalam kondisi paling sulit sekalipun.

Berikut kutipan resmi dari Direktur Utama RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, dr. Atok Irawan, mengenai kondisi Haical, santri yang selamat setelah 3 hari terjebak reruntuhan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny:

“Berdasarkan hasil rontgen, mulai dari toraks, panggul, kaki, hingga jari, semuanya normal. Tidak ada masalah. Haical sama sekali tidak mengalami fraktur atau retak tulang. Hanya beberapa bagian kulitnya mengalami lecet dan kebiruan akibat terjepit reruntuhan. Tidak ada yang retak, tidak ada fraktur. Kulitnya saja yang sedikit tergencet. Tapi insyaallah semuanya aman,” jelas dr. Atok pada Rabu (1/10/2025) malam.

Meski sempat mengalami kelemahan akibat tidak makan selama 3 hari dan dehidrasi ringan, Haical tidak mengeluhkan rasa nyeri yang berarti dan kondisinya saat ini masih dalam pengamatan serta mendapatkan terapi ringan untuk memulihkan stamina tubuhnya. (*)

Pewarta : Imam Kusnin Ahmad
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda