Ansor dan Banser Blitar: Pengeroyokan Banser di Tangerang, Bentuk Premanisme yang Bisa Cederai Kerukunan Bangsa

Ketua PC Ansor Imam Maliki dan Kepala Satkorcab Banser Blitar saat acara. Foto Kusnin.

COWASJP.COM – Insiden pengeroyokan brutal terhadap seorang kader Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Kota Tangerang beberapa waktu lalu telah memicu gelombang kecaman keras dari berbagai pihak. Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Blitar, bersama jajaran Satkorcab Banser, secara tegas menyatakan keprihatinan mendalam dan menuntut penegakan hukum yang seadil-adilnya. Mereka menilai tindakan keji tersebut sebagai perbuatan premanisme yang merusak tatanan kerukunan berbangsa.

​Kronologi dan Tanggapan Publik

​Peristiwa tragis ini menimpa kader Banser bernama Sahabat Rida setelah ia menghadiri sebuah pengajian di Kota Tangerang. Tanpa alasan yang jelas, korban dikeroyok oleh sekelompok orang hingga mengalami luka-luka serius dan harus menjalani perawatan medis.

​Kasus ini dengan cepat mendapat sorotan luas dan memicu reaksi dari berbagai organisasi. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PP GP Ansor langsung mendesak Polda Metro Jaya untuk segera mengusut tuntas dan menangkap para pelaku. Dukungan juga datang dari Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Tangerang yang mendesak aparat bertindak cepat. Kegusaran serupa disuarakan oleh pimpinan Ansor di daerah lain, termasuk Ansor Jawa Timur, yang serempak menuntut keadilan bagi korban.

​Pernyataan Sikap Ansor dan Banser Kabupaten Blitar

​Menanggapi insiden pengeroyokan tersebut, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Blitar, Sahabat Imam Maliki, mengekspresikan kegeraman yang mendalam atas peristiwa yang menimpa kader banser di Tangerang. Menurutnya, pengeroyokan ini merupakan tindakan biadab yang tidak bisa dibiarkan.

​"Kami sangat menyesalkan dan geram dengan tindakan brutal yang menimpa kader kami di Tangerang. Perbuatan ini adalah bentuk premanisme yang mencederai nilai-nilai persaudaraan dan merusak kerukunan berbangsa," tegas  Imam Maliki. 

"Kami meminta kepada kepolisian untuk tidak lamban dan segera menangkap para pelaku. Tangkap dan adili mereka seadil-adilnya!". tambahnya.

​Senada dengan pernyataan tersebut, Kepala Banser Kabupaten Blitar, Khotib Ashari, menyampaikan solidaritas penuh dan menegaskan bahwa Banser adalah satu tubuh yang tak terpisahkan.

​"Kami menyampaikan keprihatinan yang mendalam dan solidaritas penuh atas penganiayaan tersebut. Kami tegaskan, Banser adalah satu tubuh, luka kader kami di Tangerang adalah luka bagi seluruh Banser di seluruh Indonesia.Khususnya Banser di Kabupaten Blitar," ungkap Khotib Ashari. 

"Kami menuntut aparat penegak hukum untuk menindak tegas kasus ini agar tidak membuat keresahan lagi di masyarakat. Banser Kabupaten Blitar tetap berkomitmen menjaga ketertiban dan kesatuan, namun kami tidak bisa diam jika keselamatan kader dan marwah organisasi kami dilecehkan." Tambahnya.

​Lebih lanjut, Sahabat Khotib Ashari juga mengajak seluruh kader Banser di Kabupaten Blitar untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. 

"Kami mengajak seluruh kader Banser Kabupaten Blitar untuk tetap tenang, sabar, dan tidak terprovokasi. Mari kita doakan kesembuhan sahabat kami di Tangerang. Kami yakin, keadilan akan ditegakkan," tutupnya. (*)

Pewarta : Imam Kusnin Ahmad
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda