COWASJP.COM – Presiden Kolombia Gustavo Petro menuding Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai kaki tangan genosida, menyusul agresi Israel yang kian brutal di Palestina.
Tuduhan itu disampaikan saat pidato dalam sesi debat umum di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Selasa (23/9/2025).
"Dia membiarkan rudal diluncurkan ke anak-anak, remaja, perempuan, dan lansia di Gaza. Trump adalah kaki tangan genosida. Karena itu genosida harus diteriakkan berkali-kali," kata Petro.
AS merupakan sekutu dekat Israel. Selama agresi brutal di Palestina, mereka tetap mengirim bantuan untuk pemerintahan Benjamin Netanyahu.
AS tak pernah mengecam agresi Israel karena dianggap sebagai bentuk mempertahankan diri. Washington juga nyaris tak pernah menyalahkan Israel. Mentok mereka hanya menyayangkan tindakan itu.
Di luar itu, Trump dan Netanyahu memiliki hubungan yang kuat. Presiden AS ini bahkan sempat mengusulkan pemindahan warga Palestina, gagasan yang dianggap sebagai upaya ethnic cleansing.
Petro lalu berujar, "Forum ini adalah saksi bisu sekaligus kaki tangan genosida di dunia ini."
Trump, kata dia, tak bicara demokrasi, kemiskinan, atau krisis iklim. Presiden AS itu hanya mengancam, membunuh, dan membiarkan puluhan ribu orang terbunuh.
Petro lalu meminta PBB menegakkan keputusan Mahkamah Internasional (ICJ). Pada 2024 lalu, pengadilan meminta Israel menghentikan aksi pendudukan di Palestina.
ICJ menganggap pendudukan Israel di Palestina ilegal. Ini sama saja dengan penjajahan. Mereka juga meminta pasukan zionis segera angkat kaki dari wilayah yang diduduki, karena keberadaan mereka melanggar hukum.
Tak cuma itu, mereka meminta pemerintahan Negeri Zionis menghentikan seluruh aktivitas permukiman baru.
Israel melancarkan agresi ke Palestina pada Oktober 2023. Sejak saat itu, mereka tak henti menggempur warga dan objek sipil.
Imbas agresi brutal tersebut, lebih dari 65.000 warga di Palestina tewas, ratusan ribu rumah dan fasilitas sipil hancur, hingga jutaan orang terpaksa menjadi pengungsi.(*)