COWASJP.COM – Bina Graha. Bangunan legenda berusia 55 tahun itu menjadi saksi. Di ruangan lobby, Kamis pagi 18 September 2025, suasana sedikit canggung.
***
BEGITULAH lazimnya, ada saat datang. Ada saat pergi. Ada saat berangkat. Ada saat pulang. Aroma haru menggelayut. Terutama saat AM Putranto menghentikan sambutan dan mengusap mata. “Saya butuh tisu. Saya agak emosional, terima kasih yaaaa. Padahal saya tentara, saya nangis juga ini," kata AMP, sapaan akrab lulusan Akmil 1987 itu. Suaranya tercekat. Jeda sesaat.
Sang istri, yang berdiri di sampingnya, juga tampak tak kuasa menahan genangan air mata. AMP menyampaikan terima kasih atas kebersamaannya selama hampir satu tahun terakhir di KSP, dan meminta maaf atas segala salah dan khilaf.
Adalah Muhammad Qodari, Kepala Staf Presiden baru, yang memecah suasana. "Walaupun dalam tempo yang relatif singkat, tapi Pak AMP telah membantu membangun KSP, organisasinya, dan personalianya. Sadarilah bahwa tanpa Pak AMP, Bapak dan Ibu sekalian tidak ada di ruangan saat ini," kata Qodari disambut tepuk tangan yang memecah suasana.
Doktor Ilmu Politik lulusan UGM 2016 itu berkisah slogan yang sering dipompakan AMP kepada seluruh staf, “no road, no problem”.
“(Slogan) itu tetap kita pakai, kita tambah dengan slogan dari saya: "no guts, no glory". Tak ada nyali, tak ada kejayaan, tak ada keberanian, tak ada kemenangan,” ujar Qodari bersemangat. Untuk diketahui, AMP adalah pecinta dunia otomotif dan off road. Tak heran jika slogannya berbau off road.
Masih dalam pidatonya, Qodari mengingatkan kembali ihwal hakikat tugas dan fungsi KSP. “Khusus dari Seskab Pak Teddy, saya dapat pesan agar KSP membantu komunikasi program-program pemerintah, keberhasilan pemerintah," kata lelaki kelahiran Palembang, 15 Oktober 1973, itu.
Karenanya, Qodari juga menekankan pentingnya penguatan media sebagai unsur penopang komunikasi. Kebijakan publik adalah hulu dan komunikasi sebagai hilirnya. Kebijakan publik tidak akan berjalan tanpa ada komunikasi publik.
“Kalau di hulu enggak punya kebijakan publik yang bagus, enggak mungkin komunikasinya bagus. Jadi ini satu kesatuan,” tegas peraih master political behaviour dari University of Essex, Inggris, itu.
Pria yang kerap disapa Mr Q itu menekankan bahwa spirit “no guts no glory” cocok dan relevan. Ia mengajak segenap “pasukan” KSP bernyali besar untuk kejayaan KSP. “Kita tidak boleh kendor menarasikan program-program unggulan dan program program prioritas Presiden,” tambahnya.
Narasi itu harus terus dibangun baik dalam tulisan maupun tindakan. “Tugas kita tidak hanya mengevaluasi, tapi kita dukung teman-teman di Badan Komunikasi Pemerintah, Komdigi, Kementerian/Lembaga untuk lantang mengomunikasikan visi misi dan program pak Prabowo,” tegasnya.
Nama Muhammad Qodari dikenal luas sebagai peneliti, pengamat politik, pemimpin lembaga survey, narasumber di berbagai seminar dan televisi, dan kolumnis yang produktif. Ia terbilang sosok perantau yang sukses.
Qodari mengilas-balik perjuangannya “menyapa kejamnya ibu kota”. Termasuk saat meninggalkan kota Lampung (Qodari lulusan SMA 2 Tanjung Karang, Lampung 1992) dengan tujuan Cililitan, Jakarta Timur.
Ia berangkat dari terminal Rajabasa. Untuk diketahui, terminal ini berada di utara Kota Bandar Lampung tepatnya di Jalan Zainal Abidin Pagaralam, Rajabasa yang berseberangan dengan pertigaan ke arah Universitas Lampung. Terminal ini menghubungkan Bandar Lampung dengan kota-kota di Sumatera, Jawa, Bali, dan Lombok.
“Saya datang sendiri. Naik angkutan sendiri. Bawa koper sendiri…. Turun di terminal Cililitan. Waktu itu masih terminal, belum jadi mall seperti sekarang. Dari Cililitan naik mikrolet ke Pasar Minggu. Dari Pasar Minggu naik bus mini ke Depok untuk meneruskan kuliah ke Universitas Indonesia,” kenangnya.
Di kalangan para sahabatnya, Qodari dikenal supel dan “ramai”. Bercanda adalah caranya menekan stress dan mencairkan suasana, di mana pun berada.
Ketika ada orang atau pihak yang diam-diam atau terang-terangan menyatakan tidak suka padanya, Qodari tidak akan pernah membalasnya dengan perasaan yang sama. Dengan santai ia mengatakan, “Biarin aja…. Yang senang saya pasti lebih banyak jumlahnya…..”
Pada satu bentang waktu, ketika masih aktif menjadi pembicara di berbagai forum seminar dan diskusi, Qodari sempat dijuluki “manusia bandara”. Betapa tidak, ia sangat sering terlihat di bandara untuk terbang ke berbagai kota menyambangi pihak yang mengundangnya.
Di jabatannya yang sekarang, Qodari sedang bertransformasi dari posisi pengamat menjadi pelaksana. Sebagai pejabat publik, tentu sorot kamera kepadanya semakin close up. Saatnya Qodari mulai jeli memainkan bidikan media yang diarahkan kepadanya. Dan tentunya Mr Q punya talenta berselancar di rimba media.
Acara sertijab diakhiri dengan penyerahan buku memori tugas dari AM Putranto kepada Qodari. Dilanjut penyerahan cendera mata: sebuah bingkai berisi kolase foto-foto AMP dan selembar kain tenun dari Qodari kepada AMP. Sesaat, kedua "adik kakak" itu berangkulan erat. Hadirin menahan haru. Hening.
Seusai acara, AMP dan istri berpamitan. Mereka naik ke Jeep Defender, diiringkan seluruh keluarga besar KSP. "Terima kasih supportnya selama ini," pesan AMP. Jeep off road nya pun berlalu melambaikan Bina Graha. (*)
Penulis adalah jurnalis senior dan pegiat teater